Pemkot Surabaya Bakal Bebaskan Rumah Kelahiran Bung Karno
Jum'at, 19 Juni 2020 - 13:33 WIB
SURABAYA - Pemkot Surabaya, berencana menetapkan Kota Surabaya, menjadi ikon sejarah Bung Karno. Hal itu didasarkan pada hasil pelurusan sejarah, bahwa proklamator kemerdekaan Republik Indonesia ini lahir dan besar di Kota Pahlawan.
(Baca juga: Teridentifikasi OTG COVID-19, 3 Warga Blitar Gagal Bekerja )
Berbagai hasil riset dan literatur sejarah sudah menyajikan fakta bahwa Bung Karno adalah Arek Surabaya. Di antaranya, Langgar Dhuwur di kampung Lawang Seketeng, Rumah kelahiran Bung Karno di kampung Pandean, Rumah HOS Tjokroaminoto di kampung peneleh, hingga rumah sahabat Bung Karno sekaligus mantan Menteri Luar Negeri Roeslan Abdul Ghani, menjadi saksi sejarah keberadaan putera sang fajar di Surabaya.
Titik lokasi sejarah tersebut dikatakan Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, menjadi 'harta' bagi Pemkot Surabaya, dalam mempertahankan sejarah bangsa.
Whisnu menerangkan, situs sejarah ini tetap menjadi program dalam pelestarian Jejak Langkah Soekarno. Sebuah destinasi wisata edukasi tersendiri. "Sebagai penegasan Surabaya adalah Kota Bung Karno," terang Whisnu, Jumat (19/6/2020).
(Baca juga: Tabdzir dan Isrof, Sikap Tercela yang Harus Dijauhi Muslimah )
Politisi PDIP ini sudah menegaskan, ke depan proses pembebasan rumah kelahiran Bung Karno di Kampung Pandean, dianggarkan dalam APBD tahun depan. "Saya ingin ke depan kita bisa beli itu, dan kita bangun kampungnya jadi kampung wisata pendidikan dan wisata sejarah yang luar biasa," terang pejabat yang akrab disapa WS ini.
Jejak Langkah Soekarno di Kota Surabaya, dikatakan alumnus ITS Surabaya sangat perlu dilestarikan. Sejak era Wali Kota Surabaya, Bambang DH, hingga Tri Rismaharini langkah pelestarian sudah dilakukan.
(Baca juga: Shin Tae-yong Kritik PSSI dan Nilai Indra Sjafri Bersikap Buruk )
Namun, dikatakan WS ke depan yang perlu dilakukan adalah bagaimana pelestarian bisa lebih bermanfaat bagi warga Kota Surabaya, dan Indonesia. "Bahwa tidak hanya pendidikan sejarah kebangsaan. Tapi juga membuka wacana kepada generasi muda, ini loh monumental pendiri bangsa," pungkas WS.
(Baca juga: Teridentifikasi OTG COVID-19, 3 Warga Blitar Gagal Bekerja )
Berbagai hasil riset dan literatur sejarah sudah menyajikan fakta bahwa Bung Karno adalah Arek Surabaya. Di antaranya, Langgar Dhuwur di kampung Lawang Seketeng, Rumah kelahiran Bung Karno di kampung Pandean, Rumah HOS Tjokroaminoto di kampung peneleh, hingga rumah sahabat Bung Karno sekaligus mantan Menteri Luar Negeri Roeslan Abdul Ghani, menjadi saksi sejarah keberadaan putera sang fajar di Surabaya.
Titik lokasi sejarah tersebut dikatakan Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, menjadi 'harta' bagi Pemkot Surabaya, dalam mempertahankan sejarah bangsa.
Whisnu menerangkan, situs sejarah ini tetap menjadi program dalam pelestarian Jejak Langkah Soekarno. Sebuah destinasi wisata edukasi tersendiri. "Sebagai penegasan Surabaya adalah Kota Bung Karno," terang Whisnu, Jumat (19/6/2020).
(Baca juga: Tabdzir dan Isrof, Sikap Tercela yang Harus Dijauhi Muslimah )
Politisi PDIP ini sudah menegaskan, ke depan proses pembebasan rumah kelahiran Bung Karno di Kampung Pandean, dianggarkan dalam APBD tahun depan. "Saya ingin ke depan kita bisa beli itu, dan kita bangun kampungnya jadi kampung wisata pendidikan dan wisata sejarah yang luar biasa," terang pejabat yang akrab disapa WS ini.
Jejak Langkah Soekarno di Kota Surabaya, dikatakan alumnus ITS Surabaya sangat perlu dilestarikan. Sejak era Wali Kota Surabaya, Bambang DH, hingga Tri Rismaharini langkah pelestarian sudah dilakukan.
(Baca juga: Shin Tae-yong Kritik PSSI dan Nilai Indra Sjafri Bersikap Buruk )
Namun, dikatakan WS ke depan yang perlu dilakukan adalah bagaimana pelestarian bisa lebih bermanfaat bagi warga Kota Surabaya, dan Indonesia. "Bahwa tidak hanya pendidikan sejarah kebangsaan. Tapi juga membuka wacana kepada generasi muda, ini loh monumental pendiri bangsa," pungkas WS.
(eyt)
tulis komentar anda