Sempat Tak Sehat, OJK Kini Awasi Ketat Operasional BPR BKK Jateng

Sabtu, 15 Januari 2022 - 10:38 WIB
OJK meminta Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan di Jawa Tengah, segera move on. Foto ilustrasi SINDOnews
SEMARANG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan di Jawa Tengah (BPR BKK Jateng), segera move on. Perbankan yang banyak bersentuhan dengan masyarakat kecil itu, kini kembali beroperasi karena mengantongi izin OJK.

“BPR BKK Jateng ini menjadi salah satu BPR terbesar di Jawa Tengah dan dengan aset sekira Rp2,5 triliun,” kata Kepala OJK Regional 3 Jateng DIY, Aman Santosa, usai penyerahan surat operasional BPR BKK Jateng.

BPR ini, lanjut dia, harus move on, melanjutkan bisnisnya supaya tidak hanya memberikan deviden kepada pemerintah daerah, tapi juga menjadi agen pembangunan di daerah. "Ini jauh lebih penting daripada sekadar menjadi sumber pendapatan asli daerah,” ujar Aman.



Menurutnya, BPR memiliki peran besar untuk mengebangkan perekonomian rakyat kecil utamanya adalah UMKM. Terlebih pada masa pandemi COVID-19, UMKM membutuhkan banyak pendampingan agar roda perekonomian terus bergulir.

“Kontribusinya untuk pengembangan ekonomi, termasuk UMKM jauh lebih ditunggu oleh masyarakat. Ini peran dari usaha-usaha yang dimiliki oleh daerah,” imbuhnya.

Mulai saat ini BPR diawasi OJK , yang tentunya sarat dengan berbagai macam pengawasan. "Pemeriksaan oleh OJK tujuan baik yaitu agar bank ini bisa menjadi bayi lahir yang sudah terlanjur besar tapi sehat. Jadi OJK akan mengawasi seperti itu,” tandasnya.

Dia juag berpesan BPR BKK Jateng memperbaiki tata kelola agar pengalaman merugi pada masa lalu tak kembali terjadi. Untuk itu, OJK akan terus memberikan pengawasan dan pembinaan agar BPR bisa berkembang.

“Jangan sampai bank ini kondisinya memburuk karena kasus-kasus fraud seperti pada masa lalu. Pengalaman memberikan bahwa BPR-BPR ini akan sukses, tentu tidak ada yang gagal kalau dia mampu menjaga,” tandas dia.

OJK, tambahnya, berkomitmen untuk mengawal, mengawasi, membina, mendampingi agar bank ini menjadi bank besar dan yang sehat, yang punya kontribusi untuk masyarakat khususnya masyarakat Jawa Tengah.

Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno menambahkan, pihaknya belum mematok target lebih kepada BPR BKK Jateng karena sempat merugi. Meski kini pencatatannya menunjukkan laba positif, namun masih digunakan untuk menutup kerugian masa lalu.

“Kemarin posisinya minus labanya, tapi alhamdulillah di tahun 2021 ini sudah laba positif tetapi juga masih untuk menutup kerugian dari tahun-tahun sebelumnya. Tentu saja kita berharap ke depan (lebih baik),” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Utama BPR BKK Jateng, Koesnanto, menegaskan siap bekerja dan menerapkan tata kelola yang baik. Dia pun mengajak masyarakat agar turut mengawasi kinerja BPR BKK Jateng. "Kami di BPR BKK Jateng siap melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab. Keberhasilan perbankan ini ada di tangan kita," lugasnya.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content