Angka Stunting Turun Drastis, Bupati Tulang Bawang Raih Penghargaan KDI 2021

Sabtu, 06 November 2021 - 09:30 WIB
loading...
Angka Stunting Turun Drastis, Bupati Tulang Bawang Raih Penghargaan KDI 2021
Bupati Tulang Bawang Winarti usai menerima penghargaan Kepala Daerah Inovatif 2021 di iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Jumat (5/11/2021).
A A A
JAKARTA - Bupati Tulang Bawang Winarti berhasil meraih penghargaan Kepala Daerah Inovatif 2021 untuk Kategori Kesehatan. Ajang Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2021 ini diselenggarakan KORAN SINDO dan SINDOnews.com, yang berada di bawah naungan MNC Portal Indonesia.

Acara ini berlangsung di iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (5/11/2021). KDI 2021 mengusung tajuk 'Kepala Daerah Indonesia Menjawab Tantangan Hidup Bersama Pandemi'.

Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo hadir membuka Malam Puncak Penganugerahan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2021 di iNews Tower, Jakarta, Jumat (5/11/2021) malam. "Mudah-mudahan banyak masyarakat mengetahui acara ini. Yang dinilai KDI terkait ekonomi, kesehatan, pelayanan masyarakat, dan pendidikan, dan inovasi memang sangat penting, Saya ucapkan terima kasih atas dukungan kepada acara ini, dan selamat kepada para pemimpin daerah penerima award ini, karena di pandemi masih bisa memajukan ekonomi daerah, karena masih banyak masyarakat terdampak," pungkas Hary Tanoe.

Hary Tanoe menyampaikan bahwa acara tersebut sebagai apresiasi kepada kepala daerah yang inovasinya tinggi, dan juga memberikan inspirasi kepada daerah lain untuk memberikan kontribusi yang besar kepada masyarakat yang dipimpinnya. "Acara Kepala Daerah Indonesia (KDI) ini salah acara untuk mengapresiasi kepala daerah yang memiliki inovasi tinggi dalam situasi yang tak mudah seperti sekarang karena pandemi. Juga kepala daerah yang memberi inspirasi. Kalau daerah maju, maka Indonesia akan luar biasa maju pesat," ujarnya.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi Kepala Daerah Inovatif yang terus menciptakan terobosan kebijakan terkait pemberdayaan koperasi dan UMKM di tengah situasi pandemi Covid-19 dan persaingan global.

"Dalam situasi seperti saat ini, pemimpin daerah dituntut memberikan inovasi yang dapat berdampak terhadap masyarakat dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan daerah masing-masing," kata Teten yang hadir di acara penganugerahan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2021 di iNews Tower Jakarta, Jumat (5/11/2021).

Dia melihat praktik di banyak negara lain dalam situasi pandemi ini, di mana yang harus dilakukan pemerintah daerah (pemda) adalah, seperti mengoptimalkan bantuan pemerintah, mendorong penyediaan situs usaha terintegrasi, dan memberikan kesempatan bagi UMKM untuk bermitra dengan pemda.

Di masa pendemi di banyak negara idealnya praktik yang harus dilakukan pemerintah daerah misalnya mengoptimalkan bantuan pemerintah, mendorong usaha lokal, akses penjualan secara online, konsultasi bisnis dan pelatihan dan juga penyederhanaan aturan dan penyediaan situs usaha yang terintegrasi dan memberikan kesempatan bagi UMKM bermitra dengan pemerintah daerah.

UU Cipta Kerja telah mengamanatkan bahwa pemerintah pusat bersama dengan pemerintah daerah memberikan kemudahan dan perlindungan bagi pelaku UMKM dan koperasi. "Beberapa program pemberdayaan UMKM dan koperasi yang membutuhkan peran aktif pemda sudah diamanatkan dan diatur dalam PP Nomor 7 Tahun 2021, yaitu basis data tunggal, korporatisasi petani dan nelayan dalam bentuk koperasi, alokasi 40% belanja kementerian/lembaga untuk UMKM dengan Rp447 triliun nilainya untuk tahun ini, dan sejauh ini sudah terserap Rp124,31 triliun," kata Teten.

Lalu, penyediaan paling sedikitnya 30 persen tempat usaha bagi UMKM di infrastruktur publik pengelolaan terpadu dan kemitraan usaha UMKM dengan usaha besar dan menengah. Beberapa contoh kebijakan daerah inovatif terkait pemberdayaan UMKM Koperasi dan UKM di dalam negeri di antaranya inovasi di bidang promosi, seperti laman khusus, UMKM di platform marketplace nasional dan juga virtual.

Lalu inovasi dalam perluasan pasar ekspor, dan komunitas dan komoditi komersial ekspor pada sektor rill pertanian, perikanan, dan perkebunan. Inovasi dan terobosan tidak lepas dari transformasi digital. Pemerintah, terutama pemerintah daerah diharapkan terus mendorong percepatan digitalisasi UMKM karena selama pandemic yang bisa bertahan dan hidup adalah UMKM yang sudah terhubung ke ekosistem digital.

"Saya ucapkan selamat dan sukses kepada 16 kepala daerah penerima penghargaan kepala daerah inovatif 2021. Semoga penghargaan ini jadi penyemangat bagi seluruh kepala daerah untuk terus menciptakan program-program terbaik untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional," jelasnya.

Winarti meraih penghargaan tersebut berkat inovasi ‘BMW Sayang Ibu’. "Penghargaan pada hari ini yang diberikan oleh MNC Group sangat luar biasa buat saya dan Kabupaten Tulang Bawang. Apresiasi ini pembuktian bahwa program pro rakyat bergerak melayani warga di bidang kesehatan dan yang lainnya sangat berdampak apalagi di masa Pandemi Covid-19," jelasnya.

Kabupaten Tulang Bawang memiliki program unggulan atau yang biasa dikenal dengan sebutan ‘25 Program Bersama Melayani Warga (BMW)’. Salah satu program unggulan tersebut, ada satu program yang fokus terhadap kesehatan, terutama stunting.

Dengan berbagai inovasi dan kerja keras bersama pemerintah dan seluruh stakeholder, Kabupaten Tulang Bawang berhasil menekan penurunan angka stunting sejak 2020 sebanyak 11,17 persen. Angka tersebut terbilang berada di bawah capaian 2018 sebesar 32,49 persen dan sebesar 15,39 persen pada 2019.

Berdasarkan data RIset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, angka stunting di Tulang Bawang mencapai 32,49 persen. Sementara itu, berdasarkan Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), angka tersebut turun menjadi 15,39 pada 2019.

Kemudian, berdasarkan ‘gerebek stunting’ pada Februari 2020 lalu, angka stunting Tulang Bawang diketahui turun menjadi 12,67 persen, dan kembali turun menjadi 11,17 persen pada Agustus 2020, hingga akhirnya turun menjadi 8,93 persen.

“Alhamdulillah, Tulang Bawang saat ini step by step terus memperjuangkan gizi anak guna menekan angka stunting,” ucap Winarti. Di samping itu, salah satu pelayanan yang tersedia dalam ’25 Program BMW’ adalah fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) bagi ibu yang akan melahirkan dan melakukan persalinan di rumah sakit. Pihaknya pun menyediakan 99 ambulans, yang 79 unit di antaranya berasal dari APBD Kabupaten, serta sisanya melalui APBKam.

Tak berhenti sampai di situ, Pemkab Tulang Bawang juga menghadirkan Jaminan Persalinan (Jampersal) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Fasilitas ini tentunya sangat bermanfaat bagi layanan pemeriksaan kehamilan ibu selama sembilan kali hingga proses persalinan tiba atau antenatal care (ACN).

“Program BMW memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Kami memberikan jaminan bagi masyarakat, khususnya ibu yang akan melahirkan. Dalam hal pembiayaan, mulai dari pemeriksaan kandungan hingga melahirkan,” tuturnya.

Selain itu, melalui program BMW Sayang Ibu di puskesmas, angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Tulang Bawang dapat ditekan. Winarti mengaku, jalan bagi Tulang Bawang untuk dapat mencapai target bebas stunting rasanya semakin terbuka lebar, seiring dengan berbagai pencapaian baik lainnya. “Tulang Bawang menargetkan pada 2024 bisa bebas stunting. Saya meminta dukungan dan doa seluruh elemen masyarakat agar gotong royong menurunkan angka stunting,” katanya.

Hal ini tentunya tak lepas dari partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, sehingga Kabupaten Tulang Bawang bisa terbebas dari stunting pada 2024 mendatang. Hal itu karena menurutnya, konvergensi percepatan pencegahan stunting merupakan intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu, dan bersama-sama.

Keinginan Winarti agar Tulang Bawang menjadi daerah yang bebas stunting dan gizi buruk nampaknya memang bukan isapan jempol semata. Melalui inovasinya, penanganan stunting di Tulang Bawang berjalan dengan sangat baik hingga saat ini.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulang Bawang pun turut berupaya keras untuk dapat mencapai tujuan tersebut. Mereka bergerak cepat ketika mendapati laporan warga yang mengalami gizi buruk. Pihaknya bersama Puskesmas Menggala, serta Tim Gizi Dinkes Tulang Bawang mengunjungi keluarga balita dan melakukan pemeriksaan, serta pendampingan bagi balita dan keluarganya.

Sejatinya, pencegahan stunting dapat dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan zat gizi bagi ibu hamil. Kemudian, diiringi dengan pemberian ASI eksklusif sampai usia enam bulan. Tak berhenti di situ, setelah bayi menginjak usia enam bulan, orang tua harus sigap memberi makanan pendamping ASI (MPASI) yang jumlah dan kualitasnya tercukupi.

Keluarga juga disarankan untuk memantau perkembangan dan pertumbuhan balita di posyandu terdekat. Tak lupa, Pemkab Tulang Bawang juga mengimbau keluarga untuk meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan.

Atas pencapaiannya, Winarti pun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung terlaksananya program ini. Dia pun meminta dukungan dan doa dari masyarakat, sebab perjalanannya untuk mencapai Kabupaten Tulang Bawang yang bebas stunting belum selesai. “Saya meminta dukungan dan doa seluruh elemen masyarakat untuk bergotong royong menurunkan angka stunting di Kabupaten Tulang Bawang,” tuturnya.

Apresiasi KDI 2021 diberikan kepada kepala daerah yang melakukan inovasi dan terobosan dalam membangun daerahnya di tengah situasi pandemi Covid-19. Terdapat empat kategori yang disertakan dalam ajang penghargaan ini, di antaranya yaitu pelayanan publik, pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Melalui KDI 2021, diharapkan kepala daerah di seluruh penjuru wilayah Tanah Air tak lelah untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. CM
(ars)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1558 seconds (0.1#10.140)