Ibas Instruksikan Fraksi Demokrat Mundur dari Panja RUU Ciptaker
Rabu, 22 April 2020 - 13:42 WIB
JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menarik keanggotaan Fraksi Demokrat dari Panitia Kerja (Panja) RUU Ciptaker di Badan Legislasi (Baleg) DPR dan RUU lainnya yang tidak berhubungan dengan pandemi.
"Kami harus bijak melihat situasi, waktu, kondisi dan prioritas, saat ini terjadi pandemi Covid-19," kata Ibas dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/4/2020).
Dia mengatakan, fraksinya sama sekali lagi tidak apriori membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) apa pun di DPR termasuk RUU Omnibus Law Cipta Kerja, RUU Haluan Ideologi Pancasila, dan RUU Minerba.
Namun, melihat kondisi pandemi Covid-19 di Tanah Air, DPR semestinya bijak menyikapi situasi dan kondisi terkini.
Menurut Ibas, sikap itu diteguhkan oleh Fraksi Demokrat agar produk undang-undang yang akan disahkan tersebut sesuai keperluan publik dan rakyat. Bisa saja usulan-usulan tersebut belum diperlukan saat ini. Hendaknya itu menjadi perhatian bersama sebagaimana tagline Demokrat 'Harapan Rakyat Perjuangan Kita Bersama'.
DPR hingga sekarang terus membahas RUU yang menjadi polemik ini, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini menegaskan bahwa Fraksi Partai Demokrat menolak membahas RUU tersebut dalam masa pandemi Covid-19 saat ini.
"Mari kita bersama curahkan pikiran, tenaga, dan perhatian untuk mengurangi dampak virus corona. Gotong royong bantu rakyat dan pemerintah," ajak adik kandung Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono itu.
Dengan demikian, Ibas menginstruksikan kepada seluruh anggota Fraksi Partai Demokrat untuk mundur dari keanggotaan Panja RUU Ciptaker dan RUU lainnya. Melihat situasi genting karena pandemi global ini, Fraksi Demokrat harus konsisten untuk hadir membantu rakyat dan pemerintah di setiap tingkatan.
"Untuk itu setiap Pembahasan RUU apakah itu inisiatif dan atau noninisiatif DPR mesti kita tunda/tolak dengan mundur dari keaanggotaan Panja sementara ini, kecuali RUU yang berkaitan dengan penanganan #PandemiCovid19. Sekali lagi mari kita bersama curahkan pikiran, tenaga dan perhatian untuk mengurangi bahkan mencegah dampak #VirusCorona. Demikian untuk menjadi perhatian kita bersama," pungkas Ibas.
"Kami harus bijak melihat situasi, waktu, kondisi dan prioritas, saat ini terjadi pandemi Covid-19," kata Ibas dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/4/2020).
Dia mengatakan, fraksinya sama sekali lagi tidak apriori membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) apa pun di DPR termasuk RUU Omnibus Law Cipta Kerja, RUU Haluan Ideologi Pancasila, dan RUU Minerba.
Namun, melihat kondisi pandemi Covid-19 di Tanah Air, DPR semestinya bijak menyikapi situasi dan kondisi terkini.
Menurut Ibas, sikap itu diteguhkan oleh Fraksi Demokrat agar produk undang-undang yang akan disahkan tersebut sesuai keperluan publik dan rakyat. Bisa saja usulan-usulan tersebut belum diperlukan saat ini. Hendaknya itu menjadi perhatian bersama sebagaimana tagline Demokrat 'Harapan Rakyat Perjuangan Kita Bersama'.
DPR hingga sekarang terus membahas RUU yang menjadi polemik ini, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini menegaskan bahwa Fraksi Partai Demokrat menolak membahas RUU tersebut dalam masa pandemi Covid-19 saat ini.
"Mari kita bersama curahkan pikiran, tenaga, dan perhatian untuk mengurangi dampak virus corona. Gotong royong bantu rakyat dan pemerintah," ajak adik kandung Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono itu.
Dengan demikian, Ibas menginstruksikan kepada seluruh anggota Fraksi Partai Demokrat untuk mundur dari keanggotaan Panja RUU Ciptaker dan RUU lainnya. Melihat situasi genting karena pandemi global ini, Fraksi Demokrat harus konsisten untuk hadir membantu rakyat dan pemerintah di setiap tingkatan.
"Untuk itu setiap Pembahasan RUU apakah itu inisiatif dan atau noninisiatif DPR mesti kita tunda/tolak dengan mundur dari keaanggotaan Panja sementara ini, kecuali RUU yang berkaitan dengan penanganan #PandemiCovid19. Sekali lagi mari kita bersama curahkan pikiran, tenaga dan perhatian untuk mengurangi bahkan mencegah dampak #VirusCorona. Demikian untuk menjadi perhatian kita bersama," pungkas Ibas.
(nth)
tulis komentar anda