Kisah Yunita Ningsih Driver Transjateng, 15 Tahun Betah Mengaspal Karena Hobi Nyopir
Sabtu, 04 September 2021 - 20:32 WIB
"Itu gampamg-gampang susah. Tapi kalau dilaksanakan dengan senang, semua bisa dijalani dengan baik," ujarnya.
Dia mengatakan, seorang wanita memilih pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh laki-laki, berarti harus siap berperan ganda. Seperti pekerjaan sopir bus. Sopir wanita biasanya dipandang sebelah mata. Belum lagi godaan saat di jalan.
"Agar kita bisa melakukan pekerjaan dengan baik maka, kita harus tegas dan punya prinsip yang kuat. Pengalaman saya, ada beberapa penumpang yang mencoba modus (berbuat kurang baik), kita harus bersikap tegas. Kalau terkait pekerjaan, buktikan bahwa kita bisa dan harus mau terus belajar,' ujarnya.
Disinggung mengenai suka duka menjadi sopir bus, bagi Yunita banyak sukanya. Sebab pekerjaan itu dijalani atas dasar hobi. "Banyak sukanya dibanding dukanya. Kalau dukanya, paling ada penumpang yang mencoba modus. Tapi itu, bisa diatasi kalau kita tegas," ujarnya
Sementara itu, salah seorang pelanggan bus Transjateng, Nanik (66) menyatakan, pelayanan bus Transjateng sekarang sudah baik. Sejak beroperasional sekitar empat tahun lalu hingga sekarang terus melakukan peningkatan pelayanan sehingga penumpang bisa terlayani dengan baik.
"Saya naik bus sudah puluhan tahun. Yang saya rasakan, bus Transjateng pelayanannya sangat baik. Mulai dari penjualan tiket hingga pelayanan dalam perjalanan semua baik," ujarnya.
Menurutnya, penumpang bus Transjateng bebas melakukan komplain maupun menyampaikan kritikan. Aduan penumpang juga ditindaklanjuti. "Contoh jika sopirnya ngebut, kita tegur langsung direspon dengan baik. Saya berharap, pelayanan bisa dipertahankan dan ditingkatkan lagi agar masyarakat bisa merasa nyaman sehingga bisa memilih naik bus ketimbang mobil pribadi," pungkasnya.
Dia mengatakan, seorang wanita memilih pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh laki-laki, berarti harus siap berperan ganda. Seperti pekerjaan sopir bus. Sopir wanita biasanya dipandang sebelah mata. Belum lagi godaan saat di jalan.
"Agar kita bisa melakukan pekerjaan dengan baik maka, kita harus tegas dan punya prinsip yang kuat. Pengalaman saya, ada beberapa penumpang yang mencoba modus (berbuat kurang baik), kita harus bersikap tegas. Kalau terkait pekerjaan, buktikan bahwa kita bisa dan harus mau terus belajar,' ujarnya.
Disinggung mengenai suka duka menjadi sopir bus, bagi Yunita banyak sukanya. Sebab pekerjaan itu dijalani atas dasar hobi. "Banyak sukanya dibanding dukanya. Kalau dukanya, paling ada penumpang yang mencoba modus. Tapi itu, bisa diatasi kalau kita tegas," ujarnya
Sementara itu, salah seorang pelanggan bus Transjateng, Nanik (66) menyatakan, pelayanan bus Transjateng sekarang sudah baik. Sejak beroperasional sekitar empat tahun lalu hingga sekarang terus melakukan peningkatan pelayanan sehingga penumpang bisa terlayani dengan baik.
"Saya naik bus sudah puluhan tahun. Yang saya rasakan, bus Transjateng pelayanannya sangat baik. Mulai dari penjualan tiket hingga pelayanan dalam perjalanan semua baik," ujarnya.
Menurutnya, penumpang bus Transjateng bebas melakukan komplain maupun menyampaikan kritikan. Aduan penumpang juga ditindaklanjuti. "Contoh jika sopirnya ngebut, kita tegur langsung direspon dengan baik. Saya berharap, pelayanan bisa dipertahankan dan ditingkatkan lagi agar masyarakat bisa merasa nyaman sehingga bisa memilih naik bus ketimbang mobil pribadi," pungkasnya.
(shf)
tulis komentar anda