Ridwan Kamil Minta Warga Terapkan Prokes Ketat saat Pencoblosan
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meminta warga yang akan menyalurkan hak pilihnya di delapan kabupaten/kota yang akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada) Serentak 2020 , menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Terlebih, dari delapan kabupaten/kota yang menggelar Pilkada Serentak 2020, Kabupaten Bandung, Cianjur, Sukabumi, Karawang, Indramayu, Tasikmalaya, Pangandaran, dan Kota Depok, dua daerahdi antaranya berstatus berisiko tinggi penyebaran COVID-19 (zona merah). (Baca Juga: Habib Rizieq Diperiksa Polda Jabar, Ridwan Kamil: Jangan Bawa Simpatisan)
Kang Emil, begitu kepala daerah berlatarbelakang arsitektur ini akrab disapa mengungkapkan, berdasarkan hasil evaluasi epidemiologi pekan ini, terdapat enam daerah berstatus zona merah dan dua di antaranya akan menggelar pilkada, yakni Kabupaten Karawang dan Kota Depok. “Depok masuk zona merah lagi, Karawang masih zona merah, maka kami akan memberikan status siaga dalam pelaksanaan pilkada, karena dua Depok dan Karawang masuk dalam delapan daerah yang menggelar pilkada," kata Kang Emil di Markas Kodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Senin (7/12/2020).
Menurut Kang Emil, jika warga menerapkan prokes secara ketat, dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun, pihaknya yakin penularan COVID-19 saat pencoblosan dapat dicegah.“Walaupun ada prediksi potensi penambahan kasus, namun saya meyakini, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, penularan bisa dihindari," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, terdapat sekitar 32.305 tempat pemungutan suara (TPS) di delapan daerah Pilkada Serentak 2020. Adapun jumlah pemilih mencapai 11.632.816 orang. Nantinya, di setiap TPS akan ada sekitar 350 pemilih yang akan menyalurkan suaranya mulai pukul 07.00 WIB hingga 13.00 WIB. (Baca Juga: Vaksin COVID-19 Datang, Ridwan Kamil Belum Tahu Jatah untuk Jabar)
Kang Emil juga menginstruksikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 untuk intens mengampanyekan prokes sebelum pencoblosan dilaksanakan. Dia juga mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan simulasi pencoblosan secara komprehensif untuk mencegah munculnya kerumunan saat pencoblosan. “Kita sudah mitigasi seminimal mungkin tidak terjadi kasus, sampai beberapa kali saya beri masukan bagaimana flow manusia jangan terlalu lama di satu titik TPS," katanya.
Gubernur pun optimistis, warga Jabar akan disiplin menerapkan prokes secara ketat selama pilkada. “Kalau libur panjang disiplin 3M-nya tidak 100% karena orang lagi euforia bergembira. Tapi, kalau Pilkada orang akan lebih serius dan disiplin," katanya. (Baca Juga: Jelang Pencoblosan, Pengurus Teras PAN Alihkan Dukungan ke Appi-Rahman)
Dia juga meyakini, pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di Jabar berlangsung kondusif dan aman dari penularan COVID-19. "Sudah 10 tahun tidak ada hal-hal luar biasa (saat pilkada berlangsung). Namun, kini tantangannya adalah COVID-19. Saya bertekad betul pilkada di Jabar bisa kembali sukses," tandasnya.
Terpisah, Ketua KPU Kabupaten Bandung, Agus Baroya menyebut, ada 96 petugas KPPS yang terkonfirmasi positif COVID-19. Jumlah itu didapatkan setelah 1.500-an petugas KPPS dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid tes yang berlangsung 26 November hingga 2 Desember 2020 lalu. (Baca Juga: Pesawat Latih TNI-AU Jatuh, 2 Pilot Selamat)
“Yang bekerja itu adalah yang non-reaktif atau yang negatif swab. Jadi, mereka diganti untuk memastikan kenyamanan para pemilih agar tidak khawatir tertular COVID-19 pada saat pilkada nanti,” tandasnya.
Terlebih, dari delapan kabupaten/kota yang menggelar Pilkada Serentak 2020, Kabupaten Bandung, Cianjur, Sukabumi, Karawang, Indramayu, Tasikmalaya, Pangandaran, dan Kota Depok, dua daerahdi antaranya berstatus berisiko tinggi penyebaran COVID-19 (zona merah). (Baca Juga: Habib Rizieq Diperiksa Polda Jabar, Ridwan Kamil: Jangan Bawa Simpatisan)
Kang Emil, begitu kepala daerah berlatarbelakang arsitektur ini akrab disapa mengungkapkan, berdasarkan hasil evaluasi epidemiologi pekan ini, terdapat enam daerah berstatus zona merah dan dua di antaranya akan menggelar pilkada, yakni Kabupaten Karawang dan Kota Depok. “Depok masuk zona merah lagi, Karawang masih zona merah, maka kami akan memberikan status siaga dalam pelaksanaan pilkada, karena dua Depok dan Karawang masuk dalam delapan daerah yang menggelar pilkada," kata Kang Emil di Markas Kodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Senin (7/12/2020).
Menurut Kang Emil, jika warga menerapkan prokes secara ketat, dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun, pihaknya yakin penularan COVID-19 saat pencoblosan dapat dicegah.“Walaupun ada prediksi potensi penambahan kasus, namun saya meyakini, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, penularan bisa dihindari," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, terdapat sekitar 32.305 tempat pemungutan suara (TPS) di delapan daerah Pilkada Serentak 2020. Adapun jumlah pemilih mencapai 11.632.816 orang. Nantinya, di setiap TPS akan ada sekitar 350 pemilih yang akan menyalurkan suaranya mulai pukul 07.00 WIB hingga 13.00 WIB. (Baca Juga: Vaksin COVID-19 Datang, Ridwan Kamil Belum Tahu Jatah untuk Jabar)
Kang Emil juga menginstruksikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 untuk intens mengampanyekan prokes sebelum pencoblosan dilaksanakan. Dia juga mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan simulasi pencoblosan secara komprehensif untuk mencegah munculnya kerumunan saat pencoblosan. “Kita sudah mitigasi seminimal mungkin tidak terjadi kasus, sampai beberapa kali saya beri masukan bagaimana flow manusia jangan terlalu lama di satu titik TPS," katanya.
Gubernur pun optimistis, warga Jabar akan disiplin menerapkan prokes secara ketat selama pilkada. “Kalau libur panjang disiplin 3M-nya tidak 100% karena orang lagi euforia bergembira. Tapi, kalau Pilkada orang akan lebih serius dan disiplin," katanya. (Baca Juga: Jelang Pencoblosan, Pengurus Teras PAN Alihkan Dukungan ke Appi-Rahman)
Dia juga meyakini, pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di Jabar berlangsung kondusif dan aman dari penularan COVID-19. "Sudah 10 tahun tidak ada hal-hal luar biasa (saat pilkada berlangsung). Namun, kini tantangannya adalah COVID-19. Saya bertekad betul pilkada di Jabar bisa kembali sukses," tandasnya.
Terpisah, Ketua KPU Kabupaten Bandung, Agus Baroya menyebut, ada 96 petugas KPPS yang terkonfirmasi positif COVID-19. Jumlah itu didapatkan setelah 1.500-an petugas KPPS dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid tes yang berlangsung 26 November hingga 2 Desember 2020 lalu. (Baca Juga: Pesawat Latih TNI-AU Jatuh, 2 Pilot Selamat)
“Yang bekerja itu adalah yang non-reaktif atau yang negatif swab. Jadi, mereka diganti untuk memastikan kenyamanan para pemilih agar tidak khawatir tertular COVID-19 pada saat pilkada nanti,” tandasnya.
(nic)