Peluru Kendali Berkekuatan Dahsyat Melintas di Samudra Atlantik
Sabtu, 13 Juni 2020 - 12:15 WIB
PARIS - Peluru kendali berkekuatan dahsyat berhasil melintasi Samudra Atlantik setelah ditembakkan dari kapal selam (SLBM) M51. Kementerian Pertahanan setempat telah mengonfirmasi keberhasilan uji coba senjata kapal selam tersebut.
Baca : Pesawat Perang China Menerobos, Taiwan Kerahkan Jet Tempur
Tes rudal M51 SLBM dimonitor oleh pasukan Prancis dan Amerika Serikat, dan tes itu dipuji sebagai kesuksesan dan langkah penting untuk pencegahan nuklir Prancis.
Menurut kementerian tersebut M51 SLBM ditembakkan dari kapal selam Le Téméraire di lepas pantai barat Prancis menuju Laut Karibia.
Le Téméraire adalah yang tertua dari empat kapal selam rudal balistik kelas Triomphant Prancis diluncurkan pada tahun 1998. Masing-masing kapal selam dapat mengangkut 16 SLBM.
Misil M51 dapat membawa muatan antara enam dan 10 multiple self-targetable reentry vehicle (MIRV) hulu ledak nuklir, yang berarti setiap kapal kelas Triomphant berpotensi mengirimkan 160 serangan nuklir terpisah.
Namun, menurut Arms Control Association, sebuah kelompok non-pemerintah yang berbasis di AS, Paris hanya memiliki 300 hulu ledak nuklir yang tersedia untuk digunakan. Kementerian Pertahanan Prancis mencatat tidak ada hulu ledak nuklir yang dipasang di ujung rudal dalam uji tembak hari Jumat.
Beberapa hari sebelum uji tembak, kapal selam Le Téméraire terlihat meninggalkan pelabuhan dengan antena penguji besar yang terpasang di layarnya, di mana pengamat mencatat bahwa itu adalah jenis yang digunakan untuk tes rudal.
Menteri Pertahanan Florence Parly memuji tes misil tersebut dalam pernyataan hari Jumat di Twitter. "Keberhasilannya menunjukkan keunggulan teknologi kami dan keterikatan kami pada kedaulatan Prancis. Saya mengucapkan selamat kepada semua orang yang komitmennya telah membuat tes ini berhasil. Keterlibatan mereka sangat penting untuk pencegahan nuklir Prancis dan kedaulatan kami," tulis Parly, seperti dikutip Sputniknews, Sabtu (13/06/2020).
Menurut pengamat pertahanan Prancis, rudal itu melakukan perjalanan sejauh 3.700 mil sebelum akhirnya mendarat di Laut Sargasso barat, sekitar 400 mil utara Puerto Rico.
Pada waktu yang hampir bersamaan dengan uji tembak rudal, layanan pelacakan pesawat; Aircraft Spots, mencatat ada dua pesawat intelijen elektronik di sekitar lokasi percikan senjata itu. Kedua pesawat itu adalah Falcon 50 milik Angkatan Laut Prancis dan RC-135S Cobra Ball milik Angkatan Udara AS. Kedua pesawat ini memang digunakan untuk melacak rudal.
Menurut Defense News, uji tembak M51 SLBM kemarin merupakan peluncuran kesembilan. Peluncuran pertama dilakukan pada 2006.
Lihat Juga: Pencarian WNA Prancis Hilang di Gunung Batukaru Masuki Hari Ketujuh, Belum Ada Tanda-tanda Ditemukan
Baca : Pesawat Perang China Menerobos, Taiwan Kerahkan Jet Tempur
Tes rudal M51 SLBM dimonitor oleh pasukan Prancis dan Amerika Serikat, dan tes itu dipuji sebagai kesuksesan dan langkah penting untuk pencegahan nuklir Prancis.
Menurut kementerian tersebut M51 SLBM ditembakkan dari kapal selam Le Téméraire di lepas pantai barat Prancis menuju Laut Karibia.
Le Téméraire adalah yang tertua dari empat kapal selam rudal balistik kelas Triomphant Prancis diluncurkan pada tahun 1998. Masing-masing kapal selam dapat mengangkut 16 SLBM.
Misil M51 dapat membawa muatan antara enam dan 10 multiple self-targetable reentry vehicle (MIRV) hulu ledak nuklir, yang berarti setiap kapal kelas Triomphant berpotensi mengirimkan 160 serangan nuklir terpisah.
Namun, menurut Arms Control Association, sebuah kelompok non-pemerintah yang berbasis di AS, Paris hanya memiliki 300 hulu ledak nuklir yang tersedia untuk digunakan. Kementerian Pertahanan Prancis mencatat tidak ada hulu ledak nuklir yang dipasang di ujung rudal dalam uji tembak hari Jumat.
Beberapa hari sebelum uji tembak, kapal selam Le Téméraire terlihat meninggalkan pelabuhan dengan antena penguji besar yang terpasang di layarnya, di mana pengamat mencatat bahwa itu adalah jenis yang digunakan untuk tes rudal.
Menteri Pertahanan Florence Parly memuji tes misil tersebut dalam pernyataan hari Jumat di Twitter. "Keberhasilannya menunjukkan keunggulan teknologi kami dan keterikatan kami pada kedaulatan Prancis. Saya mengucapkan selamat kepada semua orang yang komitmennya telah membuat tes ini berhasil. Keterlibatan mereka sangat penting untuk pencegahan nuklir Prancis dan kedaulatan kami," tulis Parly, seperti dikutip Sputniknews, Sabtu (13/06/2020).
Menurut pengamat pertahanan Prancis, rudal itu melakukan perjalanan sejauh 3.700 mil sebelum akhirnya mendarat di Laut Sargasso barat, sekitar 400 mil utara Puerto Rico.
Pada waktu yang hampir bersamaan dengan uji tembak rudal, layanan pelacakan pesawat; Aircraft Spots, mencatat ada dua pesawat intelijen elektronik di sekitar lokasi percikan senjata itu. Kedua pesawat itu adalah Falcon 50 milik Angkatan Laut Prancis dan RC-135S Cobra Ball milik Angkatan Udara AS. Kedua pesawat ini memang digunakan untuk melacak rudal.
Menurut Defense News, uji tembak M51 SLBM kemarin merupakan peluncuran kesembilan. Peluncuran pertama dilakukan pada 2006.
Lihat Juga: Pencarian WNA Prancis Hilang di Gunung Batukaru Masuki Hari Ketujuh, Belum Ada Tanda-tanda Ditemukan
(sri)
tulis komentar anda