Pemkot Manfaatkan Maggot untuk Reduksi Sampah Organik
Selasa, 19 April 2022 - 17:36 WIB
MAKASSAR - 53 persen komposisi sampah yang dihasilkan Kota Makassar dalam sehari merupakan sampah organik. Untuk mereduksi sampah tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melirik pengelolaan pemanfaatan maggot.
Maggot merupakan larva serangga black soldier flies atau BSF yang dapat mengubah material organik menjadi biomassanya. Lalat ini berbeda dari jenis lalat biasa karena larva yang dihasilkan bukan larva yang menjadi medium penyakit.
Baca Juga: Wali Kota Makassar
Maggot ini dapat mendegradasi sampah lebih cepat, tidak berbau, dan menghasilkan kompos organik, serta larvanya dapat menjadi sumber protein yang baik untuk pakan unggas dan ikan. Proses inipun dinilai cukup aman bagi kesehatan manusia karena lalat ini bukan termasuk binatang vektor penyakit.
Baca Juga: Bank Sampah Indonesia
Baca juga:Masih Bersoal, Pembangunan RS Batua Bakal Dilanjutkan
Engineer yang dibawa oleh pihak Entomo, investor asal Korea Selatan, diketahui sudah melakukan pemasangan alat pada pekan lalu.
"Jadi alat untuk maggot itu bisa mengolah sampah sampai tiga ton sampah organik per hari, insyaallah sudah bisa berproduksi," jelasnya.
Maggot merupakan larva serangga black soldier flies atau BSF yang dapat mengubah material organik menjadi biomassanya. Lalat ini berbeda dari jenis lalat biasa karena larva yang dihasilkan bukan larva yang menjadi medium penyakit.
Baca Juga: Wali Kota Makassar
Maggot ini dapat mendegradasi sampah lebih cepat, tidak berbau, dan menghasilkan kompos organik, serta larvanya dapat menjadi sumber protein yang baik untuk pakan unggas dan ikan. Proses inipun dinilai cukup aman bagi kesehatan manusia karena lalat ini bukan termasuk binatang vektor penyakit.
Baca Juga: Bank Sampah Indonesia
Baca juga:Masih Bersoal, Pembangunan RS Batua Bakal Dilanjutkan
Engineer yang dibawa oleh pihak Entomo, investor asal Korea Selatan, diketahui sudah melakukan pemasangan alat pada pekan lalu.
"Jadi alat untuk maggot itu bisa mengolah sampah sampai tiga ton sampah organik per hari, insyaallah sudah bisa berproduksi," jelasnya.
(luq)
tulis komentar anda