Kejar-kejaran Polisi dan Pendemo Warnai Demo di Ternate yang Berujung Ricuh
Senin, 11 April 2022 - 19:58 WIB
TERNATE - Aksi unjuk rasa yang berlangsung di kantor Wali Kota Ternate , Provinsi Maluku Utara juga berlansung panas . Masa yang datang dari berbagai universitas mengepung kantor Wali Kota.
Sempat terjadi aksi lempar yang dilakukan oleh sekelompk masa hingga terjadi aksi kejar-kejaran antara polisi dan pendemo, hingga akhirnya aparat berhasil mengamankan sejumlah orang yang diduga sebagai pelaku.
Bahkan, saling dorong antara aparat dan massa sempat terjadi, massa juga membakar ban bekas. Sebelumnya, massa aksi berencana untuk melumpuhkan aktivitas di kota Ternate dengan sasaran sejumlah objek fital yang ada.
Massa aksi datang membawa sejumlah tuntutan, di antaranya menolak perpanjangan jabatan presiden tiga periode, menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berdampak pada perekonomian khususnya masyatakat kelas bawah serta menolak naiknya Pejak Pertambahan Nilai (PPN) 11 persen.
"Sampai sekarang pukul 16.00 WIT kondisi aman terlendali dan kami tetap berkomunikasi dengan kelompok-kelompok mereka agar mereka tetep bisa dikendalikan," kata Kapolres Ternate, Andik Purnomo Sigit.
Sekitar seribu personel gabungan yang diterjunkan untuk mengawal dan mengamankan jalannya aksi unjuk rasa.
"Kami tanpa menggunakan alat. Kami menggunakan pendekatan dengan berdialog untuk para adik-adik supaya tidak anarkistis. Jumlah personil kita untuk dari Polres, kita ada 500, kemudian BKO Shabara Polda ada 200, kemudian dari TNI ada sekitar 200 dan dari satpol PP," pungkasnya.
Sempat terjadi aksi lempar yang dilakukan oleh sekelompk masa hingga terjadi aksi kejar-kejaran antara polisi dan pendemo, hingga akhirnya aparat berhasil mengamankan sejumlah orang yang diduga sebagai pelaku.
Baca Juga
Bahkan, saling dorong antara aparat dan massa sempat terjadi, massa juga membakar ban bekas. Sebelumnya, massa aksi berencana untuk melumpuhkan aktivitas di kota Ternate dengan sasaran sejumlah objek fital yang ada.
Massa aksi datang membawa sejumlah tuntutan, di antaranya menolak perpanjangan jabatan presiden tiga periode, menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berdampak pada perekonomian khususnya masyatakat kelas bawah serta menolak naiknya Pejak Pertambahan Nilai (PPN) 11 persen.
"Sampai sekarang pukul 16.00 WIT kondisi aman terlendali dan kami tetap berkomunikasi dengan kelompok-kelompok mereka agar mereka tetep bisa dikendalikan," kata Kapolres Ternate, Andik Purnomo Sigit.
Baca Juga
Sekitar seribu personel gabungan yang diterjunkan untuk mengawal dan mengamankan jalannya aksi unjuk rasa.
"Kami tanpa menggunakan alat. Kami menggunakan pendekatan dengan berdialog untuk para adik-adik supaya tidak anarkistis. Jumlah personil kita untuk dari Polres, kita ada 500, kemudian BKO Shabara Polda ada 200, kemudian dari TNI ada sekitar 200 dan dari satpol PP," pungkasnya.
(nic)
tulis komentar anda