Angka Stunting Turun Drastis, Bupati Tulang Bawang Raih Penghargaan KDI 2021
Sabtu, 06 November 2021 - 09:30 WIB
“Program BMW memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Kami memberikan jaminan bagi masyarakat, khususnya ibu yang akan melahirkan. Dalam hal pembiayaan, mulai dari pemeriksaan kandungan hingga melahirkan,” tuturnya.
Selain itu, melalui program BMW Sayang Ibu di puskesmas, angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Tulang Bawang dapat ditekan. Winarti mengaku, jalan bagi Tulang Bawang untuk dapat mencapai target bebas stunting rasanya semakin terbuka lebar, seiring dengan berbagai pencapaian baik lainnya. “Tulang Bawang menargetkan pada 2024 bisa bebas stunting. Saya meminta dukungan dan doa seluruh elemen masyarakat agar gotong royong menurunkan angka stunting,” katanya.
Hal ini tentunya tak lepas dari partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, sehingga Kabupaten Tulang Bawang bisa terbebas dari stunting pada 2024 mendatang. Hal itu karena menurutnya, konvergensi percepatan pencegahan stunting merupakan intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu, dan bersama-sama.
Keinginan Winarti agar Tulang Bawang menjadi daerah yang bebas stunting dan gizi buruk nampaknya memang bukan isapan jempol semata. Melalui inovasinya, penanganan stunting di Tulang Bawang berjalan dengan sangat baik hingga saat ini.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulang Bawang pun turut berupaya keras untuk dapat mencapai tujuan tersebut. Mereka bergerak cepat ketika mendapati laporan warga yang mengalami gizi buruk. Pihaknya bersama Puskesmas Menggala, serta Tim Gizi Dinkes Tulang Bawang mengunjungi keluarga balita dan melakukan pemeriksaan, serta pendampingan bagi balita dan keluarganya.
Sejatinya, pencegahan stunting dapat dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan zat gizi bagi ibu hamil. Kemudian, diiringi dengan pemberian ASI eksklusif sampai usia enam bulan. Tak berhenti di situ, setelah bayi menginjak usia enam bulan, orang tua harus sigap memberi makanan pendamping ASI (MPASI) yang jumlah dan kualitasnya tercukupi.
Keluarga juga disarankan untuk memantau perkembangan dan pertumbuhan balita di posyandu terdekat. Tak lupa, Pemkab Tulang Bawang juga mengimbau keluarga untuk meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan.
Atas pencapaiannya, Winarti pun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung terlaksananya program ini. Dia pun meminta dukungan dan doa dari masyarakat, sebab perjalanannya untuk mencapai Kabupaten Tulang Bawang yang bebas stunting belum selesai. “Saya meminta dukungan dan doa seluruh elemen masyarakat untuk bergotong royong menurunkan angka stunting di Kabupaten Tulang Bawang,” tuturnya.
Apresiasi KDI 2021 diberikan kepada kepala daerah yang melakukan inovasi dan terobosan dalam membangun daerahnya di tengah situasi pandemi Covid-19. Terdapat empat kategori yang disertakan dalam ajang penghargaan ini, di antaranya yaitu pelayanan publik, pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Melalui KDI 2021, diharapkan kepala daerah di seluruh penjuru wilayah Tanah Air tak lelah untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. CM
Selain itu, melalui program BMW Sayang Ibu di puskesmas, angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Tulang Bawang dapat ditekan. Winarti mengaku, jalan bagi Tulang Bawang untuk dapat mencapai target bebas stunting rasanya semakin terbuka lebar, seiring dengan berbagai pencapaian baik lainnya. “Tulang Bawang menargetkan pada 2024 bisa bebas stunting. Saya meminta dukungan dan doa seluruh elemen masyarakat agar gotong royong menurunkan angka stunting,” katanya.
Hal ini tentunya tak lepas dari partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, sehingga Kabupaten Tulang Bawang bisa terbebas dari stunting pada 2024 mendatang. Hal itu karena menurutnya, konvergensi percepatan pencegahan stunting merupakan intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu, dan bersama-sama.
Keinginan Winarti agar Tulang Bawang menjadi daerah yang bebas stunting dan gizi buruk nampaknya memang bukan isapan jempol semata. Melalui inovasinya, penanganan stunting di Tulang Bawang berjalan dengan sangat baik hingga saat ini.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulang Bawang pun turut berupaya keras untuk dapat mencapai tujuan tersebut. Mereka bergerak cepat ketika mendapati laporan warga yang mengalami gizi buruk. Pihaknya bersama Puskesmas Menggala, serta Tim Gizi Dinkes Tulang Bawang mengunjungi keluarga balita dan melakukan pemeriksaan, serta pendampingan bagi balita dan keluarganya.
Sejatinya, pencegahan stunting dapat dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan zat gizi bagi ibu hamil. Kemudian, diiringi dengan pemberian ASI eksklusif sampai usia enam bulan. Tak berhenti di situ, setelah bayi menginjak usia enam bulan, orang tua harus sigap memberi makanan pendamping ASI (MPASI) yang jumlah dan kualitasnya tercukupi.
Keluarga juga disarankan untuk memantau perkembangan dan pertumbuhan balita di posyandu terdekat. Tak lupa, Pemkab Tulang Bawang juga mengimbau keluarga untuk meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan.
Atas pencapaiannya, Winarti pun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung terlaksananya program ini. Dia pun meminta dukungan dan doa dari masyarakat, sebab perjalanannya untuk mencapai Kabupaten Tulang Bawang yang bebas stunting belum selesai. “Saya meminta dukungan dan doa seluruh elemen masyarakat untuk bergotong royong menurunkan angka stunting di Kabupaten Tulang Bawang,” tuturnya.
Apresiasi KDI 2021 diberikan kepada kepala daerah yang melakukan inovasi dan terobosan dalam membangun daerahnya di tengah situasi pandemi Covid-19. Terdapat empat kategori yang disertakan dalam ajang penghargaan ini, di antaranya yaitu pelayanan publik, pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Melalui KDI 2021, diharapkan kepala daerah di seluruh penjuru wilayah Tanah Air tak lelah untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. CM
(ars)
tulis komentar anda