Atasi Semburan Gas Sumur Bor di Sumenep, Pemprov Jawa Timur Tutup Lubang Pengeboran

Rabu, 01 September 2021 - 19:12 WIB
Jadi, kata dia, gas yang keluar berjenis gas rawa. Gas rawa ini berasal dari zat organik sisa tumbuh tumbuhan dan hewan yang tertimbun. Kemudian terfermentasi oleh mikroorganisme bakteri. Sehingga menghasilkan gas metana dan sedikit kandungan butane.

"Kabupaten Sumenep memang memiliki potensi yang kaya dengan minyak dan gas. Karena itu, diperlukan kajian yang komprehensif," tandasnya.

Sebab, imbuhnya, litologi batuan di Kabupaten Sumenep adalah lempung dan pasir yang merupakan letak potensial gas rawa sebagai pengganti LPG. Namun, lokasi pengeboran sendiri tidak termasuk dalam wilayah kerja Migas Jatim. "Sehingga, wilayah tersebut saat ini belum merupakan prospek migas," pungkasnya.

Seperti diketahui, peristiwa semburan gas di Kabupaten Sumenep terjadi setelah adanya pengeboran air untuk kegiatan pertanian menggunakan pipa casing berdiameter 4 inci dengan kedalaman 88 meter.

Pada semburan tersebut, terdapat tanda-tanda gelembung gas aktif dengan bau seperti minyak solar. Namun, setelah pipa casing bagian paling dalam pada kedalaman 88 meter dilepas, daya semburan maupun letupan api melemah. Saat ini, di dalam lubang sumur masih terpasang casing sepanjang 1 meter berukuran 3 dim dengan nyala api yang kecil.
(msd)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content