Jembatan Ampera Sering Jadi Korban Vandalisme, BBPJN Akui Pengawasan Belum Optimal
Rabu, 17 November 2021 - 13:10 WIB
PALEMBANG - Aksi vandalisme dengan sasaran jalan dan jembatan sering terjadi belakangan ini. Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan (Sumsel) mengakui pengawan terhadap fasilitas jalan dan jembatan tersebut belum optimal.
Kepala BBPJN Sumsel, Kgs Syaiful Anwar mengatakan, Jembatan Ampera dan Jembatan Musi IV kian marak menjadi korban vandalisme yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Sebagai upaya pencegahan aksi vandalisme, kata Syaiful, jajaran di tingkat PPK telah menurunkan pengawas dan penilik untuk mengawasi lebih dari 1.600 km jalan dan 18 kilometer jembatan yang tersebar di Sumsel.
Namun, dengan keterbatasan yang dimiliki diakuinya pengawasan belum bisa dilakukan dengan optimal. "Banyak yang harus kami awasi dan kami juga berkoordinasi dengan Dinas PUBM Provinsi dan Kabupaten/Kota juga bersama kepolisian untuk melakukan pengawasan," katanya.
Dia mengeluhkan bollard jembatan Ampera sudah berkali-kali dicuri , begitu juga dengan lampu jalannya ada yang dicabut. "Sementara jembatan Musi IV, kabel sensor keamanannya juga berkali-kali dipotong," ujar Syaiful saat Peringatan Hari Jalan Nasional 2021 di Plaza Jakabaring Sport City Palembang, Rabu (17/11/2021).
Dengan maraknya aksi vandalisme, Syaiful mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga sarana infrastruktur yang tersedia untuk kepentingan semua pihak.
Menurutnya, aksi pengrusakan jalan dan jembatan tersebut berdampak dengan membengkaknya biaya pemeliharaan. "Jangan sampai justru biaya tersedot ke pemeliharaan, padahal semestinya bisa kita alokasikan untuk pembangunan ruas jalan untuk mereka yang membutuhkan," jelas Syaiful.
Kepala BBPJN Sumsel, Kgs Syaiful Anwar mengatakan, Jembatan Ampera dan Jembatan Musi IV kian marak menjadi korban vandalisme yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Baca Juga
Sebagai upaya pencegahan aksi vandalisme, kata Syaiful, jajaran di tingkat PPK telah menurunkan pengawas dan penilik untuk mengawasi lebih dari 1.600 km jalan dan 18 kilometer jembatan yang tersebar di Sumsel.
Namun, dengan keterbatasan yang dimiliki diakuinya pengawasan belum bisa dilakukan dengan optimal. "Banyak yang harus kami awasi dan kami juga berkoordinasi dengan Dinas PUBM Provinsi dan Kabupaten/Kota juga bersama kepolisian untuk melakukan pengawasan," katanya.
Dia mengeluhkan bollard jembatan Ampera sudah berkali-kali dicuri , begitu juga dengan lampu jalannya ada yang dicabut. "Sementara jembatan Musi IV, kabel sensor keamanannya juga berkali-kali dipotong," ujar Syaiful saat Peringatan Hari Jalan Nasional 2021 di Plaza Jakabaring Sport City Palembang, Rabu (17/11/2021).
Dengan maraknya aksi vandalisme, Syaiful mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga sarana infrastruktur yang tersedia untuk kepentingan semua pihak.
Menurutnya, aksi pengrusakan jalan dan jembatan tersebut berdampak dengan membengkaknya biaya pemeliharaan. "Jangan sampai justru biaya tersedot ke pemeliharaan, padahal semestinya bisa kita alokasikan untuk pembangunan ruas jalan untuk mereka yang membutuhkan," jelas Syaiful.
(don)
tulis komentar anda