Kisah Pilu Pasutri Lansia Terancam Kehilangan Rumah karena Bantu Tetangga
Rabu, 16 Juni 2021 - 19:04 WIB
Hal itu disampaikan oleh Evawani salah satu tetangga korban. Dia mengatakan, belakangan ini beberapa orang asing sering menunggu di depan rumahnya. Munawaroh pun ketakutan dan hanya bisa melihat dari dalam rumah di balik jendela.
"Tidak tahu siapa, yang jelas dia khawatir kembali diusir gara-gara sertifikat rumahnya berpindah tangan tanpa persetujuan," katanya, Rabu (16/6/2021).
Sebagai tetangga, Ewani tidak tega. Dia berniat membantu pengurusan kelengkapan berkas di BPN (Badan Pertanahan Nasional) terkait keabsahan sertifikat. Apalagi sertifikat itu sudah berpindah tangan tanpa persetujuan yang sah dari pemiliknya.
"Kami dijadwalkan hari Kamis untuk mengurus ke BPN. Tidak tega melihat kehidupan Pak Ripan dan Bu Munawaroh yang terancam diusir sewaktu-waktu. Apalagi kondisi rumahnya memprihatinkan, berdinding triplek," terangnya.
Erwani mengaku, setelah kasus penipuan yang menimpa Ripan dan Munawaroh banyak pihak yang datang mengulurkan tangan. Sejumlah bantuan diberikan kepada keduanya, karena sudah tidak ada lagi pemasukan. Anak dari pasangan Ripan dan Munawaroh yang pernah ditolong M bekerja di pabrik, saat ini sudah keluar dan tidak bekerja lagi.
“Alhamdulilah ada bantuan berupa modal untuk usaha, rencananya pekan depan Pak Ripan dan Munawaroh mau berjualan kopi dan makanan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.
"Tidak tahu siapa, yang jelas dia khawatir kembali diusir gara-gara sertifikat rumahnya berpindah tangan tanpa persetujuan," katanya, Rabu (16/6/2021).
Baca Juga
Sebagai tetangga, Ewani tidak tega. Dia berniat membantu pengurusan kelengkapan berkas di BPN (Badan Pertanahan Nasional) terkait keabsahan sertifikat. Apalagi sertifikat itu sudah berpindah tangan tanpa persetujuan yang sah dari pemiliknya.
"Kami dijadwalkan hari Kamis untuk mengurus ke BPN. Tidak tega melihat kehidupan Pak Ripan dan Bu Munawaroh yang terancam diusir sewaktu-waktu. Apalagi kondisi rumahnya memprihatinkan, berdinding triplek," terangnya.
Erwani mengaku, setelah kasus penipuan yang menimpa Ripan dan Munawaroh banyak pihak yang datang mengulurkan tangan. Sejumlah bantuan diberikan kepada keduanya, karena sudah tidak ada lagi pemasukan. Anak dari pasangan Ripan dan Munawaroh yang pernah ditolong M bekerja di pabrik, saat ini sudah keluar dan tidak bekerja lagi.
“Alhamdulilah ada bantuan berupa modal untuk usaha, rencananya pekan depan Pak Ripan dan Munawaroh mau berjualan kopi dan makanan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.
(nic)
tulis komentar anda