KSAL Yudo Margono Puji Kelengkapan Fasilitas Isoter di Kawasan SIER Surabaya

Jum'at, 20 Agustus 2021 - 21:55 WIB
Dengan adanya rumah oksigen ini, KSAL meminta masyarakat yang positif COVID-19 dari pada isoman lebih baik isoter di rumah oksigen di kawasan SIER ini. Sebab selain fasilitasnya lengkap, juga akan lebih terpantau kesehatannya karena ada perawat dan dokter yang menjaganya.

"Dari pada isoman di rumah, lebih baik disini. Tapi meski begitu, saya berharap tidak ada yang kesini karena semua sehat. Sekali lagi, terima kasih Kementerian PUPR, Samator, PT SIER yang telah menyulap gedung dengan kerja Bandung Bondowosonya untuk pasien COVID-19," pungkasnya.

Direktur Operasi PT SIER, Didik Prasetiyono mengatakan, semula gudang yang digunakan untuk rumah oksigen ini adalah bangunan pabrik siap pakai (BPSP) yang kosong. Karena saat itu jumlah pasien COVID-19 sangat tinggi, pihaknya ingin peran serta membantu pemerintah melakukan penanganan COVID-19.

"Ini bentuk keprihatinan kita saat hebohnya serangan COVID-19 Varian Delta, banyak yang mencari oksigen karena sesak napas," katanya.

Setelah kerja keras berbagai pihak, lanjut Didik, akhirnya fasilitas semua lengkap dalam waktu 3 minggu. Terbangunnya rumah oksigen ini adalah kerja gotong royong dari semua pihak. "Ini adalah bentuk gotong royong sesungguhnya. Kita berharap ini rumah oksigen jadi bantuan saat situasi kritis, alhamdulillah saat ini tren jumlah kasus COVID-19 menurun," tandasnya.

Sementara itu, Presiden Direktur dari PT Aneka Gas Industri Tbk, Rachmad Harsono menjelaskan, oksigen yang dialirkan ke rumah oksigen ini tidak mengambil jatah rumah sakit. Tapi mengambil jatah dari industri.

"Dekatnya rumah sakit dengan pabrik oksigen ini tentu memiliki kelebihan. Salah satunya adalah pengiriman oksigen yang lebih dekat. Jika full 76 bed, oksigen yang dibutuhkan sebanyak 100 meter kubik. Jumlah ini tidak terlalu besar dibanding kapasitas yang kami punyai, mengambil jatah industri tapi aman," ujarnya.

Menurut Rachmad, pabriknya saat ini menambah mesin baru dengan kapasitas 15 ton per hari. Dengan ada tambahan ini, kelangkaan oksigen seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu tidak terjadi lagi. "Saat di Jatim ada kelangkaan oksigen, kami mengambil dari Jawa Barat dan luar Jawa. Setelah ini semoga tidak ada lagi kelangkaan oksigen," pungkasnya.
(shf)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More