Viral! Beredar Video Penangkapan Pencuri Barang Pengungsi Korban Gunung Semeru Meletus
Jum'at, 10 Desember 2021 - 21:46 WIB
LUMAJANG - Video penangkapan pencuri di lokasi bencana Gunung Semeru meletus beredar luas dan viral di kalangan masyarakat Lumajang, Jatim, Jumat (10/12/2021). Video ini sekaligus membuktikan adanya penjarahan barang-barang milik korban letusan gunung tertinggi di pulau Jawa itu.
Dalam video berdurasi 13 detik itu, tampak seorang pria bertelanjang dada sedang diinterogasi oleh seorang pria yang diduga sebagai petugas. Pria ini mengakui mencuri di hadapan puluhan anggota polisi dan TNI.
Pria ini diinterogasi dalam kondisi tengkurap di atas tanah dengan muka lebam yang diduga habis dipukuli warga.
"Kamu udah tahu bencana begini otakmu nyuri saja kamu ini. Kamu nggak usah nangis kalau sudah begini. Orang menderita," kata petugas yang menginterogasi.
Tak hanya video penangkapan pencuri ini saja yang beredar luas. Sejumlah foto penangkapan awal pria tersebut juga banyak dimiliki warga. Tampak dalam foto tersebut, pria yang diketahui merupakan warga Dusun Kebon Arang, Desa Jarit, Kecamatan Candipuro membonceng barang di bagian belakang motornya.
Dalam foto tersebut terlihat pria ini masih memakai baju lengkap dan duduk di atas motor saat dicegat petugas. "Itu ditangkap di Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro tadi pagi," kata Abdul Rohman, salah satu relawan asal Desa Sumbermujur, Jumat (10/12/2021).
Diketahui pula jika penjarah tersebut bernama Suwandi. Namun belum diketahui pasti proses hukum yang dijatuhkan kepada pencuri ini. "Sepertinya diserahkan ke polisi. Yang jelas itu ditangkap karena dia bukan warga Kampung Renteng, tapi membawa barang keluar kampung," tukasnya.
Sementara diketahui, banyak korban erupsi Gunung Semeru di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang mengaku kehilangan barang berharga mereka pasca para korban mengungsi.
Tak hanya barang elektronik dan benda berharga lainnya, pengungsi juga ada yang kehilangan ternak berupa kambing dan ayam.
Banyaknya keluhan pencurian barang milik pengungsi ini direspons petugas keamanan dan relawan dengan memperketat akses masuk ke wilayah bencana yang merupakan pemukiman warga. Sejak pagi tadi, warga luar kampung tak bisa masuk ke lokasi bencana. Hanya petugas evakuasi dan relawan terverifikasi yang bisa ikut melakukan evakuasi.
Dalam video berdurasi 13 detik itu, tampak seorang pria bertelanjang dada sedang diinterogasi oleh seorang pria yang diduga sebagai petugas. Pria ini mengakui mencuri di hadapan puluhan anggota polisi dan TNI.
Pria ini diinterogasi dalam kondisi tengkurap di atas tanah dengan muka lebam yang diduga habis dipukuli warga.
"Kamu udah tahu bencana begini otakmu nyuri saja kamu ini. Kamu nggak usah nangis kalau sudah begini. Orang menderita," kata petugas yang menginterogasi.
Tak hanya video penangkapan pencuri ini saja yang beredar luas. Sejumlah foto penangkapan awal pria tersebut juga banyak dimiliki warga. Tampak dalam foto tersebut, pria yang diketahui merupakan warga Dusun Kebon Arang, Desa Jarit, Kecamatan Candipuro membonceng barang di bagian belakang motornya.
Dalam foto tersebut terlihat pria ini masih memakai baju lengkap dan duduk di atas motor saat dicegat petugas. "Itu ditangkap di Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro tadi pagi," kata Abdul Rohman, salah satu relawan asal Desa Sumbermujur, Jumat (10/12/2021).
Baca Juga
Diketahui pula jika penjarah tersebut bernama Suwandi. Namun belum diketahui pasti proses hukum yang dijatuhkan kepada pencuri ini. "Sepertinya diserahkan ke polisi. Yang jelas itu ditangkap karena dia bukan warga Kampung Renteng, tapi membawa barang keluar kampung," tukasnya.
Sementara diketahui, banyak korban erupsi Gunung Semeru di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang mengaku kehilangan barang berharga mereka pasca para korban mengungsi.
Tak hanya barang elektronik dan benda berharga lainnya, pengungsi juga ada yang kehilangan ternak berupa kambing dan ayam.
Banyaknya keluhan pencurian barang milik pengungsi ini direspons petugas keamanan dan relawan dengan memperketat akses masuk ke wilayah bencana yang merupakan pemukiman warga. Sejak pagi tadi, warga luar kampung tak bisa masuk ke lokasi bencana. Hanya petugas evakuasi dan relawan terverifikasi yang bisa ikut melakukan evakuasi.
(shf)
tulis komentar anda