Tak Ada Kasus Covid-19, Jam PTM di Makassar Bakal Ditambah
Selasa, 02 November 2021 - 23:05 WIB
MAKASSAR - Pemkot Makassar bakal mengevaluasi pembelajaran tatap muka (PTM) usai skrining melalui tes GeNose selesai. Termasuk terkait penambahan jam pelajaran.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar, Amalia Malik menuturkan, pelaksanaan PTM terbatas akan melihat situasi dan kondisi terkini. Skrining melalui tes GeNose menjadi salah satu indikator dalam melihat situasi dan kondisi tersebut.
Baca Juga: PTM
“Kalau sekarang kan tiga jam pembelajaran setiap hari. Nanti kalau kondisinya tetap seperti ini kita akan tambah bergantung kesepakatan. Itulah bentuk evaluasi kita,” sebutnya.
Sementara untuk aturan lainnya masih tetap sama. Kapasitas ruangan tetap 50 persen dalam satu kelas. Kemudian, pembelajaran masih menggunakan sistem blended atau campuran antara dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring).
Baca Juga: PTM
Makanya, dalam pelaksanaan PTM ini SMP Katolik Rajawali melakukannya secara ketat. Harus sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan Pemkot Makassar. Apalagi, sekolahnya telah dipilih sebagai salah satu sekolah swasta yang siap menjalankan PTM.
“Kita ada satgas yang selalu mengarahkan siswa untuk cuci tangan, jaga jarak dan kerumunan, lalu mengarahkan ke kelas sampai pada pulang sekolah. Kalau belum dijemput, satgas akan arahkan tetap di sekolah,” bebernya.
Baca Juga: PTM
“Tidak semua orang tua berikan izin. Alasannya ada masih was-was, ada juga yang belum baksin karena umurnya belum genap 12 tahun. Itu rata-rata kelas tujuh. Jadi untuk PTM kita tidak sampai 50 persen,” sebutnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar, Amalia Malik menuturkan, pelaksanaan PTM terbatas akan melihat situasi dan kondisi terkini. Skrining melalui tes GeNose menjadi salah satu indikator dalam melihat situasi dan kondisi tersebut.
Baca Juga: PTM
“Kalau sekarang kan tiga jam pembelajaran setiap hari. Nanti kalau kondisinya tetap seperti ini kita akan tambah bergantung kesepakatan. Itulah bentuk evaluasi kita,” sebutnya.
Sementara untuk aturan lainnya masih tetap sama. Kapasitas ruangan tetap 50 persen dalam satu kelas. Kemudian, pembelajaran masih menggunakan sistem blended atau campuran antara dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring).
Baca Juga: PTM
Makanya, dalam pelaksanaan PTM ini SMP Katolik Rajawali melakukannya secara ketat. Harus sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan Pemkot Makassar. Apalagi, sekolahnya telah dipilih sebagai salah satu sekolah swasta yang siap menjalankan PTM.
“Kita ada satgas yang selalu mengarahkan siswa untuk cuci tangan, jaga jarak dan kerumunan, lalu mengarahkan ke kelas sampai pada pulang sekolah. Kalau belum dijemput, satgas akan arahkan tetap di sekolah,” bebernya.
Baca Juga: PTM
“Tidak semua orang tua berikan izin. Alasannya ada masih was-was, ada juga yang belum baksin karena umurnya belum genap 12 tahun. Itu rata-rata kelas tujuh. Jadi untuk PTM kita tidak sampai 50 persen,” sebutnya.
(luq)
tulis komentar anda