Perhiasan Emas Imitasi di Lutim Laris Manis Jelang Ramadhan
Kamis, 31 Maret 2022 - 20:06 WIB
LUWU TIMUR - Menjelang bulan suci Ramadhan, perhiasan emas imitasi laris manis dan jadi buruan masyarakat. Seperti yang terjadi di Kabupaten Luwu Timur (Lutim), tepatnya di Pasar Kuwarasan, Kecamatan Tomoni.
Salah seorang pedagang di pasar tersebut, Lusiani, menyebut perhiasan emas imitasi memang selalu diserbu warga setiap bulan suci Ramadhan. Bahkan, keuntungan yang diperolehnya mencapai dua hingga tiga kali lipat dari hari biasanya.
"Kalau hari biasa itu omzetnya cuma sekitar Rp2 jutaan, tapi kalau Ramadhan apalagi mau Lebaran itu bisa sampai Rp7 juta lebih," kata dia.
Lusiani menjelaskan barang dagangannya itu memiliki gaya tarik tersendiri, meski bukan emas asli. Selain harganya yang relatif murah, desain dan motif juga tak jauh berbeda dengan perhiasan emas asli.
Menurut dia, perhiasan emas imitasi merupakan opsi yang paling diminati masyarakat yang hanya memiliki kemampuan dana sedikit. Toh, emas imitasi tidak kalah menarik jika hanya sebatas digunakan untuk gaya.
"Ya ini kan murah, terus model, warnanya juga hampir sama dengan emas, apalagi warnanya ini tidak pudar biar dipakai untuk sehari-hari selama setahun dua tahun," sebutnya.
Lusiani juga menambahkan ada dua jenis kombinasi material perhiasan yang dijualnya, ada titanium dan impor, dimana keduanya memiliki perbedaan.
Ia menjelaskan perhiasan emas impor, warnanya hanya bertahan rentang satu sampai dua bulan. Sedangkan, emas titanium cenderung lebih tahan lama. Olehnya itu, harga emas titanium tentunya lebih mahal dibandingkan emas impor.
"Kalau impor warnanya juga agak kemerahan, biasa itu ada orang tidak cocok alergi. Kalau titanium biar dipakai terus tidak apa-apa warna juga lebih mirip emas," terangnya.
Harga yang dibanderol untuk sekeping perhiasan emas imitasi ini pun bervariasi tergantung ukuran, model dan jenis materialnya. Harganya mulai dari Rp15 ribu hingga Rp80 ribu.
Salah seorang pedagang di pasar tersebut, Lusiani, menyebut perhiasan emas imitasi memang selalu diserbu warga setiap bulan suci Ramadhan. Bahkan, keuntungan yang diperolehnya mencapai dua hingga tiga kali lipat dari hari biasanya.
"Kalau hari biasa itu omzetnya cuma sekitar Rp2 jutaan, tapi kalau Ramadhan apalagi mau Lebaran itu bisa sampai Rp7 juta lebih," kata dia.
Lusiani menjelaskan barang dagangannya itu memiliki gaya tarik tersendiri, meski bukan emas asli. Selain harganya yang relatif murah, desain dan motif juga tak jauh berbeda dengan perhiasan emas asli.
Menurut dia, perhiasan emas imitasi merupakan opsi yang paling diminati masyarakat yang hanya memiliki kemampuan dana sedikit. Toh, emas imitasi tidak kalah menarik jika hanya sebatas digunakan untuk gaya.
"Ya ini kan murah, terus model, warnanya juga hampir sama dengan emas, apalagi warnanya ini tidak pudar biar dipakai untuk sehari-hari selama setahun dua tahun," sebutnya.
Lusiani juga menambahkan ada dua jenis kombinasi material perhiasan yang dijualnya, ada titanium dan impor, dimana keduanya memiliki perbedaan.
Ia menjelaskan perhiasan emas impor, warnanya hanya bertahan rentang satu sampai dua bulan. Sedangkan, emas titanium cenderung lebih tahan lama. Olehnya itu, harga emas titanium tentunya lebih mahal dibandingkan emas impor.
"Kalau impor warnanya juga agak kemerahan, biasa itu ada orang tidak cocok alergi. Kalau titanium biar dipakai terus tidak apa-apa warna juga lebih mirip emas," terangnya.
Harga yang dibanderol untuk sekeping perhiasan emas imitasi ini pun bervariasi tergantung ukuran, model dan jenis materialnya. Harganya mulai dari Rp15 ribu hingga Rp80 ribu.
(tri)
tulis komentar anda