Terbaring Lumpuh 6 Tahun, Bocah Asal Lampung Ini Butuh Bantuan Kursi Roda

Minggu, 14 Juni 2020 - 14:07 WIB
Yadi Saipulhah (19), warga Dusun Kotabaru, Pekon Watas, Kecamatan Balikbukit, Lampung, ini sudah terbaring lumpuh selama 6 Tahun. Foto/Enrico Ngantung/iNews tv
LAMPUNG BARAT - Bocah lumpuh di Kabupaten Lampung Barat butuh uluran tangan. Yadi Saipulhah (19), warga Dusun Kotabaru, Pekon Watas, Kecamatan Balikbukit, ini sudah terbaring lumpuh selama 6 Tahun. Ia berharap ada bantuan kursi roda untuk membantu aktifitasnya sehari-hari.

Ibu Kandung Yadi, Janarsih mengatakan, sang anak pernah jatuh dari sepeda motor dan mengalami keretakan pada tulang ekor sehingga mengakibatkan kelumpuhan. Awalnya, Janarsih pernah membawa sang buah hati ke rumah sakit, namun proses pengobatan yang seharusnya dijalankan secara rutin terhenti karena kondisi ekonomi yang sulit.

"Udah gak punya duit mau bawa berobatnya. Dulu Pernah saya bawa berobat ke RSUD Alimudin Umar Liwa sekali. Kata dokter, harus datang rutin setiap Minggu buat terapi," Ungkap Janarsih, seraya mengelus kening anaknya. (Baca juga: Kesal Perawat Tertidur, Keluarga Pasien Mengamuk di RSUD Bima )

Mirisnya, bocah malang ini sudah ditinggal sang ayah sejak usia balita. Kini Yadi hanya hidup berdua dengan sang ibu di kontrakan sederhana.

"Dari Jawa Barat saya pindah ke daerah Suoh Lampung Barat. Sekitar 3 tahun di sana terus saya pindah ke sini. Saya cuma tinggal berdua sama anak, bapaknya kabur waktu Yadi masih kecil. Sampe sekarang enggak tau kemana," ucap Janda 41 tahun ini sambil menangis sedih



Sebelumnya, Yadi sempat lulus dari bangku Sekolah Dasar di Jawa Barat. Namun, kelumpuhan yang dialami memaksa dirinya untuk berhenti menempuh pendidikan selanjutnya.

Hanya pasrah yang dapat dilakukan Ibu Yadi untuk kesembuhan Buah hatinya. Ia berharap ada bantuan Kursi Roda untuk membantu aktivitas Yadi sehari-hari. Dalam memenuhi kebutuhan makan pun wanita 41 tahun ini harus mencari rongsokan terlebih dulu.

"Saya cuma bisa pasrah, harapan saya sih ada bantuan Kursi Roda buat Yadi, Karena dulu anak saya ini aktif ikut pengajian. Kalo buat makan ya ngerongsok dulu, kadang 1 hari dapet 10 kg sampe 15 kg cukup untuk beli beras," Kata Janarsih

Sementara, untuk membayar biaya kontrakan, Janarsih mengaku mengandalkan bantuan orang lain. Ia mengumpulkan bantuan yang diberikan hingga cukup. Beruntungnya, para tetangga di sekitar simpati dengan keadaannya. Sehingga bantuan seperti beras, uang dan sayuran tercukupi.

"Ya gitu mas, keadaan ekonominya di bawah kata cukup lah. Untuk makan sehari-hari juga dia harus ngerongsok dulu," Ungkap Agung, tetangga Janarsih
(mpw)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More