Angka Stunting Turun Drastis, Bupati Tulang Bawang Raih Penghargaan KDI 2021
Sabtu, 06 November 2021 - 09:30 WIB
Lalu, penyediaan paling sedikitnya 30 persen tempat usaha bagi UMKM di infrastruktur publik pengelolaan terpadu dan kemitraan usaha UMKM dengan usaha besar dan menengah. Beberapa contoh kebijakan daerah inovatif terkait pemberdayaan UMKM Koperasi dan UKM di dalam negeri di antaranya inovasi di bidang promosi, seperti laman khusus, UMKM di platform marketplace nasional dan juga virtual.
Lalu inovasi dalam perluasan pasar ekspor, dan komunitas dan komoditi komersial ekspor pada sektor rill pertanian, perikanan, dan perkebunan. Inovasi dan terobosan tidak lepas dari transformasi digital. Pemerintah, terutama pemerintah daerah diharapkan terus mendorong percepatan digitalisasi UMKM karena selama pandemic yang bisa bertahan dan hidup adalah UMKM yang sudah terhubung ke ekosistem digital.
"Saya ucapkan selamat dan sukses kepada 16 kepala daerah penerima penghargaan kepala daerah inovatif 2021. Semoga penghargaan ini jadi penyemangat bagi seluruh kepala daerah untuk terus menciptakan program-program terbaik untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional," jelasnya.
Winarti meraih penghargaan tersebut berkat inovasi ‘BMW Sayang Ibu’. "Penghargaan pada hari ini yang diberikan oleh MNC Group sangat luar biasa buat saya dan Kabupaten Tulang Bawang. Apresiasi ini pembuktian bahwa program pro rakyat bergerak melayani warga di bidang kesehatan dan yang lainnya sangat berdampak apalagi di masa Pandemi Covid-19," jelasnya.
Kabupaten Tulang Bawang memiliki program unggulan atau yang biasa dikenal dengan sebutan ‘25 Program Bersama Melayani Warga (BMW)’. Salah satu program unggulan tersebut, ada satu program yang fokus terhadap kesehatan, terutama stunting.
Dengan berbagai inovasi dan kerja keras bersama pemerintah dan seluruh stakeholder, Kabupaten Tulang Bawang berhasil menekan penurunan angka stunting sejak 2020 sebanyak 11,17 persen. Angka tersebut terbilang berada di bawah capaian 2018 sebesar 32,49 persen dan sebesar 15,39 persen pada 2019.
Berdasarkan data RIset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, angka stunting di Tulang Bawang mencapai 32,49 persen. Sementara itu, berdasarkan Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), angka tersebut turun menjadi 15,39 pada 2019.
Kemudian, berdasarkan ‘gerebek stunting’ pada Februari 2020 lalu, angka stunting Tulang Bawang diketahui turun menjadi 12,67 persen, dan kembali turun menjadi 11,17 persen pada Agustus 2020, hingga akhirnya turun menjadi 8,93 persen.
“Alhamdulillah, Tulang Bawang saat ini step by step terus memperjuangkan gizi anak guna menekan angka stunting,” ucap Winarti. Di samping itu, salah satu pelayanan yang tersedia dalam ’25 Program BMW’ adalah fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) bagi ibu yang akan melahirkan dan melakukan persalinan di rumah sakit. Pihaknya pun menyediakan 99 ambulans, yang 79 unit di antaranya berasal dari APBD Kabupaten, serta sisanya melalui APBKam.
Tak berhenti sampai di situ, Pemkab Tulang Bawang juga menghadirkan Jaminan Persalinan (Jampersal) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Fasilitas ini tentunya sangat bermanfaat bagi layanan pemeriksaan kehamilan ibu selama sembilan kali hingga proses persalinan tiba atau antenatal care (ACN).
Lalu inovasi dalam perluasan pasar ekspor, dan komunitas dan komoditi komersial ekspor pada sektor rill pertanian, perikanan, dan perkebunan. Inovasi dan terobosan tidak lepas dari transformasi digital. Pemerintah, terutama pemerintah daerah diharapkan terus mendorong percepatan digitalisasi UMKM karena selama pandemic yang bisa bertahan dan hidup adalah UMKM yang sudah terhubung ke ekosistem digital.
"Saya ucapkan selamat dan sukses kepada 16 kepala daerah penerima penghargaan kepala daerah inovatif 2021. Semoga penghargaan ini jadi penyemangat bagi seluruh kepala daerah untuk terus menciptakan program-program terbaik untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional," jelasnya.
Winarti meraih penghargaan tersebut berkat inovasi ‘BMW Sayang Ibu’. "Penghargaan pada hari ini yang diberikan oleh MNC Group sangat luar biasa buat saya dan Kabupaten Tulang Bawang. Apresiasi ini pembuktian bahwa program pro rakyat bergerak melayani warga di bidang kesehatan dan yang lainnya sangat berdampak apalagi di masa Pandemi Covid-19," jelasnya.
Kabupaten Tulang Bawang memiliki program unggulan atau yang biasa dikenal dengan sebutan ‘25 Program Bersama Melayani Warga (BMW)’. Salah satu program unggulan tersebut, ada satu program yang fokus terhadap kesehatan, terutama stunting.
Dengan berbagai inovasi dan kerja keras bersama pemerintah dan seluruh stakeholder, Kabupaten Tulang Bawang berhasil menekan penurunan angka stunting sejak 2020 sebanyak 11,17 persen. Angka tersebut terbilang berada di bawah capaian 2018 sebesar 32,49 persen dan sebesar 15,39 persen pada 2019.
Berdasarkan data RIset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, angka stunting di Tulang Bawang mencapai 32,49 persen. Sementara itu, berdasarkan Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), angka tersebut turun menjadi 15,39 pada 2019.
Kemudian, berdasarkan ‘gerebek stunting’ pada Februari 2020 lalu, angka stunting Tulang Bawang diketahui turun menjadi 12,67 persen, dan kembali turun menjadi 11,17 persen pada Agustus 2020, hingga akhirnya turun menjadi 8,93 persen.
“Alhamdulillah, Tulang Bawang saat ini step by step terus memperjuangkan gizi anak guna menekan angka stunting,” ucap Winarti. Di samping itu, salah satu pelayanan yang tersedia dalam ’25 Program BMW’ adalah fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) bagi ibu yang akan melahirkan dan melakukan persalinan di rumah sakit. Pihaknya pun menyediakan 99 ambulans, yang 79 unit di antaranya berasal dari APBD Kabupaten, serta sisanya melalui APBKam.
Tak berhenti sampai di situ, Pemkab Tulang Bawang juga menghadirkan Jaminan Persalinan (Jampersal) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Fasilitas ini tentunya sangat bermanfaat bagi layanan pemeriksaan kehamilan ibu selama sembilan kali hingga proses persalinan tiba atau antenatal care (ACN).
tulis komentar anda