Bandara Ewer, Asmat Siap untuk Pesawat Berbadan Besar Jenis ATR
Selasa, 10 Agustus 2021 - 20:27 WIB
“Saya berterima kasih kepada bupati karena beliau yang berupaya agar bisa memasukkan pesawat ATR, sehingga semua tercapai dengan baik,” kata Dadang.
Manager Operation Wings Air Capt Decky Arianto mengatakan, meski sempat terkendala cuaca, namun pesawat ATR Wings Air dengan kapasitas 70 penumpang dapat mendarat dengan sempurna di Bandara Ewer.
Kabupaten Asmat, merupakan kabupaten kelima di Papua yang dilayani rute penerbangan setelah Jayapura, Nabire, Mimika dan Wamena.
Menurut Decky, direncanakan kedepan penerbangan Wings Air ke Bandara Ewer seminggu dua atau tiga kali.
“Ini adalah awal, dimana nanti direncanakan akan secepatnya menerbangkan secara rutin dan reguler kurang lebih sekitar dua atau tiga kali dalam seminggu dan saya harap kedatangan pesawat Wings Air menjadi lebih baik, dan masyarakat bisa menikmatinya dengan aman dan nyaman,” ucapnya.
Sementara itu Bupati Asmat Elisa Kambu mengatakan, Bandara Ewer awalnya dibangun oleh Keuskupan Merauke. Landasan bandara awalnya hanya dari tanah, kemudian ditingkatkan menggunakan tikar baja. Seiring berjalannya waktu, dimasa kepempinan Bupati Asmat Yuvensius Alfonsius Biakai Bandara Ewer mulai ditingkatkan ke aspal.
"Di masa kepemimpinannya bersama Thomas E. Safanpo, Bandara Ewer menjadi salah satu program utamanya dalam infrastuktur, selain pembangunan rumah sakit,"ujarnya.
Pembangunan landasan bandara kemudian terus dipacu tiap tahunnya hingga akhirnya mencapai 1.650 meter, dan kini telah bisa didarati pesawat jenis ATR.
“Karena doa kita semua, perjuangan kita yang cukup panjang akhirnya hari ini dijawab oleh Tuhan melalui pendaratan pesawat Wings Air pertama di Asmat. Kita bersyukur hanya kepada Tuhan,” kata Elisa.
Manager Operation Wings Air Capt Decky Arianto mengatakan, meski sempat terkendala cuaca, namun pesawat ATR Wings Air dengan kapasitas 70 penumpang dapat mendarat dengan sempurna di Bandara Ewer.
Kabupaten Asmat, merupakan kabupaten kelima di Papua yang dilayani rute penerbangan setelah Jayapura, Nabire, Mimika dan Wamena.
Menurut Decky, direncanakan kedepan penerbangan Wings Air ke Bandara Ewer seminggu dua atau tiga kali.
“Ini adalah awal, dimana nanti direncanakan akan secepatnya menerbangkan secara rutin dan reguler kurang lebih sekitar dua atau tiga kali dalam seminggu dan saya harap kedatangan pesawat Wings Air menjadi lebih baik, dan masyarakat bisa menikmatinya dengan aman dan nyaman,” ucapnya.
Sementara itu Bupati Asmat Elisa Kambu mengatakan, Bandara Ewer awalnya dibangun oleh Keuskupan Merauke. Landasan bandara awalnya hanya dari tanah, kemudian ditingkatkan menggunakan tikar baja. Seiring berjalannya waktu, dimasa kepempinan Bupati Asmat Yuvensius Alfonsius Biakai Bandara Ewer mulai ditingkatkan ke aspal.
"Di masa kepemimpinannya bersama Thomas E. Safanpo, Bandara Ewer menjadi salah satu program utamanya dalam infrastuktur, selain pembangunan rumah sakit,"ujarnya.
Pembangunan landasan bandara kemudian terus dipacu tiap tahunnya hingga akhirnya mencapai 1.650 meter, dan kini telah bisa didarati pesawat jenis ATR.
“Karena doa kita semua, perjuangan kita yang cukup panjang akhirnya hari ini dijawab oleh Tuhan melalui pendaratan pesawat Wings Air pertama di Asmat. Kita bersyukur hanya kepada Tuhan,” kata Elisa.
tulis komentar anda