Terungkap! Guru Cabul Catut Bantuan dan Eksploitasi Santriwati Pesantren demi Keuntungan Pribadi

Kamis, 09 Desember 2021 - 19:17 WIB
Tidak hanya itu, lanjut Asep, terdakwa juga memanfaatkan anak-anak yang dilahirkan santri korban pencabulannya sebagai alat untuk mendapatkan dana bantuan.

"Anak-anak korban tak diakuinya sebagai hasil perbuatannya dan menyebut anak-anak tak berdosa itu sebagai anak yatim piatu demi mendapatkan dana bantuan dari sejumlah pihak," kata Asep.

Dia memastikan, pihaknya akan menuntaskan perkara tersebut. Bahkan, intelijen pun diterjunkan untuk mendalami berbagai informasi terkait perbuatan terdakwa.

"Teman-teman intelijen juga backup perkara ini untuk memastikan penanganan tuntas, tidak sepotong-sepotong dan komprehensif untuk kemudian menjadi semacam pencegah agar kejahatan seperti itu tidak terjadi lagi," tandas Asep.



Penampakan Pondok Pesantren Madani Boarding School di Kompleks Yayasan Margasatwa, Cibiru, Kota Bandung yang ditutup dan dipasangi garis polisi. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa

Diketahui, terdakwa mencabuli belasan santrinya. Selain membuat korban trauma, ulah pelaku telah menyebabkan korban hamil hingga melahirkan.

Berdasarkan informasi terbaru yang dihimpun, total anak yang lahir akibat ulah pelaku kini telah mencapai 9 anak. Bahkan, dua korban lainnya tengah mengandung bayi akibat ulah bejat pelaku.

"Waktu prapenuntutan itu masih delapan, ketika persidangan ini digelar ada sembilan," ungkap Plt Asisten Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Riyono, Kamis (9/12/2021).

Selain sembilan anak yang telah lahir dari santri-santri yang dicabulinya, masih ada dua anak korban kebejatan pelaku yang masih mengandung anak. Hingga saat persidangan digelar, kata Riyono, anak tersebut belum lahir.
Halaman :
tulis komentar anda
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content