Turun ke Magetan, Ibas Bantu Bumil dan Petani Jeruk Pamelo
Senin, 25 April 2022 - 18:15 WIB
“Bedanya jeruk kami dengan pamelo yang lain, punya kami lebih tahan lama bisa sampai dua bulan. Alhamdulillah distribusi meluas sampai ke luar kota, ada di Jakarta, Bandung, dan Bali,” ujar salah satu petani jeruk.
“Masya Allah, ternyata banyak banget ya kelebihannya. Harus terus dikembangkan, karena ini sangat berpotensi besar,” kata Ibas sembari menyusuri perkebunan jeruk.
Para petani menyampaikan keluhan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi. Selain ada penjatahan, administrasinya juga sulit di antaranya harus bawa KTP, KK, dan lain-lain. "Mungkin maksudnya supaya tidak diperjualbelikan lagi, tapi jujur saja kami petani justru merasa terbebani. Nah, kedua kalau pupuk non subsidi, harganya terlalu mencekik,” ungkap petani.
Ibas menyatakan, dia juga mendapat uneg-uneg dari petani tebu tentang kesulitan pupuk ini. "Insya Allah, sebagai wakil rakyat saya akan senantiasa memperjuangkan, menyampaikan aspirasi ini agar ada kebijakan atau solusi yang tentunya tidak merugikan petani kita,” ungkap Ibas.
Sebagai wujud nyata dukungan meningkatkan perekonomian warga, Ibas memberikan bantuan pupuk dan alat semprot hama untuk perkebunan jeruk pamelo. Ia berharap bantuan ini dapat bermanfaat dan bisa membantu meningkatkan hasil panen Jeruk Pamelo.
Bagus, seorang petani jeruk pamelo Desa Tamanan menyampaikan apresiasi besarnya atas kegiatan yang dilakukan Ibas di desanya, ia juga menyampaikan harapan besarnya.
“Dengan adanya acara ini sangat membantu masyarakat kami Desa Tamanan. Adanya bantuan-bantuan yang diberikan, sehingga kami semua bisa menikmatinya. Tentu kegiatan ini semoga bisa membantu memperkenalkan jeruk pamelo ke seluruh wilayah Indonesia,” katanya.
Sementara Ninok, salah satu pengurus PKK Desa Tamanan juga menyampaikan terima kasihnya. “Tentu kami sangat ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya sudah mau peduli dan membantu langsung masyarakat di sini. Mulai dari ibu hamil, balita, warga secara umum, sampai para petani jeruk, alhamdulillah,” ujarnya.
“Masya Allah, ternyata banyak banget ya kelebihannya. Harus terus dikembangkan, karena ini sangat berpotensi besar,” kata Ibas sembari menyusuri perkebunan jeruk.
Para petani menyampaikan keluhan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi. Selain ada penjatahan, administrasinya juga sulit di antaranya harus bawa KTP, KK, dan lain-lain. "Mungkin maksudnya supaya tidak diperjualbelikan lagi, tapi jujur saja kami petani justru merasa terbebani. Nah, kedua kalau pupuk non subsidi, harganya terlalu mencekik,” ungkap petani.
Ibas menyatakan, dia juga mendapat uneg-uneg dari petani tebu tentang kesulitan pupuk ini. "Insya Allah, sebagai wakil rakyat saya akan senantiasa memperjuangkan, menyampaikan aspirasi ini agar ada kebijakan atau solusi yang tentunya tidak merugikan petani kita,” ungkap Ibas.
Sebagai wujud nyata dukungan meningkatkan perekonomian warga, Ibas memberikan bantuan pupuk dan alat semprot hama untuk perkebunan jeruk pamelo. Ia berharap bantuan ini dapat bermanfaat dan bisa membantu meningkatkan hasil panen Jeruk Pamelo.
Bagus, seorang petani jeruk pamelo Desa Tamanan menyampaikan apresiasi besarnya atas kegiatan yang dilakukan Ibas di desanya, ia juga menyampaikan harapan besarnya.
“Dengan adanya acara ini sangat membantu masyarakat kami Desa Tamanan. Adanya bantuan-bantuan yang diberikan, sehingga kami semua bisa menikmatinya. Tentu kegiatan ini semoga bisa membantu memperkenalkan jeruk pamelo ke seluruh wilayah Indonesia,” katanya.
Sementara Ninok, salah satu pengurus PKK Desa Tamanan juga menyampaikan terima kasihnya. “Tentu kami sangat ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya sudah mau peduli dan membantu langsung masyarakat di sini. Mulai dari ibu hamil, balita, warga secara umum, sampai para petani jeruk, alhamdulillah,” ujarnya.
(shf)
tulis komentar anda