Mendesak! Surabaya Butuh 200 Nakes untuk Tangani COVID-19 di RS Lapangan Tembak
Sabtu, 10 Juli 2021 - 00:57 WIB
SURABAYA - Lonjakan pasien COVID-19 terus naik. Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) di Kedung Cowek belum beroperasi dan masih membutuhkan sekitar 100-200 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter umum serta perawat.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menuturkan, saat ini pihaknya tengah membuka lowongan dokter umum dan perawat. Nantinya, mereka akan menjadi relawan di Rumah Sakit Lapangan Tembak itu. “Jadi, kita butuh sekitar 100-200 orang perawat dan dokter umum. Karena nanti pasiennya insyallah sekitar 1.000 orang kalau sudah beroperasi semuanya,” kata Eri, Jumat (9/7/2021).
Baca juga: Pasuruan Gempar, Saat PPKM Darurat Ibu-ibu dan ASN Ini Asyik Joget Tanpa Masker di Cafe
Ia melanjutkan, kualifikasi untuk tenaga dokter umum adalah memiliki ijazah, usia maksimal 50 tahun, tidak harus mempunyai STR (akan diterbitkan SIP sementara), dan harus sehat jasmani dan rohani.
Sedangkan untuk tenaga perawat kualifikasinya adalah harus memiliki ijazah, usia maksimal 50 tahun, tidak harus mempunyai STR (akan diterbitkan SIP sementara), dan harus sehat jasmani dan rohani.
Tenaga dokter umum dan perawat itu nantinya akan mendapatkan gaji, dikontrak dan bisa juga diperpanjang. Pendaftarannya bisa langsung menghubungi drg. Migit di nomor 083854341818 atau Thyar di nomor 081358976548. “Jadi, kualifikasinya sudah ditentukan,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, nantinya pasien OTG dan gejala ringan yang berada di Hotel Asrama Haji (HAH) bakal dipindah ke RSLT. Sedangkan di HAH sendiri bakal difokuskan bagi pasien kategori OTG, gejala batuk dan pilek.
Baca juga: Blitar Gempar, Istri Tewas Telanjang di Kamar dan Suami Ditemukan Gantung Diri
"Jadi pasien (Asrama Haji) dipindah ke sini (RSLT) supaya tidak penuh. Di Asrama Haji kan juga ada IGD (instalasi gawat darurat) di sana, tapi kita fokuskan di sini. Sehingga di Asrama Haji hanya OTG, batuk, pilek," jelasnya.
Feny menambahkan, layanan di RSLT sendiri hampir sama dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) di rumah sakit lain. Sebab di RSLT telah dilengkapi dengan ruangan IGD, rawat inap, radiologi, farmasi hingga laboratorium.
"Untuk laboratorium hanya mengambil sampel dan pemeriksaan ringan. Jadi di RSLT ini ada lima ruangan, masing-masing diisi OTG, dan gejala ringan. Kalau gejala berat, ke RSUD Soewandhie," katanya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menuturkan, saat ini pihaknya tengah membuka lowongan dokter umum dan perawat. Nantinya, mereka akan menjadi relawan di Rumah Sakit Lapangan Tembak itu. “Jadi, kita butuh sekitar 100-200 orang perawat dan dokter umum. Karena nanti pasiennya insyallah sekitar 1.000 orang kalau sudah beroperasi semuanya,” kata Eri, Jumat (9/7/2021).
Baca juga: Pasuruan Gempar, Saat PPKM Darurat Ibu-ibu dan ASN Ini Asyik Joget Tanpa Masker di Cafe
Ia melanjutkan, kualifikasi untuk tenaga dokter umum adalah memiliki ijazah, usia maksimal 50 tahun, tidak harus mempunyai STR (akan diterbitkan SIP sementara), dan harus sehat jasmani dan rohani.
Sedangkan untuk tenaga perawat kualifikasinya adalah harus memiliki ijazah, usia maksimal 50 tahun, tidak harus mempunyai STR (akan diterbitkan SIP sementara), dan harus sehat jasmani dan rohani.
Tenaga dokter umum dan perawat itu nantinya akan mendapatkan gaji, dikontrak dan bisa juga diperpanjang. Pendaftarannya bisa langsung menghubungi drg. Migit di nomor 083854341818 atau Thyar di nomor 081358976548. “Jadi, kualifikasinya sudah ditentukan,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, nantinya pasien OTG dan gejala ringan yang berada di Hotel Asrama Haji (HAH) bakal dipindah ke RSLT. Sedangkan di HAH sendiri bakal difokuskan bagi pasien kategori OTG, gejala batuk dan pilek.
Baca juga: Blitar Gempar, Istri Tewas Telanjang di Kamar dan Suami Ditemukan Gantung Diri
"Jadi pasien (Asrama Haji) dipindah ke sini (RSLT) supaya tidak penuh. Di Asrama Haji kan juga ada IGD (instalasi gawat darurat) di sana, tapi kita fokuskan di sini. Sehingga di Asrama Haji hanya OTG, batuk, pilek," jelasnya.
Feny menambahkan, layanan di RSLT sendiri hampir sama dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) di rumah sakit lain. Sebab di RSLT telah dilengkapi dengan ruangan IGD, rawat inap, radiologi, farmasi hingga laboratorium.
"Untuk laboratorium hanya mengambil sampel dan pemeriksaan ringan. Jadi di RSLT ini ada lima ruangan, masing-masing diisi OTG, dan gejala ringan. Kalau gejala berat, ke RSUD Soewandhie," katanya.
(msd)
tulis komentar anda