Minyak Goreng Langka, Ganjar ke Kemendag: Seperti Tikus Mati di Lumbung Padi
Kamis, 24 Maret 2022 - 07:50 WIB
SEMARANG - Persoalan minyak goreng curah yang langka di pasaran, dan harga minyak goreng kemasan yang melambung tinggi, menjadi keresahan bagi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Bahkan, dia sempat menyentil Kementrian Perdagangan (Kemendag) terkait kondisi yang dinilai menyulitkan masyarakat ini.
Pria yang juga menjadi Ketua Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) tersebut, mengatakan sebagai gubernur ikut malu dengan kondisi yang terjadi saat ini. "Mohon maaf pak silakan disampaikan ke Pak Mendag atau Menko. Kita tidak bisa lagi seperti ini karena muka pemerintah hari ini ditampar habis-habisan," kata Ganjar.
Pernyatakan tegas Ganjar itu, disampaikan di hadapan forum High Level Meeting (HLM) dengan tema "Mitigasi Risiko Tekanan Harga dan Pasokan Komoditas Global terhadap Inflasi Jawa Tengah" di Semarang, Selasa (22/3/2022).
Dalam acara itu, perwakilan Kemendag, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Isy Karim, ikut hadir secara virtual. Lebih lanjut Ganjar mengatakan, kebijakan penyesuaian harga dan subsidi minyak goreng tidak sesuai. Kelangkaan minyak goreng ini ibarat tikus mati di lumbung padi.
"Kita ini produsen sawit terbesar, produsen minyak goreng terbesar dan kita seperti tikus mati di lumbung padi. Mohon maaf kalau kalimat saya kurang berkenan, karena kita kebingungan di daerah karena semua produksi dan kebijakannya ada di pusat," ujar Ganjar.
Apabila kebijakan atau tindakan ekstrem tidak diambil, Ganjar mengatakan, kondisi yang sudah terjadi sejak akhir tahun lalu akan berlangsung lebih lama. "Mohon maaf pak rasanya saya sebagai gubernur saja ikut malu. Maaf sekali lagi ini harus saya sampaikan, karena mungkin suara saya mewakili banyak orang," katanya.
Pria yang juga menjadi Ketua Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) tersebut, mengatakan sebagai gubernur ikut malu dengan kondisi yang terjadi saat ini. "Mohon maaf pak silakan disampaikan ke Pak Mendag atau Menko. Kita tidak bisa lagi seperti ini karena muka pemerintah hari ini ditampar habis-habisan," kata Ganjar.
Pernyatakan tegas Ganjar itu, disampaikan di hadapan forum High Level Meeting (HLM) dengan tema "Mitigasi Risiko Tekanan Harga dan Pasokan Komoditas Global terhadap Inflasi Jawa Tengah" di Semarang, Selasa (22/3/2022).
Baca Juga
Dalam acara itu, perwakilan Kemendag, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Isy Karim, ikut hadir secara virtual. Lebih lanjut Ganjar mengatakan, kebijakan penyesuaian harga dan subsidi minyak goreng tidak sesuai. Kelangkaan minyak goreng ini ibarat tikus mati di lumbung padi.
"Kita ini produsen sawit terbesar, produsen minyak goreng terbesar dan kita seperti tikus mati di lumbung padi. Mohon maaf kalau kalimat saya kurang berkenan, karena kita kebingungan di daerah karena semua produksi dan kebijakannya ada di pusat," ujar Ganjar.
Apabila kebijakan atau tindakan ekstrem tidak diambil, Ganjar mengatakan, kondisi yang sudah terjadi sejak akhir tahun lalu akan berlangsung lebih lama. "Mohon maaf pak rasanya saya sebagai gubernur saja ikut malu. Maaf sekali lagi ini harus saya sampaikan, karena mungkin suara saya mewakili banyak orang," katanya.
Baca Juga
tulis komentar anda