Bupati Luwu Tanam Perdana Varietas Benih Padi Unggul di Walmas
Rabu, 02 Februari 2022 - 09:23 WIB
Turut hadir pula Kepala Dinas Perikanan Albaruddin Andi Picunang, Danramil 1403-07/ Walenrang Kapten Inf Agus Purwono, Kapolsek Walenrang Iptu Siliwadi, enam camat di wilayah Walmas serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.
Usia menanam padi, Bupati Luwu melanjutkan pertemuan melalui tudang sipulung dengan petani di Walmas, khususnya di Kecamatan Walenrang Timur yang berada dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sepakat.
Bupati Luwu, menyampaikan luas sawah produktif di Kabupaten Luwu sekitar 40 ribu hektar. Belum lagi sawah alih fungsi. "Ini yang banyak, kami perkirakan ada seluas 10 ribu hektar," ujarnya.
Di hadapan para profesor dari Unhas, Bupati menyampaikan bahwa di Kabupaten Luwu banyak lahan perkebunan dan tambak dialihfungsikan menjadi lahan persawahan.
"Adanya alih fungsi kebun cokelat dan tambak ke sawah karena produksi kurang jika dibandingkan dengan produksi persawahan. Melihat hal ini, perhatian pemerintah pada sektor pertanian terus ditingkatkan," katanya.
Di Kabupaten Luwu, petani sudah bisa melakukan 5 kali panen dalam 2 tahun. Bahkan ke depan diharapkan bisa melakukan proses panen hingga 6 kali 2 tahun atau dengan kata lain 3 kali panen dalam satu tahun.
"Sekarang kita punya bibit unggul, tentu harapan kita 3 kali panen setahun bisa terwujud kedepannya. Melalui kerja sama Unhas , melibatkan ahli di bidang pertanian dari Unhas kemajuan pertanian di Luwu bisa kita wujudkan," harapnya.
"Dengan desain harmoni dan keselarasan agro ekologi yang kita miliki dan inovasi serta pemanfaatan teknologi, diharapkan dengan kerja sama yang baik, kita semua dapat mengambil peran dalam membangun pertanian untuk mengantarkan masyarakat mencapai kejayaan sesuai dengan motto Kabupaten Luwu, Wanua Mappatuo Na Ewai Alena,” sambungnya.
Dalam memacu peningkatan produksi, petani senantiasa dihadapkan dengan masalah klasik berupa sarana dan prasarana yang belum memadai, seperti masalah irigasi, alat dan mesin pertanian, penyediaan benih unggul serta penyediaan pupuk yang belum sepenuhnya tersedia sesuai kebutuhan petani.
Usia menanam padi, Bupati Luwu melanjutkan pertemuan melalui tudang sipulung dengan petani di Walmas, khususnya di Kecamatan Walenrang Timur yang berada dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sepakat.
Bupati Luwu, menyampaikan luas sawah produktif di Kabupaten Luwu sekitar 40 ribu hektar. Belum lagi sawah alih fungsi. "Ini yang banyak, kami perkirakan ada seluas 10 ribu hektar," ujarnya.
Di hadapan para profesor dari Unhas, Bupati menyampaikan bahwa di Kabupaten Luwu banyak lahan perkebunan dan tambak dialihfungsikan menjadi lahan persawahan.
"Adanya alih fungsi kebun cokelat dan tambak ke sawah karena produksi kurang jika dibandingkan dengan produksi persawahan. Melihat hal ini, perhatian pemerintah pada sektor pertanian terus ditingkatkan," katanya.
Di Kabupaten Luwu, petani sudah bisa melakukan 5 kali panen dalam 2 tahun. Bahkan ke depan diharapkan bisa melakukan proses panen hingga 6 kali 2 tahun atau dengan kata lain 3 kali panen dalam satu tahun.
"Sekarang kita punya bibit unggul, tentu harapan kita 3 kali panen setahun bisa terwujud kedepannya. Melalui kerja sama Unhas , melibatkan ahli di bidang pertanian dari Unhas kemajuan pertanian di Luwu bisa kita wujudkan," harapnya.
"Dengan desain harmoni dan keselarasan agro ekologi yang kita miliki dan inovasi serta pemanfaatan teknologi, diharapkan dengan kerja sama yang baik, kita semua dapat mengambil peran dalam membangun pertanian untuk mengantarkan masyarakat mencapai kejayaan sesuai dengan motto Kabupaten Luwu, Wanua Mappatuo Na Ewai Alena,” sambungnya.
Dalam memacu peningkatan produksi, petani senantiasa dihadapkan dengan masalah klasik berupa sarana dan prasarana yang belum memadai, seperti masalah irigasi, alat dan mesin pertanian, penyediaan benih unggul serta penyediaan pupuk yang belum sepenuhnya tersedia sesuai kebutuhan petani.
tulis komentar anda