Puluhan Desa di Kabupaten Semarang Dinyatakan Rawan Longsor dan Banjir
Kamis, 14 Oktober 2021 - 10:47 WIB
SEMARANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang memetakan puluhan desa dan kelurahan di 15 wilayah kecamatan yang rawan terjadi bencana tanah longsor , banjir serta angin kencang saat musim hujan nanti. BPBD telah melakukan mitigasi dan koordinasi untuk memudahkan langkah penanganan jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
Kepala Pelaksana (BPBD) Kabupaten Semarang Heru Subroto mengatan, memasuki musim penghujan, BPBD langsung melakukan langkah kesiapsiagaan."Dari hasil inventarisasi, setidaknya ada sejumlah desa di beberapa wilayah kecamatan yang dinyatakan rawan bencana banjir dan tanah longsor," kata Heru, Kamis (14/10/2021). Baca Juga: Pasca Banjir Bandang dan Tanah Longsor, 5 Desa di Luwu Terisolir
Adapun desa yang dinyatakan rawan banjir yakni Kalirejo, Kecamatan Ungaran Timur; Candirejo, Pringapus; Tambakboyo, Ambarawa; Rowoboni dan Ngrapah, Banyubiru; Rowosari, Tuntang; Kalikurmo, Bringin; Bancak dan Plumutan, Kecamatan Bancak.
Sedangkan desa yang rawan bencana angin kencang yakni Gedanganak, Ungaran Timur; Bandarjo, Ungaran Barat; Gedong, Banyubiru dan Desa Boto, Kecamatan Bancak.
Kemudian, desa yang dipetakan rawan bencana tanah longsor yaitu Mluweh, Kecamatan Ungaran Timur; Lerep, Nyatnyono, Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat; Munding, Bergas; Kandangan, Bawen; Penawangan, Pringapus; Banyukuning dan Sidomukti, Bandungan; Candigaron, Keseneng, Pledokan dan Trayu, Sumowono; Pasekan, Ambarawa; Sepakung, Gedong, Kemambang, Tegaron, Banyubiru, Wirogomo, Kecamatan Banyubiru; Gemawang, Gondorio, Brongkol, Rejosari, Kecamatan Jambu; Batur, Nogosaren, Tajuk, Kecamatan Getasan dan Desa Kedungringin, Kecamatan Suruh.
Guna kesiapsiagaan jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam, kata Heru, BPBD Kabupaten Semarang telah menyiapkan posko terpadu. Selain itu, BPDB secara berjenjang melalui camat dan kepala desa mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Imbauan sudah kami sampaikan melalui camat, terutama ditujukan bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana. Kami juga sudah menyiapkan posko terpadu,” terangnya.
Menurutnya, BPBD juga sudah menyiapkan SDM internal dan berkoordinasi dengan sukarelawan SAR lintas komunitas untuk membantu tim reaksi cepat (TRC). "Kami mengimbau masyarakat, apabila terjadi bencana segera melaporkan informasi awal kejadian ke Posko BPBD Kabupaten Semarang. Sehingga TRC dan potensi SAR yang siaga bisa cepat menuju lokasi kejadian," pungkasnya.
Kepala Pelaksana (BPBD) Kabupaten Semarang Heru Subroto mengatan, memasuki musim penghujan, BPBD langsung melakukan langkah kesiapsiagaan."Dari hasil inventarisasi, setidaknya ada sejumlah desa di beberapa wilayah kecamatan yang dinyatakan rawan bencana banjir dan tanah longsor," kata Heru, Kamis (14/10/2021). Baca Juga: Pasca Banjir Bandang dan Tanah Longsor, 5 Desa di Luwu Terisolir
Adapun desa yang dinyatakan rawan banjir yakni Kalirejo, Kecamatan Ungaran Timur; Candirejo, Pringapus; Tambakboyo, Ambarawa; Rowoboni dan Ngrapah, Banyubiru; Rowosari, Tuntang; Kalikurmo, Bringin; Bancak dan Plumutan, Kecamatan Bancak.
Sedangkan desa yang rawan bencana angin kencang yakni Gedanganak, Ungaran Timur; Bandarjo, Ungaran Barat; Gedong, Banyubiru dan Desa Boto, Kecamatan Bancak.
Kemudian, desa yang dipetakan rawan bencana tanah longsor yaitu Mluweh, Kecamatan Ungaran Timur; Lerep, Nyatnyono, Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat; Munding, Bergas; Kandangan, Bawen; Penawangan, Pringapus; Banyukuning dan Sidomukti, Bandungan; Candigaron, Keseneng, Pledokan dan Trayu, Sumowono; Pasekan, Ambarawa; Sepakung, Gedong, Kemambang, Tegaron, Banyubiru, Wirogomo, Kecamatan Banyubiru; Gemawang, Gondorio, Brongkol, Rejosari, Kecamatan Jambu; Batur, Nogosaren, Tajuk, Kecamatan Getasan dan Desa Kedungringin, Kecamatan Suruh.
Guna kesiapsiagaan jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam, kata Heru, BPBD Kabupaten Semarang telah menyiapkan posko terpadu. Selain itu, BPDB secara berjenjang melalui camat dan kepala desa mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Imbauan sudah kami sampaikan melalui camat, terutama ditujukan bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana. Kami juga sudah menyiapkan posko terpadu,” terangnya.
Menurutnya, BPBD juga sudah menyiapkan SDM internal dan berkoordinasi dengan sukarelawan SAR lintas komunitas untuk membantu tim reaksi cepat (TRC). "Kami mengimbau masyarakat, apabila terjadi bencana segera melaporkan informasi awal kejadian ke Posko BPBD Kabupaten Semarang. Sehingga TRC dan potensi SAR yang siaga bisa cepat menuju lokasi kejadian," pungkasnya.
(don)
tulis komentar anda