Ruang Isoman Inisiasi Warga Percepat Pemulihan COVID-19
Minggu, 01 Agustus 2021 - 14:35 WIB
SURABAYA - Melonjaknya penularan COVID-19 membuat ruang isolasi mandiri (isoman) penuh. Para warga pun memberikan inisiasi dengan membuka ruang isoman yang layak bagi warga di sekitarnya dalam menjalani pemulihan setelah terpapar COVID-19.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Tambaksari, Kecamatan Tambaksari Surabaya, Ribut Madyono menuturkan, ruang isolasi di wilayahnya sudah beroperasi sejak 28 Juli 2021. Lokasinya berada di gedung SDN Tambaksari III Surabaya. "Sejak tiga hari yang lalu rumah sehat ini sudah dioperasionalkan. Sekarang ini ada beberapa warga yang menjalani perawatan," kata Ribut, Minggu (1/8/2021).
Ia melanjutkan, gagasan mendirikan ruang isoman ini diinisiasi oleh warga. Ini sebagai upaya melindungi dan menyelamatkan warga di wilayah kelurahannya. Tak hanya sekadar mendukung penyiapan sarana prasarana, namun pemantauan juga dilakukan rutin oleh warga beserta petugas kecamatan dan puskesmas.
Baca juga: Menyedihkan, Pasutri Aktivis Kemanusiaan Meninggal Dunia Terpapar COVID-19
"Adanya rumah sehat ini mendapat sambutan yang luar biasa dari warga. Meski awalnya warga yang paling dekat itu ada rasa khawatir. Sehingga kita kemudian gandeng RT/RW untuk edukasi dan akhirnya warga sangat mendukung," ungkapnya.
Ribut menambahkan, adanya ruang isolasi ini membuat warga di wilayah kelurahannya semakin peduli dan disiplin terhadap protokol kesehatan. Utamanya, peduli terhadap tetangga di sekitar yang terdampak pandemi COVID-19.
"Harapan saya itu dengan kondisi seperti ini warga juga makin paham dan peduli dengan protokol kesehatan agar pandemi ini bisa segera hilang," ucapnya.
SR, salah satu warga yang menjalani perawatan di rumah sehat SDN Tambaksari III mengaku sejak 28 Juli menjalani perawatan di rumah sehat. Kini, kondisinya semakin membaik dan bisa makan dengan nyaman.
"Kalau sekarang ini semakin sehat, penciuman sudah normal. Sejak Rabu (28/7) saya masuk di rumah sehat, cuma waktu hasil antigennya ketahuan hari Minggu (25/7)," kata SR.
Ia juga mengaku, setiap harinya petugas kesehatan (nakes) dari puskesmas datang melakukan pemeriksaan. Bahkan, pengurus RT/RW bersama LPMK juga rutin memantau sembari berjaga di depan sekolah.
"Kalau maemnya (makannya) Alhamdulillah juga tidak pernah terlambat. Sehari tiga kali dikirim oleh petugas dari pemkot. Pengurus RW tiap hari juga mantau, kemarin saja jaga malam Pak RW dan wakilnya sama tim keamanan," katanya.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Tambaksari, Kecamatan Tambaksari Surabaya, Ribut Madyono menuturkan, ruang isolasi di wilayahnya sudah beroperasi sejak 28 Juli 2021. Lokasinya berada di gedung SDN Tambaksari III Surabaya. "Sejak tiga hari yang lalu rumah sehat ini sudah dioperasionalkan. Sekarang ini ada beberapa warga yang menjalani perawatan," kata Ribut, Minggu (1/8/2021).
Ia melanjutkan, gagasan mendirikan ruang isoman ini diinisiasi oleh warga. Ini sebagai upaya melindungi dan menyelamatkan warga di wilayah kelurahannya. Tak hanya sekadar mendukung penyiapan sarana prasarana, namun pemantauan juga dilakukan rutin oleh warga beserta petugas kecamatan dan puskesmas.
Baca juga: Menyedihkan, Pasutri Aktivis Kemanusiaan Meninggal Dunia Terpapar COVID-19
"Adanya rumah sehat ini mendapat sambutan yang luar biasa dari warga. Meski awalnya warga yang paling dekat itu ada rasa khawatir. Sehingga kita kemudian gandeng RT/RW untuk edukasi dan akhirnya warga sangat mendukung," ungkapnya.
Ribut menambahkan, adanya ruang isolasi ini membuat warga di wilayah kelurahannya semakin peduli dan disiplin terhadap protokol kesehatan. Utamanya, peduli terhadap tetangga di sekitar yang terdampak pandemi COVID-19.
"Harapan saya itu dengan kondisi seperti ini warga juga makin paham dan peduli dengan protokol kesehatan agar pandemi ini bisa segera hilang," ucapnya.
SR, salah satu warga yang menjalani perawatan di rumah sehat SDN Tambaksari III mengaku sejak 28 Juli menjalani perawatan di rumah sehat. Kini, kondisinya semakin membaik dan bisa makan dengan nyaman.
"Kalau sekarang ini semakin sehat, penciuman sudah normal. Sejak Rabu (28/7) saya masuk di rumah sehat, cuma waktu hasil antigennya ketahuan hari Minggu (25/7)," kata SR.
Ia juga mengaku, setiap harinya petugas kesehatan (nakes) dari puskesmas datang melakukan pemeriksaan. Bahkan, pengurus RT/RW bersama LPMK juga rutin memantau sembari berjaga di depan sekolah.
"Kalau maemnya (makannya) Alhamdulillah juga tidak pernah terlambat. Sehari tiga kali dikirim oleh petugas dari pemkot. Pengurus RW tiap hari juga mantau, kemarin saja jaga malam Pak RW dan wakilnya sama tim keamanan," katanya.
(msd)
tulis komentar anda