Kunjungi Satgas Madago Raya, Kepala BNPT Berharap DPO Teroris di Sulteng Dilumpuhkan
Selasa, 27 Juli 2021 - 17:02 WIB
"Oleh karena itu, kita berharap ke depan, tentunya Operasi Madago Raya ini berhasil melumpuhkan mereka semua. Itu adalah harapan kita," ujarnya.
Lebih lanjut, Kepala BNPT menyebut bahwa pihaknya memiliki program deradikalisasi, kontra radikalisasi yang bertahun-tahun sudah dijalankan. BNPT memiliki mitra deradikalisasi di beberapa tempat, seperti di Poso, Tentena yang akan diaktifkan terus ke depan.
"Karena program deradikalisasi ini program yang berkelanjutan, terutama adalah kepada mantan napiter yang proses reintegrasi sosialnya umumnya kita bantu. Jadi cukup banyak aktifitas yang sudah berjalan dan masih berjalan sampe hari ini," terang mantan Kadiv Humas Polri itu.
Selain napiter,alumni Akpol tahun 1988 inijuga mengungkapkan bahwa para korban aksi terorisme juga terus dilakukan pendampingan secara psikososial. Karena menurutnya, korban juga harus diberikan perawatan dan pelayanan yang baik oleh negara, begitu juga disisi pelakunya, harus dilakukan upaya penegakan hukum yang maksimal.
"Dan tidak hanya dari sisi penghukuman saja, tetapi bagaimana proses mengubah karakter yang tadinya setuju dengan kekerasan-kekerasan menjadi lebih memiliki pemikiran yang radikal, rasional dan moderat," ungkapmantan Kapolda Papua ini.
Lebih lanjut Kepala BNPTmenyapaikan bahwainstitusi yang dipimpinnyamemiliki program kontra radikalisasi, yang mana di dalamnya ada kontra narasi dan kontra ideologi. Dan disamping melakukan kontra narasi, perlu juga melakukan edukasi kepada masyarakat.
"Oleh karena itu, tentu negara bersama dengan masyarakat, harus terus membangun kewaspadaan dalam masyarakat. Dengan kewaspadaaan yang dimiliki oleh aparat dan masyarakat, diyakini tawaran-tawaran yang disampaikan oleh kelompok jaringan teroris itu dapat dieliminir,"tandasnya.
Sementara Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengapresiasi kunjungan yang dilakukan oleh Kepala BNPT dan jajaran. Menurutnya, kehadiran rombongan BNPT ini memberikan motivasi dan semangat bagi jajaran TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya untuk lebih maksimal di dalam menuntaskan masalah terorisme yang ada di Poso khususnya, dan kondisi keamanan yang ada di Sulteng.
"Kita ketahui bersama bahwa saat ini kelompok teroris DPOitu tinggal 6 orang. Walaupun misalnya bisa kita tangani itu, tetapi permasalahan ini belum selesai. Karena permasalahan di atas bukan hanya kejahatan terorisme, tetapi juga terkait dengan masalah paham-paham radikalisme dan tentu saja masih banyak simpatisan," ujar Kapolda.
Dia menyampaikan bahwa permasalahan yang mendasar itu adalah bagaimana supaya simpatisan ini tidak berpihak kepada teroris lagi. Sehingga menurutnya, jika ingin cepat selesai, harus tidak ada simpatisan lagi, dan tidak ada yang mendukung tindakan terorisme ini.
Lebih lanjut, Kepala BNPT menyebut bahwa pihaknya memiliki program deradikalisasi, kontra radikalisasi yang bertahun-tahun sudah dijalankan. BNPT memiliki mitra deradikalisasi di beberapa tempat, seperti di Poso, Tentena yang akan diaktifkan terus ke depan.
"Karena program deradikalisasi ini program yang berkelanjutan, terutama adalah kepada mantan napiter yang proses reintegrasi sosialnya umumnya kita bantu. Jadi cukup banyak aktifitas yang sudah berjalan dan masih berjalan sampe hari ini," terang mantan Kadiv Humas Polri itu.
Selain napiter,alumni Akpol tahun 1988 inijuga mengungkapkan bahwa para korban aksi terorisme juga terus dilakukan pendampingan secara psikososial. Karena menurutnya, korban juga harus diberikan perawatan dan pelayanan yang baik oleh negara, begitu juga disisi pelakunya, harus dilakukan upaya penegakan hukum yang maksimal.
"Dan tidak hanya dari sisi penghukuman saja, tetapi bagaimana proses mengubah karakter yang tadinya setuju dengan kekerasan-kekerasan menjadi lebih memiliki pemikiran yang radikal, rasional dan moderat," ungkapmantan Kapolda Papua ini.
Lebih lanjut Kepala BNPTmenyapaikan bahwainstitusi yang dipimpinnyamemiliki program kontra radikalisasi, yang mana di dalamnya ada kontra narasi dan kontra ideologi. Dan disamping melakukan kontra narasi, perlu juga melakukan edukasi kepada masyarakat.
"Oleh karena itu, tentu negara bersama dengan masyarakat, harus terus membangun kewaspadaan dalam masyarakat. Dengan kewaspadaaan yang dimiliki oleh aparat dan masyarakat, diyakini tawaran-tawaran yang disampaikan oleh kelompok jaringan teroris itu dapat dieliminir,"tandasnya.
Sementara Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengapresiasi kunjungan yang dilakukan oleh Kepala BNPT dan jajaran. Menurutnya, kehadiran rombongan BNPT ini memberikan motivasi dan semangat bagi jajaran TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya untuk lebih maksimal di dalam menuntaskan masalah terorisme yang ada di Poso khususnya, dan kondisi keamanan yang ada di Sulteng.
"Kita ketahui bersama bahwa saat ini kelompok teroris DPOitu tinggal 6 orang. Walaupun misalnya bisa kita tangani itu, tetapi permasalahan ini belum selesai. Karena permasalahan di atas bukan hanya kejahatan terorisme, tetapi juga terkait dengan masalah paham-paham radikalisme dan tentu saja masih banyak simpatisan," ujar Kapolda.
Dia menyampaikan bahwa permasalahan yang mendasar itu adalah bagaimana supaya simpatisan ini tidak berpihak kepada teroris lagi. Sehingga menurutnya, jika ingin cepat selesai, harus tidak ada simpatisan lagi, dan tidak ada yang mendukung tindakan terorisme ini.
tulis komentar anda