Pertempuran Sulsel Melawan Virus Corona Difokuskan di 4 Wilayah Ini
Selasa, 09 Juni 2020 - 06:48 WIB
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) pun berharap kualitas layanan dan mutu pelayanan di tiap fasilitas kesehatan semakin baik. Agar pasien yang masuk fase kritis bisa ditangani dengan baik.
Senada, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari pun berharap agar masyarakat bisa berperan aktif bersama pemerintah mengendalikan kasus COVID-19. Disiplin menjalankan protokol kesehatan menjadi kunci kesuksesannya.
Dengan demikian, diharap Sulsel bisa segera keluar dari pandemi COVID-19. Tracing contact secara massif melalui rapid test massal dilakukan untuk menemukan warga terinfeksi COVID-19 agar segera diisolasi untuk mendapat perawatan.
"Edukasi juga masih harus dilakukan. Terutama di Makasaar, teman-teman di puskemas kita agar bisa memberikan lemahaman bagaimana peran mereka (masyarakat Sulsel) dalam upaya pemutusan mata rantai COVID-19 ini," sebut Ichsan.
Sebelumnya Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto menyarankan agar Sulsel bisa membentuk Rumah Sakit (RS) Darurat COVID yang dipusatkan di Makassar. Asrama Haji Sudiang Makassar bisa didorong untuk tujuan itu.
Tujuannya menjadikan komplek RS tersebut menjadi wilayah karantina. Model ini juga diterapkan di Jakarta, dengan menjadikan wisma atlet sebagai pusat isolasi. Menanggapi hal ini, Ichsan mengaku skenario demikian sudah dilakukan di Sulsel, lewat program yang berbeda.
"Saya bahkan bisa ceritakan bahwa model yang kita lakukan lewat program duta wisata covid akan lebih bagus dari itu. Karena itu kita lakukan untuk OTG dan ODP. Jadi yang penting sebenarnya melakukan testing warga yang belum terdeteksi," pungkas dia.
Baca Lagi : Nurdin Abdullah Minta Pengamanan Rumah Sakit di Makassar Diperketat
Senada, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari pun berharap agar masyarakat bisa berperan aktif bersama pemerintah mengendalikan kasus COVID-19. Disiplin menjalankan protokol kesehatan menjadi kunci kesuksesannya.
Dengan demikian, diharap Sulsel bisa segera keluar dari pandemi COVID-19. Tracing contact secara massif melalui rapid test massal dilakukan untuk menemukan warga terinfeksi COVID-19 agar segera diisolasi untuk mendapat perawatan.
"Edukasi juga masih harus dilakukan. Terutama di Makasaar, teman-teman di puskemas kita agar bisa memberikan lemahaman bagaimana peran mereka (masyarakat Sulsel) dalam upaya pemutusan mata rantai COVID-19 ini," sebut Ichsan.
Sebelumnya Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto menyarankan agar Sulsel bisa membentuk Rumah Sakit (RS) Darurat COVID yang dipusatkan di Makassar. Asrama Haji Sudiang Makassar bisa didorong untuk tujuan itu.
Tujuannya menjadikan komplek RS tersebut menjadi wilayah karantina. Model ini juga diterapkan di Jakarta, dengan menjadikan wisma atlet sebagai pusat isolasi. Menanggapi hal ini, Ichsan mengaku skenario demikian sudah dilakukan di Sulsel, lewat program yang berbeda.
"Saya bahkan bisa ceritakan bahwa model yang kita lakukan lewat program duta wisata covid akan lebih bagus dari itu. Karena itu kita lakukan untuk OTG dan ODP. Jadi yang penting sebenarnya melakukan testing warga yang belum terdeteksi," pungkas dia.
Baca Lagi : Nurdin Abdullah Minta Pengamanan Rumah Sakit di Makassar Diperketat
(sri)
tulis komentar anda