Sunan Kalijaga, Penyebar Islam di Jawa dan Legenda Santri Dikutuk Jadi Monyet

Sabtu, 19 Maret 2022 - 05:00 WIB
Masyarakat saat itu masih suka kepada pertunjukan wayang, gemar kepada gamelan dan beberapa cabang kesenian lainnya. Oleh karena itu mendorong Sunan Kalijaga sebagai salah seorang mubaligh memeras otak, mengatur siasat, yaitu menempuh jalan mengawinkan adat istiadat lama dengan ajaran-ajaran Islam.

Petilasan Sunan Kalijaga

Petilasan Sunan Kalijaga dan Situs Taman Kera di Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat menjadi bukti jika Sunan Kalijaga turut menyebarkan Islam di pesisir utara Pulau Jawa. Menurut legenda yang dikenal masyarakat, kera ekor panjang di Taman Kera dan Petilasan Sunan Kalijaga itu adalah wujud 99 santri yang dikutuk Sunan Kalijaga.

Taman Kera Kalijaga adalah salah satu peninggalan Sunan Kalijaga semasa di Cirebon dalam misinya menyebarkan agama Islam bersama Sunan Gunung Jati. Kemudian, dalam situs Sunan Kalijaga itu ada sebuah masjid, 2 sumur tua, pasarean, hingga tempat Sunan Kalijaga bertapa.

Berdasarkan cerita turun temurun, 99 ekor kera panjang di wilayah petilasan itu dipercaya adalah santri dari Sunan Kalijaga yang pada saat itu tidak menghiraukan perkataannya. Menurut legenda, kutukan 99 santri itu berawal pada hari Jumat beberapa saat sebelum Salat Jumat yang diwajibkan untuk para lelaki.

Sunan Kalijaga lantas melihat para santrinya itu justru asyik mencari ikan di tepian sungai. Sunan Kalijaga sempat menegur para santri untuk bergegas melaksanakan Salat Jumat.

Setelah mendengar perintah itu, para santri lalu keluar dari sungai untuk segera melaksanakan Salat Jumat. Akan tetapi hingga waktu Salat Jumat selesai, Sunan Kalijaga melihat para santri masih berada di sungai dan masih mencari ikan.

Sunan Kalijaga pun menegur dan bertanya kepada santri alasan mereka tidak Salat Jumat. Para santri tidak bisa berkata-kata dan saat itu Sunan Kalijaga berkata jika lelaki yang tidak mengerjakan Salat Jumat wujudnya seperti kera.

Dari perkataan itu ke 99 santri berubah menjadi kera ekor panjang. Tak sadar jika ucapannya berbuah kenyataan, Sunan Kalijaga lalu menugaskan para kera jelmaan santri itu untuk menjaga situs peninggalannya.

Menurut mitos yang berkembang 99 kera itu jumlahnya tidak berubah. Jika ada kera yang meninggal, selalu ada kera yang melahirkan sehingga tidak bertambah maupun mengurangi populasi kera di kawasan tersebut.(Diolah dari berbagai sumber)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More