Tekan Stunting, Pemprov Sulsel Luncurkan Buku Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan meluncurkan buku berjudul Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (KKP) dalam Percepatan Penurunan Stunting . Buku ini diharapkan menjadi pedoman dalam menekan angka stunting di Sulsel.
Buku hasil kerja sama Pemprov Sulsel, UNICEF Indonesia, Tanoto Foundation, dan Yayasan Jenewa Madani ini diluncurkan di Makassar, Jumat (10/2/2023). Peluncuran ini didasarkan angka prevalensi stunting di Sulsel yang mencapai 27%.
Untuk diketahui, angka prevalensi stunting secara nasional turun dari 24,4% di 2021 menjadi 21,6% di 2022 berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022.
Namun pekerjaan belum usai karena sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), angka prevalensi stunting 14,4% di 2024. Karena itu dibutuhkan kerja sama lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah, swasta, dan masyarakat di 10 besar provinsi dengan stunting tertinggi, termasuk Sulsel.
Peluncuran buku ini juga sebagai tanda dimulainya program Unlocking Future Potential with Nutrition: Towards Zero Stunting in Indonesia di Makassar.
Program yang telah berlangsung sejak 2021 ini adalah kerja sama Tanoto Foundation dan UNICEF untuk mendukung target nasional penurunan prevalensi stunting pada anak dengan berfokus pada promosi perubahan perilaku terkait pemenuhan gizi yang positif.
Penjabat (Pj) Sekda Provinsi Sulawesi Selatan Andi Aslam Patonangi mengatakan, setiap kabupaten/kota diharapkan mampu menyusun strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) dengan mempertimbangkan kearifan lokal, sehingga intervensi yang dilakukan lebih efektif.
Menurutnya, penurunan angka stunting di daerah akan dapat tercapai saat kabupaten/kota mampu meneropong permasalahan penyebab stunting yang ada di daerahnya secara tepat.
"Mengidentifikasi cara-cara dan potensi lokal yang dapat digunakan untuk mengintervensi perilaku masyarakat setempat, serta dapat memberikan arahan pelaksanaan program dan pengukuran setelah program dilaksanakan," kata Andi Aslam yang hadir mewakili Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dalam Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (KKP) dalam Percepatan Penurunan Stunting di Makassar, Jumat (10/2/2023).
Dalam acara yang sama, Head of ECED Tanoto Foundation Eddy Henry menyampaikan, sebagai organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang berdiri sejak 1981, Tanoto Foundation meneruskan komitmennya mendukung program pemerintah dalam upaya percepatan penurunan stunting dengan prinsip kemitraan.
Buku hasil kerja sama Pemprov Sulsel, UNICEF Indonesia, Tanoto Foundation, dan Yayasan Jenewa Madani ini diluncurkan di Makassar, Jumat (10/2/2023). Peluncuran ini didasarkan angka prevalensi stunting di Sulsel yang mencapai 27%.
Untuk diketahui, angka prevalensi stunting secara nasional turun dari 24,4% di 2021 menjadi 21,6% di 2022 berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022.
Namun pekerjaan belum usai karena sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), angka prevalensi stunting 14,4% di 2024. Karena itu dibutuhkan kerja sama lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah, swasta, dan masyarakat di 10 besar provinsi dengan stunting tertinggi, termasuk Sulsel.
Peluncuran buku ini juga sebagai tanda dimulainya program Unlocking Future Potential with Nutrition: Towards Zero Stunting in Indonesia di Makassar.
Program yang telah berlangsung sejak 2021 ini adalah kerja sama Tanoto Foundation dan UNICEF untuk mendukung target nasional penurunan prevalensi stunting pada anak dengan berfokus pada promosi perubahan perilaku terkait pemenuhan gizi yang positif.
Penjabat (Pj) Sekda Provinsi Sulawesi Selatan Andi Aslam Patonangi mengatakan, setiap kabupaten/kota diharapkan mampu menyusun strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) dengan mempertimbangkan kearifan lokal, sehingga intervensi yang dilakukan lebih efektif.
Menurutnya, penurunan angka stunting di daerah akan dapat tercapai saat kabupaten/kota mampu meneropong permasalahan penyebab stunting yang ada di daerahnya secara tepat.
"Mengidentifikasi cara-cara dan potensi lokal yang dapat digunakan untuk mengintervensi perilaku masyarakat setempat, serta dapat memberikan arahan pelaksanaan program dan pengukuran setelah program dilaksanakan," kata Andi Aslam yang hadir mewakili Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dalam Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (KKP) dalam Percepatan Penurunan Stunting di Makassar, Jumat (10/2/2023).
Dalam acara yang sama, Head of ECED Tanoto Foundation Eddy Henry menyampaikan, sebagai organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang berdiri sejak 1981, Tanoto Foundation meneruskan komitmennya mendukung program pemerintah dalam upaya percepatan penurunan stunting dengan prinsip kemitraan.