Heboh! Suara Gemuruh Disertai Hujan Es Melanda Gunungkidul dan Sleman
Senin, 28 Maret 2022 - 17:17 WIB
GUNUNGKIDUL - Suara gemuruh guntur disertai hujan es melanda sejumlah wilayah di Gunungkidul dan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Senin (28/3/2022) siang. Warga pun heboh dan ramai-ramai memasang foto memegang butiran es di story WhatsApp (WA).
Pantauan di lapangan, butiran es muncul di Kapanewon Semanu dan juga Karangmojo. Dua kapanewon ini memang berbatasan langsung. Keduanya terletak di timur laut ibu kota Gunungkidul, Wonosari.
Di Padukuhan Pragak, Kalurahan Semanu, Kapanewon Semanu, hujan yang mulai muncul pukul 14.30 WIB langsung disertai dengan angin kencang dan suara gemuruh guntur. Suara terpaan hujan di atas genteng juga terasa berat.
Salah seorang warga Pragak, Arista Putri Dewi (24) menuturkam sekitar pukul sekitar pukul 14.00 WIB cuaca di wilayahnya tiba-tiba mendung gelap. Unfuk berakfitas di dalam rumah terpaksa ia menyalakan lampu.
"Tak berselang lama hujan turun begitu deras dan terdengar suara tak biasa dari genteng serta asbes rumah," ujar Putri.
Saat itu dirinya kebetulan sedang teras depan rumah. Atap teras rumahnya memang terbuat dari asbes. Dan ketika hujan deras tersebut, terdengar seperti dilempar batu. Suara terpaan hujan kali ini lain dari biasanya, karena suaranya lebih berat.
Dirinyapun penasaran dengan apa yang terjadi. Putri lantas mencoba beranjak ke halaman rumah. Saat ia lihat ke bawah terasnya ternyata terdapat butiran-butiran putih layaknya es batu seukuran batu kecil (kerikil).
"Saya yo penasaran to. Saya kemudian mengambil butiran tersebut untuk memastikan. Dan ternyata memang hujan es," paparnya.
Pantauan di lapangan, butiran es muncul di Kapanewon Semanu dan juga Karangmojo. Dua kapanewon ini memang berbatasan langsung. Keduanya terletak di timur laut ibu kota Gunungkidul, Wonosari.
Di Padukuhan Pragak, Kalurahan Semanu, Kapanewon Semanu, hujan yang mulai muncul pukul 14.30 WIB langsung disertai dengan angin kencang dan suara gemuruh guntur. Suara terpaan hujan di atas genteng juga terasa berat.
Salah seorang warga Pragak, Arista Putri Dewi (24) menuturkam sekitar pukul sekitar pukul 14.00 WIB cuaca di wilayahnya tiba-tiba mendung gelap. Unfuk berakfitas di dalam rumah terpaksa ia menyalakan lampu.
"Tak berselang lama hujan turun begitu deras dan terdengar suara tak biasa dari genteng serta asbes rumah," ujar Putri.
Saat itu dirinya kebetulan sedang teras depan rumah. Atap teras rumahnya memang terbuat dari asbes. Dan ketika hujan deras tersebut, terdengar seperti dilempar batu. Suara terpaan hujan kali ini lain dari biasanya, karena suaranya lebih berat.
Dirinyapun penasaran dengan apa yang terjadi. Putri lantas mencoba beranjak ke halaman rumah. Saat ia lihat ke bawah terasnya ternyata terdapat butiran-butiran putih layaknya es batu seukuran batu kecil (kerikil).
"Saya yo penasaran to. Saya kemudian mengambil butiran tersebut untuk memastikan. Dan ternyata memang hujan es," paparnya.
tulis komentar anda