Kunjungi Satgas Madago Raya, Kepala BNPT Berharap DPO Teroris di Sulteng Dilumpuhkan

Selasa, 27 Juli 2021 - 17:02 WIB
loading...
Kunjungi Satgas Madago Raya, Kepala BNPT Berharap DPO Teroris di Sulteng Dilumpuhkan
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengunjungi Mapolda Sulteng di Palu untuk melakukan koordinasi penanggulangan terorisme, Senin (26/7/2021). Foto/Ist
A A A
PALU - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berharap 6 anggota kelompok jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Sulawesi Tengah (Sulteng) yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) bisa segera dilumpuhkan.

Baca juga: Aksi Heroik Prajurit TNI Evakuasi 2 Jenazah Teroris Mujahidin Indonesia Timur di Poso

BNPT sebagaileading sectordibidang penganggulangan terorismepun terus melakukan koordinasi dengan Satgas Mandago Raya untuk mengetahui perkembangan operasi tersebut.

Baca juga: Sempat Lolos dari Penyergapan, Satgas Madago Raya Terus Buru Kelompok Mujahidin Indonesia Timur

Hal tersebut terlihat saat Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengunjungi Mapolda Sulteng di Palu untuk melakukan koordinasi penanggulangan terorisme, Senin (26/7/2021). Rombongan BNPT diterima langsung oleh Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso.

Boy Rafli mengatakan bahwa kunjungan ini dalam rangka koordinas dengan pemerintah daerah setempat, terkait dengan penegakan hukum dalam Operasi Madago Raya .

"Hari ini saya bertukar informasi untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan pengejaran Daftar Pencarian Orang atau DPO kejahatan terorisme yang masih terus dilakukan oleh Satuan Tugas Operasi Madago Raya yang saat ini masih berjalan," ujarnya.

Dia mengapresiasi Satgas Madago Raya yang dalam beberapa minggu terakhir berhasil melumpuhkan 3 dari 9 anggota kelompok jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang tersisa dari daftar DPO.

Boy Rafli menyebut bahwa hal itu merupakan sebuah prestasi yang layak untuk diapresiasi. Karena mereka adalah kelompok pelaku kejahatan yang membahayakan kehidupan di indonesia.

"Oleh karena itu, kita berharap ke depan, tentunya Operasi Madago Raya ini berhasil melumpuhkan mereka semua. Itu adalah harapan kita," ujarnya.

Lebih lanjut, Kepala BNPT menyebut bahwa pihaknya memiliki program deradikalisasi, kontra radikalisasi yang bertahun-tahun sudah dijalankan. BNPT memiliki mitra deradikalisasi di beberapa tempat, seperti di Poso, Tentena yang akan diaktifkan terus ke depan.

"Karena program deradikalisasi ini program yang berkelanjutan, terutama adalah kepada mantan napiter yang proses reintegrasi sosialnya umumnya kita bantu. Jadi cukup banyak aktifitas yang sudah berjalan dan masih berjalan sampe hari ini," terang mantan Kadiv Humas Polri itu.

Selain napiter,alumni Akpol tahun 1988 inijuga mengungkapkan bahwa para korban aksi terorisme juga terus dilakukan pendampingan secara psikososial. Karena menurutnya, korban juga harus diberikan perawatan dan pelayanan yang baik oleh negara, begitu juga disisi pelakunya, harus dilakukan upaya penegakan hukum yang maksimal.

"Dan tidak hanya dari sisi penghukuman saja, tetapi bagaimana proses mengubah karakter yang tadinya setuju dengan kekerasan-kekerasan menjadi lebih memiliki pemikiran yang radikal, rasional dan moderat," ungkapmantan Kapolda Papua ini.

Lebih lanjut Kepala BNPTmenyapaikan bahwainstitusi yang dipimpinnyamemiliki program kontra radikalisasi, yang mana di dalamnya ada kontra narasi dan kontra ideologi. Dan disamping melakukan kontra narasi, perlu juga melakukan edukasi kepada masyarakat.

"Oleh karena itu, tentu negara bersama dengan masyarakat, harus terus membangun kewaspadaan dalam masyarakat. Dengan kewaspadaaan yang dimiliki oleh aparat dan masyarakat, diyakini tawaran-tawaran yang disampaikan oleh kelompok jaringan teroris itu dapat dieliminir,"tandasnya.

Sementara Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengapresiasi kunjungan yang dilakukan oleh Kepala BNPT dan jajaran. Menurutnya, kehadiran rombongan BNPT ini memberikan motivasi dan semangat bagi jajaran TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya untuk lebih maksimal di dalam menuntaskan masalah terorisme yang ada di Poso khususnya, dan kondisi keamanan yang ada di Sulteng.

"Kita ketahui bersama bahwa saat ini kelompok teroris DPOitu tinggal 6 orang. Walaupun misalnya bisa kita tangani itu, tetapi permasalahan ini belum selesai. Karena permasalahan di atas bukan hanya kejahatan terorisme, tetapi juga terkait dengan masalah paham-paham radikalisme dan tentu saja masih banyak simpatisan," ujar Kapolda.

Dia menyampaikan bahwa permasalahan yang mendasar itu adalah bagaimana supaya simpatisan ini tidak berpihak kepada teroris lagi. Sehingga menurutnya, jika ingin cepat selesai, harus tidak ada simpatisan lagi, dan tidak ada yang mendukung tindakan terorisme ini.

"Kami sudah melakukan operasi penegakan hukum ini (dari mulai) Tinombala, Madago, tetapi kalau masih ada simpatisan, masih ada yang mendukung gerakan-gerakan ini, tidak akan selesai. Jadi intinya mari kita sama-sama bergandengan tangan, kami juga dikasih bimbingan oleh BNPT agar tidak ada lagi yang simpati kepada mereka (teroris) itu. Karena mereka mengingkari NKRI,"ujarnya mengakhiri.

Turut mendampingi Kepala BNPTdalam kunjungan tersebutyaituSekretaris Utama BNPT Mayjen TNI Untung Budiharto, Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Direktur Penindakan BNPT Brigjen Pol Eddy Hartono, dan Kepala Biro Umum BNPT, Marsma TNI Fanfan Infansyah.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1182 seconds (0.1#10.140)