Neraca Perdagangan Jawa Timur Defisit USD441,64 Juta pada Januari 2022

Senin, 21 Februari 2022 - 10:29 WIB
Neraca perdagangan Jawa Timur mengalami defisit pada Janurai 2022.Foto/ilustrasi
SURABAYA - Neraca perdagangan Jawa Timur (Jatim) selama bulan Januari 2022 mengalami defisit sebesar USD441,64 juta. Defisit ini disebabkan karena selisih nilai perdagangan pada sektor migas sebesar USD477,00 juta. Sedangkan di sektor nonmigas mengalami surplus nilai perdagangan sebesar USD35,35 juta.

Diketahui, selama Januari 2022, ekspor Jatim mencapai USD1,82 miliar. Sedangkan impor USD2,26 miliar. Pada Januari 2022, golongan Besi dan baja (HS 72) merupakan komoditas utama impor Jatim dengan nilai transaksi sebesar USD172,82 juta. Jumlah itu naik sebesar 14,40 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai USD151,07 juta.

Baca juga: Ngenes! Janda Kaya di Tuban Meleleh Kena Bujuk Rayu Intel Gadungan



Kelompok barang ini berkontribusi 9,91 persen dari total impor nonmigas Jatim pada Januari 2022. Kelompok barang ini utamanya diimpor dari Tiongkok. Totalnya sebesar USD54,50 juta.

"Selama Januari 2022, impor Jatim masih didominasi oleh golongan bahan baku dan penolong dengan nilai USD1,65 miliar dengan kontribusi sebesar 73,20 persen," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Senin (20/2/2022).

Sedangkan untuk ekspor, pada bulan Januari 2022, ekspor Jatim didominasi sektor Industri dengan nilai ekspor mencapai USD1,62 miliar atau dengan kontribusi 89,31 persen dari total ekspor.

Disusul sektor pertanian dengan nilai USD146,34 juta dengan kontribusi 8,05 persen. Berikutnya ekspor sektor migas yang berkontribusi 2,17 persen atau dengan nilai ekspor USD39,45 juta. Ekspor pertambangan dan lainnya menjadi sektor terkecil dengan nilai mencapai USD8,62 juta dengan kontribusi 0,47 persen.

Selama Januari 2022, negara tujuan ekspor nonmigas utama Jatim adalah Amerika Serikat, Jepang dan Tiongkok. Selama bulan ini, ekspor nonmigas Jawa Timur ke Amerika Serikat mencapai USD361,58 juta.

Sedangkan ekspor ke Jepang dan Tiongkok berturut-turut sebesar USD281,69 juta dan USD174,28 juta. Amerika Serikat berkontribusi 20,32 persen dari total ekspor nonmigas Jatim. "Diikuti Jepang sebesar 15,83 persen," pungkas Umar
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content