Siasat Ratu Suhita Penggal Kepala Raden Gajah untuk Padamkan Api Pemberontakan di Majapahit

Kamis, 18 November 2021 - 06:38 WIB
Sri Suhita lalu menikah dengan Bhra Hyang Parameswara Ratnapangkaja (1429-1447). Sayang, dari perkawinannya itu, Sri Suhita tidak dikaruniai seorang anak laki-laki. Sehingga, saat dirinya mangkat pada 1447, Raja Majapahit selanjutnya digantikan oleh Dyah Kertawijaya. Sedangkan, arwah Sri Suhita dan Ratnapangkaja dicandikan bersama di Singhajaya.

Selain aksi balas dendam terhadap Raden Gajah, keputusan penting yang diambil Sri Suhita selama menjadi raja adalah mengangkat Arya Teja, sebagai pemimpin masyarakat Cina di Tuban. Sehingga namanya tercatat dalam kronik Cina.



Arya Teja merupakan ayah dari Tumenggung Wilwatikta atau kakek dari Raden Said yang dikenal juga dengan Sunan Kalijaga.

Menurut Babad Tuban, Arya Teja disebut bukan pribumi Jawa. Dia berasal dari kalangan masyarakat Arab, dan merupakan seorang ulama yang masih memiliki hubungan persaudaraan dengan Sunan Ampel.



Nama Sri Suhita muncul dalam kronik China dari Kuil Sam Po Kong sebagai Su-king-ta, yaitu raja Majapahit yang mengangkat Gan Eng Cu atau Arya Teja sebagai pemimpin masyarakat China di Tuban dengan pangkat A-lu-ya.

Sri Suhita juga dikenal sebagai raja wanita Majapahit kedua, setelah Tribhuwana Wijayatunggadewi. Demikian ulasan singkat Cerita Pagi tentang Raja Majapahit ke-VI, Sri Suhita. Semoga memberikan manfaat.

Sumber tulisan:

Sri Wintala Achmad, Sejarah raja-raja Majapahit, Araska Publisher, 2019.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More