Perempuan Masih Enggan Menggunakan Alat Kontrasepsi, Ini Kata DKT Indonesia
Sabtu, 20 November 2021 - 18:55 WIB
Namun, bagi masyarakat pedesaan, banyak yang belum memahami akan pentingnya menggunakan alat kontrasepsi. Bahkan, mereka juga masih termakan oleh mitos-mitos seputar KB yang membuat mereka enggan melakukan hal tersebut.
Menurut Marketing Manager DKT Indonesia Cut Vellayati, selain mitos-mitos yang beredar, banyak juga perempuan yang belum memahami apakah mereka perlu mengenakan alat kontrasepsi atau tidak.
"Kenapa di desa angka kelahiran tinggi karena perempuan bahkan tidak mengetahui apakah mereka perlu mengenakan alat kontrasepsi atau tidak," kata Vellayati.
Sementara itu, perempuan juga merasa bahwa yang berhak menentukan apakah mereka dapat mengenakan alat kontrasepsi atau tidak, semua bergantung pada keputusan suaminya. "Kadang juga perempuan merasa bahwa yang berhak memutuskan dia KB atau enggak itu suaminya," sambungnya.
Ke depan, Vellayati berharap, dengan adanya Kampoeng Andalan yang bekerjasama dengan BKKBN, masyarakat bisa lebih aware terhadap kesehatan reproduksi, dan juga pentingnya keluarga berencana demi terlahirnya penerus bangsa Indonesia yang sehat dan cerdas.
Kampoeng Andalan merupakan bentuk sosialisasi yang dilakukan Andalan Indonesia yang bekerjasama dengan BKKBN yang meremajakan fasilitas kesehatan, sosialisasi tentang perencanaan keluarga, serta memberikan KB suntik gratis kepada 400 perempuan usia subur di desa terpilih.
Menurut Marketing Manager DKT Indonesia Cut Vellayati, selain mitos-mitos yang beredar, banyak juga perempuan yang belum memahami apakah mereka perlu mengenakan alat kontrasepsi atau tidak.
"Kenapa di desa angka kelahiran tinggi karena perempuan bahkan tidak mengetahui apakah mereka perlu mengenakan alat kontrasepsi atau tidak," kata Vellayati.
Baca Juga
Sementara itu, perempuan juga merasa bahwa yang berhak menentukan apakah mereka dapat mengenakan alat kontrasepsi atau tidak, semua bergantung pada keputusan suaminya. "Kadang juga perempuan merasa bahwa yang berhak memutuskan dia KB atau enggak itu suaminya," sambungnya.
Ke depan, Vellayati berharap, dengan adanya Kampoeng Andalan yang bekerjasama dengan BKKBN, masyarakat bisa lebih aware terhadap kesehatan reproduksi, dan juga pentingnya keluarga berencana demi terlahirnya penerus bangsa Indonesia yang sehat dan cerdas.
Kampoeng Andalan merupakan bentuk sosialisasi yang dilakukan Andalan Indonesia yang bekerjasama dengan BKKBN yang meremajakan fasilitas kesehatan, sosialisasi tentang perencanaan keluarga, serta memberikan KB suntik gratis kepada 400 perempuan usia subur di desa terpilih.
(eyt)
Lihat Juga :
tulis komentar anda