Legenda Rawa Pening, Diyakini Terbentuk dari Lidi yang Ditancapkan Baro Klinting

Senin, 30 Agustus 2021 - 16:35 WIB
Kisah Legenda Rawa Pening menyelimuti danau alam seluas 2.400 hektare di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Foto/SINDOnews/Angga Rosa
SEMARANG - Legenda Rawa Pening di wilayah Kecamatan Banyubiru, Tuntang, Bawen dan Ambarawa, Kabupaten Semarang sampai sekarang masih kuat beredar di masyarakat.

Setiap hari ada ratusan orang yang beraktivitas di danau alam seluas sekitar 2.400 hektar itu yang menyimpan cerita Legenda Rawa Pening.

Aktivitas mereka bermacam-macam. Mulai dari mencari nafkah, berwisata hingga menyalurkan hobi memancing. Sejak dulu, Rawa Pening memang menjadi obyek wisata andalan di Kabupaten Semarang. Bisa dipastikan, setiap hari ada wisatawan yang berkunjung.

Baca juga: Upacara Bendera Petani Rawa Pening, Kibarkan Merah Putih di Tengah Genangan Limpasan Danau Alam

Di kawasan Rawa Pening ada beberapa destinasi wisata, antara lain Bukit Cinta yang berada di wilayah Kecamatan Banyubiru, Jembatan Biru di Tuntang, rumah apung di Asinan, Bawen. Sejumlah tempat tersebut kerap dikunjungi wisatawan.





Selain untuk berekreasi, para wisatawan yang datang ke Rawa Pening sebagian ada yang kepingin mengetahui kisah Baro Klinting dan legenda terbentuknya Rawa Pening. Berdasarkan cerita sejumlah warga di pesisir Rawa Pening, danau alam itu terbentuk setelah seorang remaja bernama Baro Klinting mencabut lidi yang ditancapkannya di tengah hajatan pesta warga Desa Pathok.

Baca juga: Rawa Pening Meluap, Puluhan Hektare Sawah di Tuntang dan Banyubiru Terendam

Bersamaan dengan itu, muncul air dari lubang bekas tancapan lidi. Air terus membesar dan terjadi banjir. Banjir menenggelamkan desa dan akhirnya menjadi danau yang dikini di kenal dengan nama Rawa Pening.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More