Gali Kreativitas Anak dengan Mendongeng Cerita Berbahasa Mandarin
Jum'at, 04 Februari 2022 - 19:11 WIB
"Anak-anak kami dorong untuk bebas berkreasi dengan hal yang mereka sukai," ujarnya.
Guna mendekatkan diri kepada masyarakat Surabaya, StoryChopsticks hadir di Project X Market Galaxy Mall pada 4-6 Februari 2022 dengan menghadirkan pameran hasil kreasi cerita anak-anak berbahasa Mandarin pertama di dunia selama belajar secara daring.
"Pameran ini merupakan bentuk kebanggaan dan apresiasi kami kepada seluruh murid dan keluarga. Karya-karya yang terpampang adalah hasil gambar yang dibuat oleh para murid selama mengikuti kursus Bahasa Mandarin," kata Yuanxin Sun.
Selain pameran, beragam kegiatan seperti live storytelling oleh guru-guru, berbagai aktivitas, dan permainan menarik juga dapat diikuti oleh pengunjung untuk dapat memperoleh pengalaman pembelajaran secara langsung melalui pendekatan yang kreatif.
"Kami percaya, program kurikulum online yang kami kembangkan merupakan program yang efektif dalam mendidik anak-anak dalam mempelajari Bahasa Mandarin," lanjutnya.
Tidak hanya itu, pada saat yang bersamaan, pihaknya berharap dapat membimbing anak-anak agar dapat lebih kreatif serta menciptakan karya yang menginspirasi.
Yuanxin Sun menambahkan, saat ini lembaganya sudah berada di sembilan negara, yaitu Jerman, Australia, Amerika Serikat, Kanada, Ukraina, Malaysia, Filipina, Singapura dan Indonesia dengan guru penutur asli (native speaker) asal Taiwan dan Bahasa pengantar Bahasa Inggris.
Pihaknya juga menyediakan guru asal Indonesia bagi siswa yang menginginkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.
"Kami ingin mengubah persepsi mengenai pembelajaran Bahasa asing yang monoton dan membosankan, serta memberikan pilihan kepada masyarakat mengenai metode yang dapat menumbuhkan kreativitas melalui pembelajaran Bahasa Mandarin yang kami berikan," jelasnya.
Guna mendekatkan diri kepada masyarakat Surabaya, StoryChopsticks hadir di Project X Market Galaxy Mall pada 4-6 Februari 2022 dengan menghadirkan pameran hasil kreasi cerita anak-anak berbahasa Mandarin pertama di dunia selama belajar secara daring.
"Pameran ini merupakan bentuk kebanggaan dan apresiasi kami kepada seluruh murid dan keluarga. Karya-karya yang terpampang adalah hasil gambar yang dibuat oleh para murid selama mengikuti kursus Bahasa Mandarin," kata Yuanxin Sun.
Selain pameran, beragam kegiatan seperti live storytelling oleh guru-guru, berbagai aktivitas, dan permainan menarik juga dapat diikuti oleh pengunjung untuk dapat memperoleh pengalaman pembelajaran secara langsung melalui pendekatan yang kreatif.
"Kami percaya, program kurikulum online yang kami kembangkan merupakan program yang efektif dalam mendidik anak-anak dalam mempelajari Bahasa Mandarin," lanjutnya.
Tidak hanya itu, pada saat yang bersamaan, pihaknya berharap dapat membimbing anak-anak agar dapat lebih kreatif serta menciptakan karya yang menginspirasi.
Yuanxin Sun menambahkan, saat ini lembaganya sudah berada di sembilan negara, yaitu Jerman, Australia, Amerika Serikat, Kanada, Ukraina, Malaysia, Filipina, Singapura dan Indonesia dengan guru penutur asli (native speaker) asal Taiwan dan Bahasa pengantar Bahasa Inggris.
Pihaknya juga menyediakan guru asal Indonesia bagi siswa yang menginginkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.
"Kami ingin mengubah persepsi mengenai pembelajaran Bahasa asing yang monoton dan membosankan, serta memberikan pilihan kepada masyarakat mengenai metode yang dapat menumbuhkan kreativitas melalui pembelajaran Bahasa Mandarin yang kami berikan," jelasnya.
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda