Mujiyo Senang Kini Rumahnya Sudah Berlistrik dan Berlantai Keramik
Rabu, 17 Juni 2020 - 20:40 WIB
BANTUL - “Maturnuwun..maturnuwun.” Begitu kata Mujiyo,48, berulang kali saat Bupati Bantul Suharsono datang ke rumahnya memberikan bantuan, Rabu (17/6/2020) sore.
Didampingi istrinya Siti Maryatun,37, warga RT 35 Dusun Kediwung, Mangunan, Dlingo, Bantul ini tak henti mengucapkan terimakasih kepada orang nomor satu di Bantul tersebut. Selain memberikan bantuan paket sembako, kedatangan Suharsono juga untuk mengecek bantuan fisik rumah dan pemasangan listrik di rumah keluarga miskin ini.
Sehari-hari Mujiyo bekerja sebagai pembuat arang. Anaknya empat orang. Sementara istrinya tidak bekerja lantaran salah satu anaknya masih kecil dan kondisi fisiknya tidak memungkinkan, bagian badan sebelah kiri Siti mati rasa. “Penghasilan saya tak menentu,” ujarnya. (Baca juga : New Normal, Pengelola Wisata Harus Siap Jalankan Protokol Kesehatan Ketat )
Namun saat ini kondisi rumah Mujiyo terlihat bersih. Lantainya sudah berkeramik putih. Di bagian dalam rumahnya juga sudah ada kamar dengan sekat tembok. Kondisi ini sangat kontras sebelum bantuan datang. Saat itu rumah Mujiyo terlihat memprihatinkan. Rumahnya masih beralas tanah, antara ruang tamu dan dapur hanya dibatasi oleh dinding bambu. Di rumah itu juga tidak ada kamar tidur.
Kondisi rumah Mujiyo,48, warga Kediwung Mangunan,Dlingo, Bantul sebelum mendapat bantuan. Foto diambil pada bulan Agustus 2019. Foto : SINDOnew/Ainun Najib
Mujiyo juga mengaku senang sekali rumahnya saat ini sudah ada meteran listrik sendiri. Hal ini atas bantuan dari berbagai pihak yang diinisiasi oleh Suharsono. “Selain dari saya pribadi, bantuan ini dari berbagai pihak yang ikut peduli dan terketuk hatinya. Saya juga mengajak teman-teman saya seperti teman SMP untuk ikut membantu,” terangnya. Selain atas nama perorangan, bantuan ini juga datang dari organisasi profesi advokad Peradi yang turut andil membantu.
Dalam kesmepatan itu secara simbolis Suharsono menyalakan listrik dan menyerahkan paket sembako. Secara spontan pensiunan perwira menengah Polri ini juga memberikan 20 sak semen dan uang tunai kepada Mujiyo.
“Nanti (semennya) saya titipkan Pak lurah. Kalau ada apa-apa yang mendesak sampaikan ke Pak Lurah, nanti biar Pak Lurah telpon saya. Kalau perlu saya ke sini lagi. Jangan sungkan-sungkan lapor Pak Lurah, Pak Lurah Jiyono ini teman saya,” pesan Suharsono kepada Mujiyo.
Usai dari rumah Mujiyo, dengan mengendarai sepeda motor Suharsono dan rombongan kemudian menuju Bukti Panguk Kediwung. Di tempat ini mereka membagikan bantuan paket sembako kepada puluhan warga Kediwung. “Ini namanya rezeki. Kalau rezeki itu berapapun harus diterima. Ini sekedar untuk meringankan beban bapak ibu semua dalam kondisi pandemi ini,” ujar Suharsono kepada warga penerima bantuan.
Dalam kesempatan itu Suharsono juga memberikan pesan kepada warga untuk selalu mengikuti anjuran pemerintah dalam menghadapi pandemi Corona. “Ingat selalu jaga jarak, pakai masker kalau keluar rumah. Kita saling mendoakan. Saya doakan bapak ibu semua selalu sehat. Saya juga mohon didoakan agar selalu sehat dan amanah,” ujar Harsono dalam bahasa Jawa.
Sementara itu mewakili warga, Lurah Desa Mangunan Jiyono Ihsan mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan tersebut. Jiyono juga berharap usai pademi berakhir berbagai program pembangunan fisik bisa dilanjutkan. “Kami berharap jalan ke Kediwung ini diperbaiki,” ujar Jiyono.(Baca juga : DPRD DIY: Bantuan Tak Tepat Sasaran Harus Ditarik Kembali ! )
Didampingi istrinya Siti Maryatun,37, warga RT 35 Dusun Kediwung, Mangunan, Dlingo, Bantul ini tak henti mengucapkan terimakasih kepada orang nomor satu di Bantul tersebut. Selain memberikan bantuan paket sembako, kedatangan Suharsono juga untuk mengecek bantuan fisik rumah dan pemasangan listrik di rumah keluarga miskin ini.
Sehari-hari Mujiyo bekerja sebagai pembuat arang. Anaknya empat orang. Sementara istrinya tidak bekerja lantaran salah satu anaknya masih kecil dan kondisi fisiknya tidak memungkinkan, bagian badan sebelah kiri Siti mati rasa. “Penghasilan saya tak menentu,” ujarnya. (Baca juga : New Normal, Pengelola Wisata Harus Siap Jalankan Protokol Kesehatan Ketat )
Namun saat ini kondisi rumah Mujiyo terlihat bersih. Lantainya sudah berkeramik putih. Di bagian dalam rumahnya juga sudah ada kamar dengan sekat tembok. Kondisi ini sangat kontras sebelum bantuan datang. Saat itu rumah Mujiyo terlihat memprihatinkan. Rumahnya masih beralas tanah, antara ruang tamu dan dapur hanya dibatasi oleh dinding bambu. Di rumah itu juga tidak ada kamar tidur.
Kondisi rumah Mujiyo,48, warga Kediwung Mangunan,Dlingo, Bantul sebelum mendapat bantuan. Foto diambil pada bulan Agustus 2019. Foto : SINDOnew/Ainun Najib
Mujiyo juga mengaku senang sekali rumahnya saat ini sudah ada meteran listrik sendiri. Hal ini atas bantuan dari berbagai pihak yang diinisiasi oleh Suharsono. “Selain dari saya pribadi, bantuan ini dari berbagai pihak yang ikut peduli dan terketuk hatinya. Saya juga mengajak teman-teman saya seperti teman SMP untuk ikut membantu,” terangnya. Selain atas nama perorangan, bantuan ini juga datang dari organisasi profesi advokad Peradi yang turut andil membantu.
Dalam kesmepatan itu secara simbolis Suharsono menyalakan listrik dan menyerahkan paket sembako. Secara spontan pensiunan perwira menengah Polri ini juga memberikan 20 sak semen dan uang tunai kepada Mujiyo.
“Nanti (semennya) saya titipkan Pak lurah. Kalau ada apa-apa yang mendesak sampaikan ke Pak Lurah, nanti biar Pak Lurah telpon saya. Kalau perlu saya ke sini lagi. Jangan sungkan-sungkan lapor Pak Lurah, Pak Lurah Jiyono ini teman saya,” pesan Suharsono kepada Mujiyo.
Usai dari rumah Mujiyo, dengan mengendarai sepeda motor Suharsono dan rombongan kemudian menuju Bukti Panguk Kediwung. Di tempat ini mereka membagikan bantuan paket sembako kepada puluhan warga Kediwung. “Ini namanya rezeki. Kalau rezeki itu berapapun harus diterima. Ini sekedar untuk meringankan beban bapak ibu semua dalam kondisi pandemi ini,” ujar Suharsono kepada warga penerima bantuan.
Dalam kesempatan itu Suharsono juga memberikan pesan kepada warga untuk selalu mengikuti anjuran pemerintah dalam menghadapi pandemi Corona. “Ingat selalu jaga jarak, pakai masker kalau keluar rumah. Kita saling mendoakan. Saya doakan bapak ibu semua selalu sehat. Saya juga mohon didoakan agar selalu sehat dan amanah,” ujar Harsono dalam bahasa Jawa.
Sementara itu mewakili warga, Lurah Desa Mangunan Jiyono Ihsan mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan tersebut. Jiyono juga berharap usai pademi berakhir berbagai program pembangunan fisik bisa dilanjutkan. “Kami berharap jalan ke Kediwung ini diperbaiki,” ujar Jiyono.(Baca juga : DPRD DIY: Bantuan Tak Tepat Sasaran Harus Ditarik Kembali ! )
(nun)
tulis komentar anda