Pengadaan Kontainer Lamban, Penanganan Covid-19 Berpotensi Terhambat
Sabtu, 11 September 2021 - 09:56 WIB
MAKASSAR - Pengadaan Kontainer yang akan dijadikan sebagai pusat penanganan Covid-19 tiap kelurahan hingga kini belum juga rampung, sehingga penanganan Covid-19 bisa terhambat.
Anggota Komisi A DPRD Kota Makassar Ray Suryadi Arsyad saat ditemui mengatakan hal ini akan berdampak pada lambannya realisasi penanganan Covid-19 di tingkat kelurahan.
"Mereka ini (lurah) sepertinya tidak mendengar, ini seperti mencoreng wali kota, saya kira realisasi ini perlu dipercepat. Itukan jelas kontainer itu digunakan untik 3 T," ujarnya.
Dia menilai lambannya realisasi disebabkan sulitnya kelurahan mendapatkan lahan. Sehingga perlu pendampingan serius dari SKPD terkait, agar realisasi bisa secepatnya rampung.
"Sebenarnya kita di DPRD sebelumnya sudah memberikan pertanyaan apakah masalah ini sudah matang apa belum. Terkhusus itu permasalahan lahan. Kalau dilihat memang masih banyak di antara kelurahan yang susah dapat tempat, contohnya kemarin kasus penebangan," lanjutnya.
Ray mengatakan, program tersebut harus secepatnya jalan, terlebih penganggaran untuk pengadaannya tidak sedikit. Menurutnya daerah-daerah yang telah rampung dapat lebih dahulu dioperasikan.
Sementara itu Anggota Komisi D Yeni Rahman mengaku sedari awal pesimis dengan Inovasi kontainer tersebut. Kendala lahan kata dia, sudah jauh-jauh hari telah diperingatkannya.
"Kontainer itu kurang efektif, pertama masalah lahan kan kejadian sekarang, di mana mau disimpan lahannya itu. Kita juga belum tau spesifikasinya bagaimana di dalam kontainer itu apa-apa saja," katanya.
Anggota Komisi A DPRD Kota Makassar Ray Suryadi Arsyad saat ditemui mengatakan hal ini akan berdampak pada lambannya realisasi penanganan Covid-19 di tingkat kelurahan.
"Mereka ini (lurah) sepertinya tidak mendengar, ini seperti mencoreng wali kota, saya kira realisasi ini perlu dipercepat. Itukan jelas kontainer itu digunakan untik 3 T," ujarnya.
Dia menilai lambannya realisasi disebabkan sulitnya kelurahan mendapatkan lahan. Sehingga perlu pendampingan serius dari SKPD terkait, agar realisasi bisa secepatnya rampung.
"Sebenarnya kita di DPRD sebelumnya sudah memberikan pertanyaan apakah masalah ini sudah matang apa belum. Terkhusus itu permasalahan lahan. Kalau dilihat memang masih banyak di antara kelurahan yang susah dapat tempat, contohnya kemarin kasus penebangan," lanjutnya.
Ray mengatakan, program tersebut harus secepatnya jalan, terlebih penganggaran untuk pengadaannya tidak sedikit. Menurutnya daerah-daerah yang telah rampung dapat lebih dahulu dioperasikan.
Sementara itu Anggota Komisi D Yeni Rahman mengaku sedari awal pesimis dengan Inovasi kontainer tersebut. Kendala lahan kata dia, sudah jauh-jauh hari telah diperingatkannya.
"Kontainer itu kurang efektif, pertama masalah lahan kan kejadian sekarang, di mana mau disimpan lahannya itu. Kita juga belum tau spesifikasinya bagaimana di dalam kontainer itu apa-apa saja," katanya.
tulis komentar anda