Diduga Terinfeksi Covid-19, Pangeran Arab Saudi Meninggal
Selasa, 09 Juni 2020 - 10:30 WIB
Sebuah laporan media Timur Tengah menyatakan seorang pangeran Kerajaan Arab Saudi meninggal dunia diduga terkait infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Pangeran Kerajaan Arab Saudi, Saud bin Abdullah bin Faisal bin Abdulaziz al-Saud, itu meninggal pada 2 Juni 2020.
Sehari setelah kematian Pangeran Saud, seorang sumber medis mengungkapkan bahwa beberapa anggota keluarga kerajaan sedang menjalani perawatan di rumah sakit dan di vila pribadi mereka. Kondisi kesehatan mereka dilaporkan memburuk yang diduga akibat terpapar virus tersebut. (Baca juga : Koma Tiga Tahun, Eks Pemimpin Jihad Islam Palestina Meninggal di Suriah )
Laman Saudi Leaks melaporkan Dr Nezar Bahabri—dokter terkemuka Arab Saudi dan konsultan penyakit menular—membenarkan bahwa lebih dari 1.200 kasus infeksi virus korona kritis sedang dirawat di kerajaan dengan ventilator.
“Situasi di Jeddah dan Riyadh sangat memprihatinkan. Kami tidak mengharapkan kasus kritis mencapai angka ini," kata Bahabri dalam sebuah video.
"Saya selalu optimistis dan menyerukan agar tidak khawatir tentang peningkatan jumlah, tetapi pada saat ini, jumlah kasus kritis tidak melebihi beberapa ratus," ujarnya, sebagaimana dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (9/6/2020).
Bahabri mengklaim lonjakan kasus bisa menjadi produk dari peningkatan kontak sosial selama perayaan Idul Fitri pada 25 Mei. Dia mengatakan pasien yang dia monitor mengklaim gejala mereka mulai menjelang akhir Ramadhan dan hari-hari pertama Idul Fitri.
Kantor berita Reuters sebelumnya melaporkan bahwa jumlah kasus infeksi Covid-19 di negara kaya minyak ini telah mencapai 100.000 dengan lebih dari 700 kematian.
Pihak Royal Court, sebuah otoritas tertinggi Kerajaan Arab Saudi, mengonfirmasi bahwa Pangeran Saud bin Abdullah bin Faisal bin Abdulaziz al-Saud telah meninggal. Hanya saja, Royal Court tidak mengumumkan penyebab kematian sang pangeran. (Baca juga : Diduga Korban Rasisme, Tiga Pengusaha China Dibunuh dan Dibakar di Zambia )
The New York Times pernah melaporkan bahwa sekitar 150 pangeran kerajaan telah tertular Covid-19, termasuk gubernur Riyadh; Pangeran Faisal bin Bandar bin Abdulaziz.
Namun, mantan kepala intelijen Arab Saudi, Pangeran Turki Al-Faisal, mengatakan jumlah sebenarnya kurang dari 20 pangeran.
Sehari setelah kematian Pangeran Saud, seorang sumber medis mengungkapkan bahwa beberapa anggota keluarga kerajaan sedang menjalani perawatan di rumah sakit dan di vila pribadi mereka. Kondisi kesehatan mereka dilaporkan memburuk yang diduga akibat terpapar virus tersebut. (Baca juga : Koma Tiga Tahun, Eks Pemimpin Jihad Islam Palestina Meninggal di Suriah )
Laman Saudi Leaks melaporkan Dr Nezar Bahabri—dokter terkemuka Arab Saudi dan konsultan penyakit menular—membenarkan bahwa lebih dari 1.200 kasus infeksi virus korona kritis sedang dirawat di kerajaan dengan ventilator.
“Situasi di Jeddah dan Riyadh sangat memprihatinkan. Kami tidak mengharapkan kasus kritis mencapai angka ini," kata Bahabri dalam sebuah video.
"Saya selalu optimistis dan menyerukan agar tidak khawatir tentang peningkatan jumlah, tetapi pada saat ini, jumlah kasus kritis tidak melebihi beberapa ratus," ujarnya, sebagaimana dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (9/6/2020).
Bahabri mengklaim lonjakan kasus bisa menjadi produk dari peningkatan kontak sosial selama perayaan Idul Fitri pada 25 Mei. Dia mengatakan pasien yang dia monitor mengklaim gejala mereka mulai menjelang akhir Ramadhan dan hari-hari pertama Idul Fitri.
Kantor berita Reuters sebelumnya melaporkan bahwa jumlah kasus infeksi Covid-19 di negara kaya minyak ini telah mencapai 100.000 dengan lebih dari 700 kematian.
Pihak Royal Court, sebuah otoritas tertinggi Kerajaan Arab Saudi, mengonfirmasi bahwa Pangeran Saud bin Abdullah bin Faisal bin Abdulaziz al-Saud telah meninggal. Hanya saja, Royal Court tidak mengumumkan penyebab kematian sang pangeran. (Baca juga : Diduga Korban Rasisme, Tiga Pengusaha China Dibunuh dan Dibakar di Zambia )
The New York Times pernah melaporkan bahwa sekitar 150 pangeran kerajaan telah tertular Covid-19, termasuk gubernur Riyadh; Pangeran Faisal bin Bandar bin Abdulaziz.
Namun, mantan kepala intelijen Arab Saudi, Pangeran Turki Al-Faisal, mengatakan jumlah sebenarnya kurang dari 20 pangeran.
(nfl)
tulis komentar anda