Ritual Tolak Hujan di Petilasan Empu Supo Harus Seizin Kepala Desa
Kamis, 24 Maret 2022 - 04:17 WIB
TUBAN - Kepala Desa Dermawuharjo Junarso meminta warga Desa Dermawuharjo, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, izin terlebih dahulu jika ingin melakukan ritual tolak hujan menejlang panen padi.
Hal ini dilakukan untuk menghindari jatuhnya kembali korban jiwa akibat menghirup gas beracun belerang pagi hari.
"Warga biasanya menggelar ritual pada siang atau sore hari, disaat uap belerang sudah menyebar ke udara. Tetapi entah kenapa, Selasa itu, korban ritual pagi hari saat uap beracun masih menggumpal," katanya, Rabu (23/3/2022).
Dilanjutkan dia, untuk mencegah terjadinya kembali peristiwa nahas itu, upacara ritual harus mendapat izin kepala desa.
"Mulai saat ini, bagi siapapun yang akan menggelar ritual, harus seizin pihak desa atau kepala desa. Pagi hari, warga dilarang melakukan ritual. Tidak boleh, karena sangat berbahaya," sambungnya.
Untuk mencegah warga menggelar ritual di tempat itu, polisi memasang garis keamanan di sekitar lokasi tempat ritual.
Diakui Junarso, bahwa ritual tolak hujan saat panen padi merupakan adat masyarakat sekitar. Ritual biasa digelar di lokasi Petilasan Empu Supo, pembuat keris sakti Sunan Kalijaga, pada masa Kerajaan Majapahit.
Selain digunakan untuk ritual tolak hujan, di lokasi itu banyak orang datang untuk mengasah dan menyepuh keris.
Lihat Juga: Gempar, Nenek Lepas Baju sampai Telanjang di Pengadilan Negeri Tuban Gegara Capek Digugat
Hal ini dilakukan untuk menghindari jatuhnya kembali korban jiwa akibat menghirup gas beracun belerang pagi hari.
"Warga biasanya menggelar ritual pada siang atau sore hari, disaat uap belerang sudah menyebar ke udara. Tetapi entah kenapa, Selasa itu, korban ritual pagi hari saat uap beracun masih menggumpal," katanya, Rabu (23/3/2022).
Baca Juga
Dilanjutkan dia, untuk mencegah terjadinya kembali peristiwa nahas itu, upacara ritual harus mendapat izin kepala desa.
"Mulai saat ini, bagi siapapun yang akan menggelar ritual, harus seizin pihak desa atau kepala desa. Pagi hari, warga dilarang melakukan ritual. Tidak boleh, karena sangat berbahaya," sambungnya.
Untuk mencegah warga menggelar ritual di tempat itu, polisi memasang garis keamanan di sekitar lokasi tempat ritual.
Diakui Junarso, bahwa ritual tolak hujan saat panen padi merupakan adat masyarakat sekitar. Ritual biasa digelar di lokasi Petilasan Empu Supo, pembuat keris sakti Sunan Kalijaga, pada masa Kerajaan Majapahit.
Selain digunakan untuk ritual tolak hujan, di lokasi itu banyak orang datang untuk mengasah dan menyepuh keris.
Lihat Juga: Gempar, Nenek Lepas Baju sampai Telanjang di Pengadilan Negeri Tuban Gegara Capek Digugat
(hsk)
tulis komentar anda