Mencekam! Mahasiswa di Palopo Ditembaki Gas Air Mata, Kantor Pemerintahan Diserang
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Demo mahasiswa menolak rencana perpanjangan masa jabatan Presiden menjadi tiga periode, berlangsung hebat di Palopo. Mahasiswa terlibat bentrok dengan petugas kepolisian.
Dalam bentrok itu, mahasiswa yang berada dan menduduki lapangan Pancasila Palopo, ditembaki dengan menggunakan gas air mata. Tembakan pun dibalas dengan lemparan batu.
Yang mengenaskan, posisi mahasiswa terjepit oleh pasukan Brimob. Meski demikian, perlawanan berlangsung sengit.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa berencana menggelar aksi di depan gedung DPRD Palopo, kantor Balaikota Palopo, dan kantor Satpol PP Palopo. Mahasiswa yang terjepit, akhirnya menyerang kantor-kantor itu.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah kaca kantor terlihat pecah terkena lemparan batu demonstran.
Sebelumnya, gabungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Palopo mengepung Kantor Wali Kota dan Kantor DPRD Kota Palopo. Diperkirakan ada sekira 2.000-an mahasiswa yang tergabung dalam aksi.
Mereka berasal dari BEM Universitas Andi Djemma, BEM Universitas Cokroaminoto, BEM Universitas Muhammadiyah dan BEM IAIN Palopo. Hingga siang ini, jumlah mereka terus berlipat ganda, diperkirakan telah 3.500 orang.
Dalam bentrok itu, mahasiswa yang berada dan menduduki lapangan Pancasila Palopo, ditembaki dengan menggunakan gas air mata. Tembakan pun dibalas dengan lemparan batu.
Yang mengenaskan, posisi mahasiswa terjepit oleh pasukan Brimob. Meski demikian, perlawanan berlangsung sengit.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa berencana menggelar aksi di depan gedung DPRD Palopo, kantor Balaikota Palopo, dan kantor Satpol PP Palopo. Mahasiswa yang terjepit, akhirnya menyerang kantor-kantor itu.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah kaca kantor terlihat pecah terkena lemparan batu demonstran.
Sebelumnya, gabungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Palopo mengepung Kantor Wali Kota dan Kantor DPRD Kota Palopo. Diperkirakan ada sekira 2.000-an mahasiswa yang tergabung dalam aksi.
Mereka berasal dari BEM Universitas Andi Djemma, BEM Universitas Cokroaminoto, BEM Universitas Muhammadiyah dan BEM IAIN Palopo. Hingga siang ini, jumlah mereka terus berlipat ganda, diperkirakan telah 3.500 orang.
(san)