Kisah Sunan Kalijaga, Bangsawan yang Merampok Orang Kaya untuk Bantu Rakyat Miskin

Jum'at, 04 Maret 2022 - 05:05 WIB
Tetapi siapa sangka, sebelum namanya begitu kondang sebagai anggota Walisongo, semasa muda Sunan Kalijaga yang memiliki nama Raden Mas Said merupakan seorang perampok. Sebagai seorang pangeran dan dialiri darah biru bangsawan, Raden Mas Said tak segan membobol gudang penyimpanan hasil bumi kerajaan, serta merampok orang-orang kaya.

Hasil rampokan itu, tak dinikmati sendiri oleh Raden Mas Said. Dia tak berfoya-foya dari hasilnya merampok. Semua hasil rampokan dibagikan Raden Mas Said kepada orang-orang miskin yang sangat membutuhkan bantuannya.

Dalam perjalanannya di tengah hutan, dia bertemu seorang tua bertongkat. Tongkat yang dipegang kakek tua itu dilihat oleh Raden Mas Said seperti emas. Lalu tongkat emas itu dirampasnya, untuk dibagikan kepada orang miskin yang membutuhkan.



Siapa sangka, kakek tua yang dirampas tongkatnya oleh Raden Mas Said itu adalah Sunan Bonang. Raden Said pun diingatkan oleh Sunan Bonang, bahwa cara yang dilakukannya dengan merampok untuk membantu orang miskin itu, adalah cara yang salah.

Menurut Sunan Bonang, Allah SWT tidak akan menerima amal buruk seperti yang dilakukan Raden Mas Said. Bahkan, Sunan Bonang sempat menunjukkan pohon aren yang buahnya emas, dan menasehati Raden Mas Said, bila ingin mendapatkan harta tanpa berusaha silahkan mengambil buah aren emas itu.

Dari pertemuan itu, terbersit di pikiran Raden Mas Said untuk menjadi murid kakek tua bertongkat yang tak lain adalah Sunan Bonang. Keinginan untuk menjadi murid itu, disampaikan langsung Raden Mas Said saat menyusul Sunan Bonang ke sungai.

Lalu, Sunan Bonang meminta Raden Mas Said bersemedi dan menjaga tongkatnya yang ditancapkan di tepian sungai. Sunan Bonang meminta Raden Mas Said tidak pergi dari tempatnya bersemedi, sebelum Sunan Bonang kembali datang ke tepi sungai tersebut.

Raden Mas Said begitu patuh terhadap perintah Sunan Bonang, hingga tak disadarinya dia telah bersemedi di tepi sungai tersebut dalam waktu yang sangat lama, sampai-sampai tubuhnya tertutup akar tanaman serta rumput liar.



Sunan Bonang yang kembali menemu Raden Said di tepi sungai tersebut, akhirnya membangunkan Raden Mas Said dan mengganti namanya menjadi Kalijaga. Sunan Kalijaga akhirnya mengikuti jalan Sunan Bonang, menyebarkan Islam dan kebaikan kepada rakyat.

Kuatnya jalan kesenian dan kebudayaan yang digunakannya sebagai sarana berdakwah, membuat Sunan Kalijaga disebut-sebut menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk dalam mensiarkan Islam di tanah Nusantara.

Bahkan, Sunan Kalijaga juga disebut, melahirkan sejumlah suluk yang terkenal hingga kini, seperti suluk berjudul "Ilir-ilir", dan "Gundul-gundul Pacul". Bukan hanya itu, dia juga disebut sebagai penggagas lahirnya baju takwa, perayaan sekatenan, gerebeg maulud, lakon carangan Layang Kalimasada, serta lakon Petruk Dadi Ratu.

Sumber: wikipedia, duniakeris.com, dan berbagai sumber yang diolah
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More