Klaster Hajatan Muncul di Gunungkidul, 16 Pedagang di Pantai Drini Positif COVID-19
Rabu, 23 Juni 2021 - 10:00 WIB
GUNUNGKIDUL - Klaster penularan COVID-19 terus bermunculan di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Terbaru ada klaster hajatan. Sebanyak 16 pedagang di Pantai Drini Kecamatan Tanjungsari, dinyatakan positif COVID-19 usai menghadiri hajatan bersih desa atau rasulan.
Kini para pedagang yang dinyatakan positif COVID-19 menjalani isolasi mandiri, dan sejumlah warung serta kios di Pantai Drini disemport didinfektan, serta ditutup hingga para pedagang tersebut dinyatakan negatif COVID-19 .
Meski demikian, aktifitas di Pantai Drini tetap berjalan normal. Masih nampak sejumlah wisatawan datang menikmati keindahan alam tersebut. Pokdarwis Pantai Drini beralasan, kegiatan wisata di Pantai Drini sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kecamatan Tanjungsari, Ramadian Dika mengatakan, untuk menekan penyebaran COVID-19 di kawasan Pantai Drini, pihaknya melakukan isolasi mandiri kepada para pedagang yang dinyatakan positif COVID-19 .
"Kasus ini berawal ketika Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, menggelar sebuah kegiatan hajatan kebudayaan yang sering disebut dengan kegiatan rasulan. Dari kegiatan tersebut, petugas menemukan adanya salah seorang warga yang dinyatakan positif COVID-19 , dan dilakukan tracing. Hasilnya ada 16 yang positif COVID-19 ," tuturnya.
Ketua Pokdarwis Pantai Drini, Marjoko mengatakan, protokol kesehatan dijalankan secara ketat bagi para wisatawan. "Kami menyediakan tempat cuci tangan di setiap warung makan yang ada di lokasi pantai," tegasnya.
Dia juga mengatakan, Pokdarwis berharap kepada Pemerintah Desa Banjarejo, untuk memperhatikan para pedagang yang menjalani isolasi mandiri, serta berharap agar para pedagang yang dinyatakan positif COVID-19 bisa segera sembuh dan berdagang kembali.
Kini para pedagang yang dinyatakan positif COVID-19 menjalani isolasi mandiri, dan sejumlah warung serta kios di Pantai Drini disemport didinfektan, serta ditutup hingga para pedagang tersebut dinyatakan negatif COVID-19 .
Meski demikian, aktifitas di Pantai Drini tetap berjalan normal. Masih nampak sejumlah wisatawan datang menikmati keindahan alam tersebut. Pokdarwis Pantai Drini beralasan, kegiatan wisata di Pantai Drini sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Baca Juga
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kecamatan Tanjungsari, Ramadian Dika mengatakan, untuk menekan penyebaran COVID-19 di kawasan Pantai Drini, pihaknya melakukan isolasi mandiri kepada para pedagang yang dinyatakan positif COVID-19 .
"Kasus ini berawal ketika Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, menggelar sebuah kegiatan hajatan kebudayaan yang sering disebut dengan kegiatan rasulan. Dari kegiatan tersebut, petugas menemukan adanya salah seorang warga yang dinyatakan positif COVID-19 , dan dilakukan tracing. Hasilnya ada 16 yang positif COVID-19 ," tuturnya.
Ketua Pokdarwis Pantai Drini, Marjoko mengatakan, protokol kesehatan dijalankan secara ketat bagi para wisatawan. "Kami menyediakan tempat cuci tangan di setiap warung makan yang ada di lokasi pantai," tegasnya.
Dia juga mengatakan, Pokdarwis berharap kepada Pemerintah Desa Banjarejo, untuk memperhatikan para pedagang yang menjalani isolasi mandiri, serta berharap agar para pedagang yang dinyatakan positif COVID-19 bisa segera sembuh dan berdagang kembali.
(eyt)
tulis komentar anda