Para Petani di Maros Diajak untuk Menggunakan Pupuk Organik
Kamis, 22 Juli 2021 - 19:29 WIB
Ketua Maperina Hariadi Sirajuddin mengungkapkan, siap mendampingi petani Maros, dirinya ingin berbakti pada petani Indonesia.
"Tim Maperina bekerjasama dengan Dinas Pertanian siap mendampingi di lokasi pertanian, mulai dari seleksi benih sampai pada tahap-tahap selanjutnya. Tentu sesuai dengan standar operasional penggunaan Eco Farming," jelas Hariadi.
Tidak tanggung-tanggung, penggunaan Eco Farming dapat menekan penggunaan pupuk kimia, yang biasanya menggunakan 50 kg setelah menggunakan Eco Farming hanya menggunakan 16 kg pupuk kimia . Selanjutnya secara berangsur penggunaan pupuk kimia akan dihentikan.
Pada tahap aplikasi pertama menurut Hariadi, memang tidak langsung dihilangkan pupuk kimianya mengingat perlunya pola adaptasi. Penggunaan pestisida juga diminimalisir, selama proses uji coba pestisida hanya disemprotkan sekali saja selama masa tanam, yang sebelumnya disemprotkan setiap minggu.
"Penggunaan pupuk organik ini dapat membantu dalam segi operasional, biaya produksi, serta memaksimalkan hasil produksi," jelas Hariadi.
Pihaknya menegaskan, menurunkan biaya operasional bukan berarti menurunkan hasil produksi. Penggunaan satu tube Eco Farming bisa mencapai 20 tangki. Untuk satu hektar, standar operasionalnya menggunakan 10 tube, 6 tube untuk lima hari sebelum tanam, 4 tube berikutnya disemprotkan ke tanaman pada usia 14, 28, 42, dan 56 hari.
"Tim Maperina bekerjasama dengan Dinas Pertanian siap mendampingi di lokasi pertanian, mulai dari seleksi benih sampai pada tahap-tahap selanjutnya. Tentu sesuai dengan standar operasional penggunaan Eco Farming," jelas Hariadi.
Tidak tanggung-tanggung, penggunaan Eco Farming dapat menekan penggunaan pupuk kimia, yang biasanya menggunakan 50 kg setelah menggunakan Eco Farming hanya menggunakan 16 kg pupuk kimia . Selanjutnya secara berangsur penggunaan pupuk kimia akan dihentikan.
Pada tahap aplikasi pertama menurut Hariadi, memang tidak langsung dihilangkan pupuk kimianya mengingat perlunya pola adaptasi. Penggunaan pestisida juga diminimalisir, selama proses uji coba pestisida hanya disemprotkan sekali saja selama masa tanam, yang sebelumnya disemprotkan setiap minggu.
"Penggunaan pupuk organik ini dapat membantu dalam segi operasional, biaya produksi, serta memaksimalkan hasil produksi," jelas Hariadi.
Pihaknya menegaskan, menurunkan biaya operasional bukan berarti menurunkan hasil produksi. Penggunaan satu tube Eco Farming bisa mencapai 20 tangki. Untuk satu hektar, standar operasionalnya menggunakan 10 tube, 6 tube untuk lima hari sebelum tanam, 4 tube berikutnya disemprotkan ke tanaman pada usia 14, 28, 42, dan 56 hari.
(agn)
tulis komentar anda