Pemkot Bandung Sebut PPKM Darurat Berdampak Positif Tekan Kasus COVID-19
Kamis, 22 Juli 2021 - 09:58 WIB
BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung mengklaim pelaksanaan PPKM Darurat sejak 3 hingga 20 Juli 2021 kemarin cukup berdampak menekan kasus COVID-19 di Kota Bandung.
Ketua Harian Satgas COVID-19 Kota Bandung Ema Sumarna mengaku, PPKM Darurat cukup berdampak positif. Selama pelaksanaan PPKM Darurat kasus COVID-19 relatif menurun.
“Kecuali BOR, tapi aktifnya (kasus) tidak terlalu masif. Kalau kumulatif itu bagian dari konsekuensi 3T (testing, tracing, treatment),” katanya.
Namun, kata dia, Pemkot Bandung tak diam. Karena jika diam, maka teori gunung es akan berlaku. Di mana hanya bagus dipermukaan, meledak di bawah, dan itu berbahaya. "Tiba-tiba BOR RS meledak kan itu yang bahaya. Jumlah (kasus) sedikit terus tiba-tiba RS penuh kan itu yang kita tidak mau,” pungkasnya.
Diketahui, saat ini Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Kota Bandung per tanggal 20 Juli 2021 pukul 20.00 WIB mencapai 83,74 persen. Dari jumlah tersebut, terjadi penurunan penggunaan TT (tempat tidur) sebanyak 6 TT dibanding hari sebelumnya. Baca: Ricuh Acara Selawatan di Ponpes Darut Tauhid Ngaringan karena Santri Disekat Aparat.
Sementara penambahan kasus positif di Kota Bandung saat ini pada kisaran 320 kasus per hari. Jumlah ini lebih rendah dari beberapa pekan lalu, di mana penambahan bisa mencapai 500 orang per hari. Baca Juga: Evaluasi PPKM Darurat, 3 Rumah Sakit di Semarang Masih Penuh Pasien.
Ketua Harian Satgas COVID-19 Kota Bandung Ema Sumarna mengaku, PPKM Darurat cukup berdampak positif. Selama pelaksanaan PPKM Darurat kasus COVID-19 relatif menurun.
“Kecuali BOR, tapi aktifnya (kasus) tidak terlalu masif. Kalau kumulatif itu bagian dari konsekuensi 3T (testing, tracing, treatment),” katanya.
Namun, kata dia, Pemkot Bandung tak diam. Karena jika diam, maka teori gunung es akan berlaku. Di mana hanya bagus dipermukaan, meledak di bawah, dan itu berbahaya. "Tiba-tiba BOR RS meledak kan itu yang bahaya. Jumlah (kasus) sedikit terus tiba-tiba RS penuh kan itu yang kita tidak mau,” pungkasnya.
Diketahui, saat ini Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Kota Bandung per tanggal 20 Juli 2021 pukul 20.00 WIB mencapai 83,74 persen. Dari jumlah tersebut, terjadi penurunan penggunaan TT (tempat tidur) sebanyak 6 TT dibanding hari sebelumnya. Baca: Ricuh Acara Selawatan di Ponpes Darut Tauhid Ngaringan karena Santri Disekat Aparat.
Sementara penambahan kasus positif di Kota Bandung saat ini pada kisaran 320 kasus per hari. Jumlah ini lebih rendah dari beberapa pekan lalu, di mana penambahan bisa mencapai 500 orang per hari. Baca Juga: Evaluasi PPKM Darurat, 3 Rumah Sakit di Semarang Masih Penuh Pasien.
(nag)
tulis komentar anda