Bubarkan Balap Liar, Oknum Polisi Setrum dan Injak Remaja hingga Patah Kaki
Kamis, 30 September 2021 - 10:05 WIB
DENPASAR - Seorang remaja di Denpasar, Bali disetrum dan diinjak hingga patah kaki yang diduga dilakukan oleh oknum polisi saat membubarkan balap liar.
Kasus itu tengah dalam penyelidikan polisi . "Laporan polisi sudah diterima. Sekarang masih diselidiki untuk memastikan terlapor anggota atau bukan," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Syamsi, Kamis (30/9/2021).
Korban berinisial Made R (14), kini dirawat di Rumah Sakit Bross Denpasar. Pelajar kelas 3 SMP itu harus menjalani operasi akibat patah kaki.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa itu bermula ketika polisi membubarkan balapan liar di Jalan By Pass Ngurah Rai Sanur, Sabtu (25/9/2021) sekitar pukul 02.00 Wita.
Made ketika itu membonceng teman perempuannnya. Belum lama memacu motornya, dia dan rombongan dicegat sejumlah aparat polisi. Mereka seketika panik lalu berusaha memutar balik arah motornya.
Tiba-tiba salah satu petugas berpakaian preman menendang motor Made hingga jatuh. Karena ketakutan, dia dan teman perempuannnya lalu lari meninggalkan motornya. Baca: Dorong Pengusaha Muda, bjb Gelar Kompetisi Bisnis.
Aksi kejar-kejaran lalu terjadi. Made tertangkap setelah didorong dan terjatuh. Aparat berpakaian preman itu lalu mengeluarkan alat setrum dan ditempelkan ke paha dan rusuk Made. Dia juga diinjak kakinya sampai patah.
Polisi berpakaian preman itu lalu menyuruh Made mengambil motornya. Meski sudah mengatakan kakinya patah dan tidak bisa berjalan, Made tetap dipaksa mengambil motornya. Baca Juga: Karantina Pertanian Ternate Gagalkan Penyelundupan Puluhan Ekor Biawak di Kapal.
Tak lama kemudian datang seorang polisi berpakaian seragam. Petugas inilah yang lalu menelpon orangtua Made untuk datang ke lokasi. Setelah ayahnya tiba, Made lalu dilarikan ke rumah sakit dibantu polisi.
Kasus itu tengah dalam penyelidikan polisi . "Laporan polisi sudah diterima. Sekarang masih diselidiki untuk memastikan terlapor anggota atau bukan," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Syamsi, Kamis (30/9/2021).
Korban berinisial Made R (14), kini dirawat di Rumah Sakit Bross Denpasar. Pelajar kelas 3 SMP itu harus menjalani operasi akibat patah kaki.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa itu bermula ketika polisi membubarkan balapan liar di Jalan By Pass Ngurah Rai Sanur, Sabtu (25/9/2021) sekitar pukul 02.00 Wita.
Made ketika itu membonceng teman perempuannnya. Belum lama memacu motornya, dia dan rombongan dicegat sejumlah aparat polisi. Mereka seketika panik lalu berusaha memutar balik arah motornya.
Tiba-tiba salah satu petugas berpakaian preman menendang motor Made hingga jatuh. Karena ketakutan, dia dan teman perempuannnya lalu lari meninggalkan motornya. Baca: Dorong Pengusaha Muda, bjb Gelar Kompetisi Bisnis.
Aksi kejar-kejaran lalu terjadi. Made tertangkap setelah didorong dan terjatuh. Aparat berpakaian preman itu lalu mengeluarkan alat setrum dan ditempelkan ke paha dan rusuk Made. Dia juga diinjak kakinya sampai patah.
Polisi berpakaian preman itu lalu menyuruh Made mengambil motornya. Meski sudah mengatakan kakinya patah dan tidak bisa berjalan, Made tetap dipaksa mengambil motornya. Baca Juga: Karantina Pertanian Ternate Gagalkan Penyelundupan Puluhan Ekor Biawak di Kapal.
Tak lama kemudian datang seorang polisi berpakaian seragam. Petugas inilah yang lalu menelpon orangtua Made untuk datang ke lokasi. Setelah ayahnya tiba, Made lalu dilarikan ke rumah sakit dibantu polisi.
(nag)
tulis komentar anda