Warga Sinjai Bonceng Jenazah Anak, Kepala Dinkes Angkat Bicara
Selasa, 01 Februari 2022 - 19:45 WIB
SINJAI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai angkat bicara terkait adanya seorang warganya yang terpaksa membonceng jenazah anaknya menggunakan sepeda motor. Kejadian yang belakangan viral di media sosial (medsos).
Kejadian itu dialami Asdar, warga Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan. Suami dari Juliatun Mariani itu, membawa jenazah anaknya lantaran tidak punya uang untuk membayar biaya ambulans.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sinjai, dr Emmy K Malik turut prihatian atas kejadian itu. Menurutnya, peristiwa ini seharusnya tidak terjadi. Pelayanan kesehatan harus diberikan kepada warga.
Asdar yang berprofesi sebagai pekerja buruh lepas terpaksa mengangkut jenazah anaknya bersama saudaranya, dari Kabupaten Bone sekitar pukul 21.00 Wita, Minggu (30/1/2022). Dengan kondisi jenazah dibungkus sarung dan tiba dikediamannya pada pukul 22.30 Wita.
Sebelumnya, bayi pasangan Asdar dan Juliatun Mariani sempat dirawat ke Rumah Sakit Datu Pancaitana usai lahir secara prematur. Itu usai mendapat rujukan dari RSUD Kabupaten Sinjai setelah alat bantu pernapasan yang disebut dengan continuous positive airway pressure (CPAP) semua terpakai.
Kejadian itu dialami Asdar, warga Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan. Suami dari Juliatun Mariani itu, membawa jenazah anaknya lantaran tidak punya uang untuk membayar biaya ambulans.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sinjai, dr Emmy K Malik turut prihatian atas kejadian itu. Menurutnya, peristiwa ini seharusnya tidak terjadi. Pelayanan kesehatan harus diberikan kepada warga.
Asdar yang berprofesi sebagai pekerja buruh lepas terpaksa mengangkut jenazah anaknya bersama saudaranya, dari Kabupaten Bone sekitar pukul 21.00 Wita, Minggu (30/1/2022). Dengan kondisi jenazah dibungkus sarung dan tiba dikediamannya pada pukul 22.30 Wita.
Sebelumnya, bayi pasangan Asdar dan Juliatun Mariani sempat dirawat ke Rumah Sakit Datu Pancaitana usai lahir secara prematur. Itu usai mendapat rujukan dari RSUD Kabupaten Sinjai setelah alat bantu pernapasan yang disebut dengan continuous positive airway pressure (CPAP) semua terpakai.
(agn)
tulis komentar anda