Melongok Jeroan R80, Ini Kecanggihan Pesawat Warisan BJ Habibie
Minggu, 31 Mei 2020 - 19:09 WIB
JAKARTA - Pesawat R80 yang semula masuk ke dalam Proyek Strategi Nasional (PSN) tahun 2017 terpaksa dibatalkan pemerintah. Proyek tersebut akan digantikan dengan drone.
“Tiga proyek pengembangan drone itu sebagai pengganti proyek yang dikeluarkan, antara lain R80 dan N245,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, saat konferensi pers usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, Jumat (29/5/2020).
Pembatalan itu kemudian memicu pro kontra di kalangan masyarakat. Ada yang menyangkan, ada yang menerima. Lantas seperti apa kecanggihan pesawat tersebut? ( Baca:Gubernur Ganjar Bilang, Pemimpin Itu Ada di Bawah Sandal )
Berdasarkan desain awal, tenaga penggerak yang akan dibenamkan ke R80 adalah Turboprops ganda 4.600 shaft horsepower. Pesawat ini mampu melaju dalam kecepatan ekonomis hingga 290 knots. Sementara kecepatan maksimumnya mencapai 330 knots.
Maksimum ketinggian jelajahnya hingga 25.000 feet dan ketinggian OEI 17.500 feet. R80 dapat melakukan lepas landas dan pendaratan di landasan sepanjang 4.500 feet. Berat maksimum saat lepas landas sebesar 27.000 kilogram dan berat operasional tanpa beban 16.200 kilogram.
Pesawat R80 juga menggunakan teknologi mutakhir guna menghadirkan kenyamanan bagi penumpang. Seperti, teknologi fly by wire yang menggunakan sinyal elektronik dalam memberikan perintah.
Pesawat ini juga menyematkan teknologi yang mampu meredam suara kebisingan yang dihasilkan oleh baling-baling pada sisi kanan dan kiri sayap. Burung besi ini juga dilengkapi dengan sistem penyesuaian udara, sehingga tekanan udara di kabin pesawat tetap stabil tidak terpengaruh ketinggian pesawat.
Keunggulan lain pesawat ini adalah hemat bahan bakar. Mesin baling-baling atau mesin turboprop sanggup menekan konsumsi bahan bakar hingga 20 persen ketimbang pesawat bermesin jet.
“Tiga proyek pengembangan drone itu sebagai pengganti proyek yang dikeluarkan, antara lain R80 dan N245,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, saat konferensi pers usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, Jumat (29/5/2020).
Pembatalan itu kemudian memicu pro kontra di kalangan masyarakat. Ada yang menyangkan, ada yang menerima. Lantas seperti apa kecanggihan pesawat tersebut? ( Baca:Gubernur Ganjar Bilang, Pemimpin Itu Ada di Bawah Sandal )
Berdasarkan desain awal, tenaga penggerak yang akan dibenamkan ke R80 adalah Turboprops ganda 4.600 shaft horsepower. Pesawat ini mampu melaju dalam kecepatan ekonomis hingga 290 knots. Sementara kecepatan maksimumnya mencapai 330 knots.
Maksimum ketinggian jelajahnya hingga 25.000 feet dan ketinggian OEI 17.500 feet. R80 dapat melakukan lepas landas dan pendaratan di landasan sepanjang 4.500 feet. Berat maksimum saat lepas landas sebesar 27.000 kilogram dan berat operasional tanpa beban 16.200 kilogram.
Pesawat R80 juga menggunakan teknologi mutakhir guna menghadirkan kenyamanan bagi penumpang. Seperti, teknologi fly by wire yang menggunakan sinyal elektronik dalam memberikan perintah.
Pesawat ini juga menyematkan teknologi yang mampu meredam suara kebisingan yang dihasilkan oleh baling-baling pada sisi kanan dan kiri sayap. Burung besi ini juga dilengkapi dengan sistem penyesuaian udara, sehingga tekanan udara di kabin pesawat tetap stabil tidak terpengaruh ketinggian pesawat.
Keunggulan lain pesawat ini adalah hemat bahan bakar. Mesin baling-baling atau mesin turboprop sanggup menekan konsumsi bahan bakar hingga 20 persen ketimbang pesawat bermesin jet.
(ihs)
tulis komentar anda